Jisoo keluar dengan setelan kantornya, tak lupa membawa tas lalu keluar menghampiri sang istri yang kini tengah berada di meja makan menyiapkan sarapan.
Wanita itu tersenyum hangat melihat istrinya yang tampak sangat cantik tak pernah sedikit pun memiliki perubahan, malah Jennie semakin cantik dan sexy di matanya.
Tapi senyumannya hilang ketika mengingat jika dirinya tengah menjalani hukuman dari Jennie selama seminggu terakhir ini. Tiba-tiba Jisoo cemberut dan duduk di kursi meja makan, membuat Jennie yang melihat itu mengerutkan keningnya.
"Kau kenapa Kim?!" tanya Jennie sinis.
"Tidak."
Jennie semakin dibuat bingung akan tingkah istrinya pagi ini.
Ryujin menyusul dan mendudukkan dirinya di samping sang Mommy, Jennie langsung memberikan roti selai coklat pada anak gadisnya itu sambil tersenyum manis.
"Makan yang banyak nee."
"Siap Mom!"
Jennie mengecup pipi anaknya itu sayang lalu memberikan bagian Jisoo, yaitu sandwich.
"Mom, aku sepertinya akan berangkat bersama Yeji saja."
"Huh? Wae?" Jennie memasukkan roti selai kacang miliknya ke mulut lalu menatap sang anak. "Tidak berangkat bersama Mama mu saja 'hm?"
Ryujin pun menggeleng. "Semalam aku sudah janji untuk berangkat bersamanya, jadi apa boleh?"
"Tentu saja sayang, sekarang habiskan makanmu."
Tapi tiba-tiba Ryujin beringsut sembari membawa roti selai coklat buatan Mommy nya. "Aku ingin langsung berangkat saja sepertinya, Yeji pasti sedang menungguku."
"Ah, begitu. Arraseo arraseo, hati-hati sayang."
Setelah kepergian Ryujin, kini tinggal Jisoo dan Jennie yang tersisa. Mereka sarapan dalam diam, sebelum akhirnya Jisoo membunuh kebisuan diantara mereka.
"Jendeuki?"
"Wae?" sahut Jennie tanpa menatap istrinya itu dan sibuk dengan hp nya.
"Tiba-tiba aku ingin menciummu."
Jennie langsung menatap tajam.
"Boleh kah?" pinta Jisoo penuh aegyo.
"Shireo!"
Wanita yang lebih tua itu memanyunkan bibirnya cemberut merajuk.
"Tapi—"
"Hukumanmu belum selesai, salahmu juga selalu genit pada semua wanita cantik!"
"Aniyo!" Jisoo mencoba mengelaknya walau faktanya sudah sangat banyak dan terbukti dimana-mana. "Sungguh, mulai hari ini aku tidak akan genit lagi sayang."
Jennie menatapnya dengan pancaran yang tak percaya.
***
"Annyeong Joy-ssi." sapa Jisoo begitu manis dan ramah ketika baru saja keluar dari apartemennya dan menangkap sosok tetangga di sebelahnya keluar dengan menenteng kantung kresek hitam di tangannya.
Wanita itu menghampiri Joy yang sudah tersenyum tak kalah manis, lalu wanita yang berstatus janda itu menyapa Jisoo balik dengan ramah.
Bisa Jisoo lihat penampilan Joy yang cukup terbuka dan ketat, astaga bahkan matanya sulit untuk tidak menatap paha mulus Joy.
"Apa kau akan pergi berkerja?"
"Nee." sahut Jisoo sembari membenarkan blazer nya. "Dan apa yang kau bawa itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Jensoo
Short Story18+ Menurut Jisoo bagian terbaik dalam hidup adalah adanya kehadiran orang yang kita cintai, yaitu Jennie. *** Kisah kasih Jennie dan Jisoo.