"Terima kasih telah memilihku," gumam jihyo berbicara sendiri di dalam kamar mengingat kata david untuknya.
"Apa maksud kak david?"
"Lalu kenapa kak david menciumku lagi?" resah jihyo terus bermonolog sendiri.
Perempuan yang berbaring di kasur ini masih berpikir keras sembari manik matanya menatap langit-langit kamar.
Hingga saat ini tubuh jihyo masih terasa lemah seakan rasa sisa getaran berciuman itu masih ada.
Ugh, jihyo bingung. Masih tak mengerti dengan apa yang baru saja ia lalui di rumah david. Dia kan hanya mengantar sup daging. Kenapa malah mendapatkan pelukan dan ciuman dari pemuda itu. Apa istimewanya datang membawa sup daging hingga sikap david berubah padanya?
Jihyo terus memikirkan sikap david hingga tak terasa terjangan rasa kantuk membuat kelopak mata jihyo tertutup sayu. Ia mulai masuk ke alam mimpi.
.
Mentari pagi telah menyambut. Jihyo telah bersiap. Siap memulai harinya menuju salon tempatnya bekerja. Jihyo harus bekerja keras untuk mengumpulkan uang. Karena kini waktunya di LA tinggal beberapa bulan lagi dari masa yang di berikan oleh ibunya.
Jihyo membuka pintu rumah menyambut pagi dengan penuh semangat.
Jihyo terkejut, netra matanya mengerjap beberapa kali saat bola matanya menangkap bayangan pemuda tampan mengenakan stelan jas sedang duduk di atas motor sport berwarna merah sembari memangku helm.
Oh astaga.
Belum hilang bingung jihyo tentang mengapa pemuda itu menciumnya? sekarang bertambah lagi pertanyaan dalam hati jihyo. untuk apa dia datang sepagi ini? Sejak kapan dia berada di sana? Batin jihyo bertanya-tanya.
Tatapan mereka bertemu. David turun dari motor mengulas senyum lembut pada jihyo. Akhirnya yang david tunggu nampak juga. Perempuan yang membuat hatinya jungkir balik.
Ya Tuhan, dia kenapa? Semakin tak mengerti saja jihyo melihat senyum itu dari wajah si jutek. Rasanya aneh.
"Kak david!" sapa jihyo melangkah mendekat memasang wajah heran. Sang presdir datang ke rumahnya mengendarai motor.
"Kak david ada apa?" tanya jihyo
"Aku kemari untuk menjemputmu!" ucap david wajahnya terlihat semakin tampan tanpa raut wajah jutek menghiasi.
"Menjemput Ku!" ulang jihyo memastikan.
"Iya, aku akan mengantarmu ke tempatmu bekerja," jelas david.
What ...
Jihyo tercengang dengan mulut sedikit terbuka. David akan mengantarnya ke tempatnya bekerja. Presdir ini tidak punya pekerjaan?
"Mengantarkan Ku ke salon?" tanya lagi.
Waktu tinggal bersama david tidak pernah peduli tentang pekerjaannya kenapa sekarang david ingin mengantarnya.
Ini Aneh ...
"Iya. Aku akan mengantarmu." david naik ke motor dalam posisi siap.
"Kak tidak perlu! Kak david pasti sangat sibuk," tolak jihyo merasa tak enak hati.
"Sudah ayo naik! Hari ini aku akan mengantarmu," desak david menyodorkan helm untuk jihyo
Dengan tubuh kaku bak robot jihyo meraih helm lalu mengikuti perintah david naik ke motor.
Jihyo telah berada di motor menatap punggung david. Dia dan david sedekat ini. Tak ada perintah dari tuan jutek atau tak ada perdebatan di antara mereka seperti biasanya yang menghiasi hubungan mereka. Sumpah demi apa-pun ini aneh kan?

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] SI BURUK RUPA || JITZU
RomanceCerita ini sequel dari The Presdir Favorite geeky Woman Jadi baca dulu cerita TPFGW agar paham dengan jalan ceritanya PASTIKAN KALIAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA #1 jitzu [290522]