Ia mencoba membuka matanya ketika mendengar suara aneh yang terdengar nyaring dari ruang tamu, wanita bermata kucing itu mulai bangun dan mendudukkan dirinya.
"Ahh ... Jihhsoo-ssi."
Jennie langsung membulatkan matanya ketika suara itu semakin jelas terdengar oleh indra pendengarannya, ia beringsut dari kasurnya dan mulai menghampiri sumber suara aneh itu.
Namun ketika sampai disana langkah kakinya memelan, Jennie mengerjapkan matanya beberapa kali untuk memastikan penglihatannya benar atau salah.
"F-faster Jisoo, kumohon ..., aku mau sampai."
Deg!
Jennie memegang dadanya yang terasa di hantam batu besar, ia merasa sesak serta sakit yang bersamaan di dadanya.
"Yaak Kim Jisoo!" teriaknya, tetapi anehnya Jennie merasa suaranya tidak bisa keluar hingga kini Jisoo masih melanjutkan kegiatan panasnya dengan Joy.
Jennie tidak salah, wanita yang tengah dicumbu oleh istrinya itu adalah Joy, seorang janda yang sialnya bertetangga dengan keluarga kecilnya.
Sementara di posisi Jisoo dan Joy kini keduanya telah selesai melampiaskan nafsu mereka dengan bercinta di sofa yang biasanya dipakai kegiatan panasnya juga dengan Jennie.
"Kim ..." panggil Jennie dan mulai menghampiri mereka.
Tetapi anehnya Jisoo tak menyadari itu dan masih fokus menidurkan dirinya di dada kenyal milik Joy.
"Kim Jisoo!"
"YAK KIM JISOO LIHAT AKU!!!"
Karena terkejut dengan suara nyaring itu, Joy sampai membuat Jisoo terjatuh dari sofa yang sontak membuat wanita yang lebih tua meringis kesakitan tanpa busana.
Mata wanita itu membelalakkan saat melihat tatapan membunuh dari Jennie, istri sah Jisoo.
Jisoo ikut menatap ke arah istrinya yang kini sudah berkacak pinggang, tamat sudah riwayatnya karena sudah terciduk seperti ini.
"Beraninya kau bercinta dirumah kita dengan janda sialan ini!" murkanya yang sudah menggebu-gebu. "Sebenarnya apa yang ada di otakmu itu Kim?!"
Jisoo yang sedaritadi sibuk dengan pakaiannya kini mulai berdiri dengan menggunakan spot bra dan kolor pikachu. Ia menghampiri Jennie berniat untuk menenangkannya, tetapi saat ini Jennie sedang tidak bisa bernegosiasi.
"Stop mendekatiku," ucapnya dingin. "Aku benar-benar jijik denganmu Ji."
"Sayang ..., tolong dengarkan penjelasanku dulu."
"MAU DIJELASKAN BAGAIMANA SIH?!"
Jisoo mematung.
Wanita yang sedang mengandung anaknya Jisoo itu mencoba untuk mengatur nafasnya dan mengontrol emosinya.
"Aku sudah putuskan." beritahu Jennie yang membuat Jisoo takut dengan perkataan selanjutnya yang dilontarkan oleh istrinya itu. "Kita akan segera berpisah."
"Andwae Jennie-yaa, aku tidak bisa menerima itu!"
"Kau pikir aku bisa menerima sikapmu sekarang ini yang malah bercinta dengan wanita lain disaat istrimu ini sedang mengandung darah dagingmu Kim!"
"Aku membencimu, I hate you so much!!!" detik berikutnya Jennie meninggalkan ruangan itu dan kembali ke kamar serta menguncinya.
Jisoo diluar sana mencoba untuk masuk dan menggedor-gedor pintu kamar istrinya, tetapi Jennie kini tengah terduduk lemas dengan air matanya yang mengalir deras.
"Aku membencimu Kim, kau sialan, brengsek, dasar tukang selingkuh, ucapanmu semuanya dusta bajingan!" maki Jennie bertubi-tubi, lalu ia mengusap perutnya lembut dengan mata berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Jensoo
Cerita Pendek18+ Menurut Jisoo bagian terbaik dalam hidup adalah adanya kehadiran orang yang kita cintai, yaitu Jennie. *** Kisah kasih Jennie dan Jisoo.