Lima

55 7 0
                                    


HAI!!

SPESIAL UNTUK PART INI DAN SETERUSNYA!!

MAU LANJUT??

MAU LANJUT??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

ENAM BELAS TAHUN KEMUDIAN.....

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Hari ini terlihat sangat tegang dimana terdapat dua laki-laki yang sedang ribut di tengah-tengah lapangan sekolah.

Baju putih mereka yang semulanya bersih dan rapi sekarang terlihat sangat kotor.

"Sekali lagi lo ganggu hidup gue!"

"Hidup lo cuma di tangan gue sekarang!"Tegas Sagara.

Cowok yang terduduk di bawah tanah dengan wajah datar tercetak banyak memar merah karena di pukuli oleh Sagara atau musuhnya.

Ia mengelap sela darah dari sudut bibirnya dan tersenyum miring menatap remeh Gara."Gue gak takut, Gar." Sahutnya.

Gara mengangguk kepalanya."Serah lo!"

Cowok itu mengepalkan tangannya, berusaha berdiri walau terasa nyeri di seluruh tubuhnya.

Bugh

Pukulan melayang pada pelipis kanan Gara membuat cowok itu menatap nya tajam dengan rahang menggertak.

Saat ingin melayangkan pukulan terhenti karena suara bariton dari arah belakang mereka.

"BERHENTI!!"

Keduanya lantas menolehkan kepalanya kearah suara tersebut.

Pak uci, atau Sanusi. Guru matematika yang di kenal ketegasannya tidak hanya itu ia juga sebagai guru BK.

"Kalian berdua ikut saya ke ruang bk!"

Saat ini ketiga laki-laki sedang ada di ruang Bk, yang satu pusing dengan dua muridnya yang sangat bandel ini.

"Sudah ketiga kalinya bapak lihat kalian berdua bertengkar seperti itu." Jelas Pak Uci.

"Dia duluan pak!" Cowok itu menunjuk wajah tampan Gara dengan telunjuknya.

Gara menepis telunjuk cowok itu."Jauhin jari lo!"

SAGARA: DANGEROUS BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang