Delapan

40 1 0
                                    

HAI!

UDAH SIAP?

UDAH SIAP?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kok bisa?"

Gara sudah sampai di rumah sakit Cempaka, tadi Gara di kabarkan oleh Bumi pengeroyokan terjadi pada Skala, temannya. Suasana depan ruangan Skala sangat tegang, Bumi dan Langit mereka berdua juga terlibat dalam kasus ini.

Yang artinya, mereka bertiga korban pengeroyokan malam ini.

Gara mengacak rambutnya frustasi dan menatap wajah Bumi yang datar dengan menatap kosong depannya.

"Mi, lo tau semua ini dari siapa?" Tanya Gara membuat Bumi menoleh kearah nya.

"Gue sama Langit disana, lagi lewat niatnya gue bantu kala disana ternyata gue sama Langit kena imbasnya juga."Jawab Bumi dan Gara mengangguk.

"Berapa?"

Bumi menggeleng kepalanya."Gue gak tau, kurang lebih lima orang." Gara terdiam.

"Dan gue pasti, itu anggota musuh lo." Lanjut Bumi.

Gara langsung menatap Bumi dengan tatapan terkejut."Musuh gue? Dijalan?"

"Cempala dua."

Gara semakin frustrasi dengan semua penjelasan dari Bumi. Ia yakin itu adalah musuh sejak sepuluh SMA.

"Arghh!!! Gue pusing!!" Teriak Gara.

"Rumah sakit," Sahut Langit dengan terkekeh.

"Iya gue tau!" Emosi Gara.

Langit menoleh kearah Ryan, tumben cowok itu diam saja dengan bermain ponsel nya.

Plak

"Temen lo lagi sakit! Bukannya bantuin apa kek! Malah main hape!" Sewot Langit.

"Njing!" Ryan mengusap kepalanya.

"Gue lagi cari informasi terkait kasus ini!" Lanjut nya.

"Emang lo tau?" Tanya Gara.

Ryan menggeleng kepalanya dengan menyengir lebar."Gak sih, tapi dengan adanya hape bisa cari informasi." Gara menghela nafasnya berat.

Bumi mengepal kuat kedua tangannya."Kalau lo gak berani, gue bisa habisin mereka satu persatu, Gar!"

Gara terdiam sejenak."Diemin, gue tau harus gimana."

SAGARA: DANGEROUS BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang