Ketiga kembar itu kini menjalankan tugas masing-masing yang telah di atur oleh yang tertua dari mereka, tentunya setelah melalui beberapa proses, dari membangunkan Ajun hingga perdebatan yang cukup memakan waktu.
Jinan mengambil bagian luar rumah, maknanya dia yang bertugas menyapu teras, menyiram tanaman, membersihkan kendaraan mereka, dan sebagainya.
Kalau Dimas, tugasnya adalah membersihkan dari depan kamar mereka di lantai atas sampai ke depan pintu utama, tanpa terkecuali.
Sedangkan Ajun, dirinya ditugaskan Jinan di bagian dapur sampai ke pintu belakang. Dirinyalah yang mencuci piring-piring dan menyiapkan segala persiapan untuk makan siang sampai malam. Begitu juga pakaian-pakaian, dialah yang akan menjemur sampai melipatnya.
Bagian gudang, mereka memutuskan untuk membersihkannya secara bersama-sama.
Mereka pun mulai menjalankan tugas masing-masing. Kita lihat dari sisi Ajun, sekarang dia sedang melihat piring-piring kotor yang sangat banyak, sebanyak dosa Ajun sendiri. Sedari tadi dia tidak berhenti mengeluh, padahal dia sering mencuci piring tapi entah mengapa kali ini piringnya menjadi 3× lipat lebih banyak dari biasanya.
"Ck, di rumah cuma 3 orang tapi piring kotornya kek abis makan sekampung," kesalnya saat melihat piring-piring kotor yang menumpuk. Dia bahkan belum memulai apa-apa, tapi sudah merasa lelah.
"Ini pasti pada lupa nyuci piring huft," mendengus kesal, Ajun memutuskan untuk segera mencuci piring-piring tersebut. Tentunya dengan keluhan keluhan yang tiada habisnya, dengan kaki yang kadang masih berdenyut sakit disaat dia berdiri terlalu lama.
Maka dari itu, Ajun memutuskan untuk duduk saja. Selain karena kakinya yang tidak bisa diajak kompromi, dia juga sedang malas berdiri.
"Nah gini kan enak." tuturnya.
Ajun pun mencuci piring dengan damai setelahnya, walaupun dengan sedikit keluh kesah yang tiada habisnya itu.
•••
Dimas sedang menyapu lantai atas, ketika Jinan tiba-tiba meneriakinya untuk meminta bantuan di teras.
"Apaan?" tanya Dimas saat netranya menangkap sosok Jinan yang berjongkok, tengah mencuci mobil.
Jinan mendongak, tersenyum ke arah Dimas sebelum kemudian dia menunjuk ke arah kolam ikan kecil yang sedikit terbengkalai karena tidak berpenghuni. Kolam itu sebenarnya milik bapak mereka.
Dulu, kolam ikan tersebut dipenuhi dengan berbagai macam dan berbagai warna ikan-ikan koi. Tapi semenjak ditinggal sang pemilik, kolam itu pun terbengkalai dan ikan-ikan yang berada di dalamnya ikut mati bersamaan dengan kepergian pemiliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa ; jikyuyoung [On Hold]
FanficAksa, bermakna jauh. Sama seperti Dimas yang berada sangat jauh dari jangkauan Jinan dan Ajun setelah sebuah tragedi menimpa mereka. Si kembar tiga yang awalnya sedekat nadi, perlahan-lahan menjadi sejauh jarak neptunus ke matahari. Featuring; Jihoo...