O4

442 57 2
                                    

Hari ini akhir pekan, orang-orang biasa menyebutnya hari minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini akhir pekan, orang-orang biasa menyebutnya hari minggu. Di hari inilah biasanya manusia melakukan lebih banyak hal di rumah ataupun bersama keluarga dan teman.

Sekarang, tepat pukul 9 pagi Jinan membangunkan saudara kembarnya. Saat membangunkan Dimas, semua berjalan dengan lancar, tidak ada sedikit pun pemaksaan untuk Dimas.

Tapi saat Jinan membangunkan Ajun..

"Ajun, kalo gue hitung sampe 3 dan lo gak bangun juga, gue bakalan ceburin lo ke bak mandi. Satu.."

Belum ada pergerakan dari Ajun, dia masih terlihat nyaman di dalam balutan selimutnya.

"Dua," Jinan masih menghitung, sudah siap jikalau Ajun tidak bangun dan dia harus mengangkat Ajun ke dalam kamar mandi.

"Tiga."

Ajun tidak bergerak sama sekali, bahkan dengkurannya masih terdengar jelas di telinga Jinan.

Jinan menggulung lengan bajunya, berjalan mendekat ke arah kasur Ajun. Dia menarik selimut Ajun secara paksa. Tidak ada pergerakan sama sekali dari Ajun. Jinan menyangka bahwa saudaranya ini sudah meninggal. Tapi dikarenakan dengkuran halus dari Ajun masih terdengar, dia tidak jadi berargumentasi seperti demikian.

"Katanya kembaran, tapi giliran dibangunin susahnya minta ampun, gak kayak si Dimas."

Hap

Jinan mengangkat tubuh Ajun, membawanya langsung ke kamar mandi. Bak Ajun awalnya sudah diisi oleh Jinan dengan air dingin. Jadi saat Jinan menyeburkan Ajun ke dalam, Ajun akan berteriak..

"DINGIN CUY. SIAPA YANG NYEBURIN GUE KE SINI?!" Ajun langsung keluar dari dalam bak dengan keadaan basah kuyup. Nyawa Ajun kini kembali 100% karena ulah Jinan.

Jinan yang melihat itu tertawa terbahak bahak. "HAHAHAHA, MAMPUS. Lo sih, bangunnya lama banget," Jinan puas menertawakan Ajun.

Ajun yang ditertawakan menjadi geram. "Wah wah, gak berperikemanusiaan banget lo. Kalo misalnya gue mati kedinginan gimana? Ntar gak ada lagi yang bisa lo bully gini. SINI LO JINAN PUTRA ADIWIJAYA!" Amuknya.

Jinan yang mendapat simbol bahaya langsung keluar dari kamar mandi Ajun. Ajun ingin mengejarnya. Tapi sebelum sampai pintu kamar mandi, dia sudah lebih dulu terpeleset.

Duggg

Ajun memegang punggungnya yang terbentur lantai. "Shh, awas aja ye lo Jinan." Ajun berdiri dan memutuskan untuk mandi. Dalam hati dia sudah menyumpah serapahi Jinan.

Sementara itu Jinan masih menertawai Ajun saat dia pergi ke dapur. Dimas yang melihat Jinan tertawa bisa langsung menebak ada sesuatu yang telah Jinan lakukan kepada Ajun.

"Kenapa?" tanya Dimas penasaran. Jinan memegang perutnya yang sakit karena terlalu banyak tertawa.

"Hahaha itu, aduh perut gue. Itu si Ajun HAHAHAH," Jinan sampai tidak bisa berbicara karena sibuk tertawa.

Aksa ; jikyuyoung [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang