Selamat membaca cerita Cheating!
•
•
•
_________
Ryujin terus fokus menatap gadisnya yang anteng dengan makanan di hadapannya, ia memanyunkan bibirnya sebal karena tidak mendapatkan perhatian dari Yeji.
Ini untuk pertama kalinya lagi mereka bertemu seperti ini karena sebelum-sebelumnya Yeji selalu menghindar setiap kali Ryujin berniat menemuinya.
Walau mereka tetanggaan tapi anehnya Yeji sangat pintar dalam menghindarinya.
Ini semua karena kesalahan pahaman kecil dan Yeji tidak menerima penjelasan apapun dari Ryujin.
Dan masalah dua remaja itu sama sekali tidak diketahui oleh para orangtua.
Malah kini empat manusia berumur, tapi masih tampak cantik dan muda itu tengah asik membahas tentang kelulusan Yeji yang nanti akan di lanjut kemana.
Jisoo merekomendasikan universitas terbaik sekaligus yang cocok untuk jurusan yang nanti akan diambil Yeji.
Seulgi dan Irene menerima itu dan mereka membicarakannya pada sang putri, namun respons anak gadisnya setuju-setuju saja dan tak banyak menanggapi lagi.
"Kalau begitu aku ke kamar dulu ya, ada tugas yang belum selesai kukerjakan."
Yeji membuka suara yang di izinkan dengan mudah oleh Seulgi.
"Fighting sayang!" semangat dari Seulgi lembut.
Yeji tersenyum manis lalu segera beranjak dari kursinya.
Melihat itu lantas Ryujin ikut izin untuk menyusul kekasihnya ke kamar.
"Aku juga izin ingin menemani Yeji ya Ma?" izinnya pada Jisoo.
"Tapi awas sampai kau mengacau." peringati Jisoo tegas.
"Siap Bos!" sikap hormat Ryujin, detik berikutnya ia berlari untuk menyusul gadisnya.
Walau keduanya berpacaran, tetapi sebetulnya para orangtua tidak tahu akan fakta itu.
Ryujin dan Yeji hanya belum siap dan berani untuk mengungkapkan yang sejujurnya pada orang tua mereka bahwa mereka telah saling jatuh cinta.
Setelah selesai dengan acara makan malam yang diadakan tepat di rumah Seulrene Family. Kemudian para orang tua memilih memisahkan diri, membiarkan dua anak gadisnya yang ikut memisahkan diri ke kamar.
Maka kini Seulgi, Irene, Jisoo dan Jennie memilih untuk duduk di ruang tengah, kembali bernostalgia atau mengobrol random seperti biasa.
"Oh yeah, Irene-ah kau tahu tidak?" tanya Jennie pertanda pergibahan akan segera dimulai.
"Apa?" sahut Irene semangat.
"Tadi aku dengar ada wanita yang mengisi apartemen kosong di sebelah apartemenku, katanya dia seorang janda." kemudian Jennie menatap Jisoo dan Seulgi secara bergantian.
"Woah jinjja, cantik tidak?" Irene ikut menatap Seulgi dan Jisoo seperti peka arah pembicaraan sahabatnya itu kemana.
Bukan apa-apa, pasalnya dua wanita yang menyandang sebagai istri Jennie dan Irene itu selalu kumat dengan kelakuan genitnya jika bertemu dengan yang bening sedikit. Membuat Jennie dan Irene kesal setengah mati.
Jennie lantas mengangguk menanggapi untuk pertanyaan Irene sebelumnya. "Aku juga sudah melihatnya."
Jisoo dan Seulgi yang merasa di perhatikan lantas menatap kepada para istri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Jensoo
Short Story18+ Menurut Jisoo bagian terbaik dalam hidup adalah adanya kehadiran orang yang kita cintai, yaitu Jennie. *** Kisah kasih Jennie dan Jisoo.