"Assalamu'alaikum, ya ahli kubur! WHAT THE FUCK!"
Paper bag yang berisi banyak makanan bergelindingan di lantai selaras dengan bunyi barang-barang yang berserakan di lantai melihat pemandangan di depannya.
Menelan ludah kasar dan air mata yang sudah meluruh membasahi pipi Heaven merasa begitu sesak di dada dengan apa yang dilihat mata kepalanya.
"Fav..." Suara Heaven bergetar tak sanggup untuk meneruskan kalimatnya. Beneran jadi hari patah terbesarnya. Apa-apaan ini?
"Even!" tegur cowok itu dengan kelabakan sambil membenarkan zipper celananya.
"Pengkhianat! Bajingan!" pekik Heaven dengan segala sakit hati yang dia rasakan, mengambil buah jeruk besar-besar di tangannya dan melempar lawannya membabi buta dan hanya dilindungi dengan tangannya.
Menggeleng, berteriak seperti orang gila berharap semua ini hanya mimpi buruk. Laki-laki yang selalu dia puja, manusia tempat dia menggantungkan hidupnya ternyata pengkhianat.
Sakit... Sakit sekali. Heaven masih belum percaya semua ini bisa terjadi padanya, padahal impiannya adalah punya kisah cinta mulus hingga menikah dan menua bersama. Bukan seperti ini!
Saat berbalik, sakit hati yang dia rasakan makin bertambah karena pelakukanya adalah seseorang yang sangat dia percaya, tapi ternyata rubah berbulu tikus. Cih! Menjijikkan dua-duanya.
"Lo juga! Dasar lonte murahan!" Heaven mendekat dan langsung menjambak musuhnya yang hanya meringis.
"Ahhhh! Jangan."
"Mati lo di tangan gue, lonte!" desis Heaven terus menarik rambut lawan hingga dia bisa merasakan separuh rambut si lonte rontok. Rasanya puas sekali, tapi ingin dia botakkan saja.
"Gue nggak nyangka lo semurahan ini." Heaven geleng-geleng tak percaya masih menjambak rambut mantan sahabatnya.
Sang korban hanya menangis memohon ampun karena Heaven beneran mengamuk dan beneran gelap mata, gadis itu bahkan ingin membunuh para pengkhianat ini saja.
"Heaven, maafin gue," pinta Maeva. Mendengar suara permintaan itu membuat Heaven kian semangat untuk menyiksa lawan.
"Even stop!" bentak Favian kekasih Heaven yang baru saja tertangkap basah berkhianat.
Cowok itu mendekat dan melerai kekasihnya yang dia tahu memang sangat bar-bar dan tidak takut apa pun.
Maeva menangis di pelukan Favian.
Melihat pemandangan itu Heaven tahu ini adalah akhir dari hubunga tiga tahun bersama cowok di depannya.
"Dan lo bela si lonte ini?" tanya Heaven tak percaya dengan mata berkaca-kaca. Bentakan itu membuat hatinya retak seribu. Si bajingan ini ketahuan berselingkuh dan sekarang membentaknya karena lebih membela si lonte yang merupakan sahabat dekatnya.
"Gue kira lo sahabat gue, tapi ternyata lonte murahan. Menjijikkan!" desis Heaven menatap Maeva, sahabatnya.
Menggeleng tak percaya dengan semua ini. Kenapa harus dia yang kebagian hal paling sial ini?
"Fine, losers! See you in the hell!" Gadis itu menghapus air mata. Tentu saja masih dengan perasaan yang berdarah-darah.
Siapa yang tidak sakit hati jika pacar yang selama ini kamu percaya dan sahabat yang kamu ceritakan semua masalahmu ternyata saling mengkokop bibir satu sama lain?
"Ah, tapi lo berdua aja membusuk di kerak neraka. Gue kan di surga!" ucap Heaven dengan percaya diri menatap lawannya satu per satu sebelum meninggalkan kedua pengkhianat.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU BRONDONG MERESAHKAN
Tienerfictie"Walau gue masih bocil di mata lo, tapi tytyd gue gede!" "Bocah stress!" Heaven geleng-geleng dengan pengakuan tak senonoh tersebut. "Kalau nggak percaya lo boleh pegang dan rasain!" Regan tersenyum manis menatap sang pujaan hati. KETIKA TOM AND...