Tujuh

37 1 0
                                    

HAI!!

GIMANA NIH? VOTE GADA!!!

HUH...

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Meong..."

"Etdah nih kucing! Ribet bener!" Kesal Ryan saat kucing berbulu hitam naik ke pangkuan nya.

Saat ini apartemen Gara terlihat lebih ramai dengan kedatangan teman se-geng nya. Ada Skala, Ryan, Langit dan juga Bumi.

Langit dan Bumi? Mereka adalah kakak-beradik, Langit sebagai kakak dan Bumi adik.

Unik bukan?

Gara mengambil keputusan untuk mereka agar lebih waspada terhadap musuh yang telah mengincar mereka akhir-akhir ini.

"Gar, kucing lo mending di kurung sana! Geli gue!" Bumi bergidik geli saat kakinya mengenai bulu hitam kucing itu.

"Biarin elah! Lebay lo."Sahut Gara saat dirinya asik menonton televisi.

"Siapa namanya? Udin? Sopo? Atau jarwo?" Tanya Langit dengan mengelus lembut kucing itu.

Ryan lantas tertawa mendengar nama-nama yang di sebut Langit."Adit sama Adel nya mana?" Tanya Ryan.

Langit terkekeh dengan menatap Ryan yang masih tertawa keras."Lagi syuting."

"Lo pikir kartun Adit, sopo, jarwo!" Balas Bumi dengan cueknya.

Gara menggeleng kepalanya dengan kelakuan teman-temannya.

"Dengerin gue!" Tegas Gara membuat atensi mereka beralih ke Gara.

"Untuk sekarang dan seterusnya gue pastiin ke kalian, lebih waspada dan hati-hati saat di luar maupun di dalam jangkauan kalian. Gue tau ini musuh gue dan kalian kena imbasnya. Maka dari itu gue memberi tau ini lebih cepatnya dari kemarin-kemarin. Kalau ada apa-apa hubungi gue atau Skala. Kalau bisa lebih ke gue hubungi nya! Kalau Skala kadang mati ponselnya." Jelas Gara membuat mereka cengo kecuali Skala dan Bumi yang terlihat baik-baik saja.

"Lanjut bos!" Seru Ryan.

"Segitu aja." Datar Gara dan kembali memainkan ponselnya.

Skala menepuk pundak Gara."Seharusnya lo kasih tau mereka apa aja upaya untuk hindarin musuh lo."Ucap Skala dengan serius.

"Gak usah, mereka tau cara bermain kasar untuk musuh gue." Sahut Gara.

"Yan, masukin Alex ke kandangnya."Suruh Gara pada Ryan yang fokus bermain kucing hitam itu.

SAGARA: DANGEROUS BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang