Selain bar-bar, Heaven juga jago akting. Sekarang gadis itu sedang pura-pura kesurupan karena dia tak mau menikah. Lagian siapa yang menghabiskan waktu seumur hidup dengan bocah yang hanya sekelebat tahu nama?
Kalian tahu Heaven beneran guling-guling di lantai masih di ruang tamu keluarga Regan, tentu saja semua orang melihat aksinya yang memalukan ini.
"Edde, Even tak mau nikah," mohon Heaven tak tahu di mana ayahnya yang penting guling-guling dulu di lantai.
Auden memijit kepalanya sembari menutup muka, rasanya sudah tak punya muka dan ingin copot saja karena ini begitu memalukan. Anak ini suka sekali bikin masalah.
Saat masih berguling dan memegang kaki, dengan erat Heaven memegang dia mengira jika kaki itu adalah kaki ayahnya.
"Edde, please. Edde harus membela Even karena Even tidak tahu apa-apa. Please Edde ini jebakan."
"Lagian Even maunya nikah sama Favian bukan bocah jelek ini. Aduh, rusak reputasi Even sebagai wanita mahal, cantik, mandiri, dan super seksi ini." Heaven masih saja meracau tak jelas masih berbaring di lantai sambil memegang kaki yang dia kira ayahnya.
"Ehem!"
Suara deheman itu membuat Heaven membuka mata dan ternyata dia mendapati kaki berbulu yang lain, bukan ayahnya!
"AHHHHHH!" Gadis itu terpekik shock dan refleks bangkit.
Ternyata kaki yang dia peluk tadi adalah kaki Ayah Regan bukan Auden.
Heaven sempat merapikan rambutnya dan berbalik mencari keberadaan ayahnya, ternyata di belakang.
"Edde... Even-----!"
"Cukup! Kamu benar-benar bikin malu Edde!" bentak Auden membuat wajah Heaven berubah sendu karena dia beneran sedih. Siapa yang mau jadi korban kesalahpahaman ini? Mana solusinya sungguh tidak elit. Menikah!
"Sebagai bentuk tanggung jawab karena kamu yang lebih dewasa dan telah menggoda anak kecil, maka Edde setuju untuk menikah!" papar Auden dengan helaan napas yang terdengar begitu berat karena dia begitu malu pun tak ingin putrinya jadi liar seperti ini.
Seluruh tubuh Heaven lemas tanpa tulang, tidak menyangka akan jadi seperti ini. Matanya mulai berkaca-kaca sambil menggeleng tak percaya.
"Kita nikahkan mereka dengan sederhana saja, resepsi besar perayaan nanti dilaksanakan saat Regan sudah mapan dan memakai uangnya sendiri," putus Ayah Regan.
Heaven menatap seluruh penghuni dalam ruangan itu merasa jika dunianya telah berhenti berputar. Takkan pernah habis pertanyaan kenapa karena dia takkan menemukan jawabannya.
"Atur saja bagaimana baiknya, yang penting anak kami bertanggung jawab pada apa yang telah dia lakukan," jawab Auden begitu pasrah.
Heaven menatap ayahnya tak percaya, laki-laki yang dia sebut cinta pertamanya kenapa jadi seperti ini? Kenapa ayahnya malah menjerumuskan dirinya bukan mencari solusi yang lain? Apakah dia terlihat begitu bejat ngebet anak orang yang masih muda? Apakah dia jadi tersangka penjahat kelamin di sini?
"Even tak percaya Edde menilai Even serendah itu," kata Heaven dengan kekecewaan besar yang tak bisa diungkapkan.
Sang ayah menatapnya dengan perasaan bersalah tapi juga terlihat ada kemarahan yang tersimpan di sana.
Auden menggeleng sambil menarik napas tak ikhlas. "Kamu sudah dewasa, Even. Edde percaya Even akan lebih dewasa dan bijak setelah ini."
Heaven masih menggeleng dunianya akan berhenti sampai di sini.
"Edde jahat! Edde lebih kejam dari ayah tiri!" desis Heaven penuh dendam. Ayah yang selalu dia sayang, ayah yang selalu dihormati ternyata berpikiran begitu kolot. Kenapa tak ada cara lain? Lagian dia juga masih mempertanyakan kenapa berada di rumah ini tiba-tiba. Apa dicuri wewe gombel?
_______
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU BRONDONG MERESAHKAN
Fiksi Remaja"Walau gue masih bocil di mata lo, tapi tytyd gue gede!" "Bocah stress!" Heaven geleng-geleng dengan pengakuan tak senonoh tersebut. "Kalau nggak percaya lo boleh pegang dan rasain!" Regan tersenyum manis menatap sang pujaan hati. KETIKA TOM AND...