Sebelum baca ada baiknya kalian vote ⭐ dulu biar yang nulis jdi semangat nulis nya HEHEHE🤣🤣
Gak susah kok cuman tekan bintang ⭐ di bawah sebelah kiri eh kanan gak tau dah yg penting ujung palingan bawah oke👌.
Baru belajar buat cerita jdi kalo gak bagus cerita nya tolong di koreksi biar bisa di bagusin.
Juga kalo ada kata katanya yang typo di maklumin aja ya namanya juga manusia pasti ada aja salahnya ygy.
Oke kita langsung aja keceritan.
Semoga menikmati membacanya.
****
Tok
Tok
TokSuara ketokan yang bergema terdengar dalam ruangan yang gelap dan sunyi.
Suara itu mengganggu sosok sempurna yang sedang tertidur di kasur besar nya.
Sosok sempurna itu pun mengerutkan alisnya karena merasa tidurnya di ganggu.
"Tuan muda Ferno, Bangun." Ucap pengurus rumah itu sambil masuk ke kamarnya.
"Hemm." Balasnya sambil turun dari kasur menuju kamar mandi.
Setelah memastikan tuanya sudah bangun pengurus rumah pun membersihkan tempat tidur dan menyiapkan pakaian yang akan di gunakan Ferno nanti.
Tidak lupa juga perlengkapan sekolah lain nya seperti buku, alat tulis, dan sepatu.
"Tuan muda Ferno semuanya sudah saya siapkan dan di letakan di atas kasur." Beri tau pengurus rumah itu pada nya.
"Ya" Balas nya dengan nada datar melalui kamar mandi.
Mendengar balasannya pengurus rumah itu pun pamit undur diri meninggalkan kamar Ferno.
Setelah selesai mandi dia pun menggunakan pakaian yang sudah di siapkan pengurus rumah tadi.
Sesudah menggunakan pakaiannya diapun turun menuju meja makan.
Dimeja makan itu sudah terdapat ayah ibu dan kakaknya.
"Apakah saya pernah mengajarkan mu untuk terlambat dan membuat orang lain menunggu."
Ucap sang ayah dengan wajahmu suram.
"Aku tidak meminta kalian untuk menungguku untuk sarapan."
Balasnya dengan wajah tampa ekspresi.
Mendengar balasan dari anaknya pun Andi langsung berdiri dan menampar Ferno.
"Aku tak pernah mengajarkan mu untuk melawan."
"Kau sudah tumbuh besar ya hingga kau berani menjawab perkataan ku."
"Apakah kau bisa seperti kakakmu, separuhnya saja kau tiru ketaatan nya pasti aku senang."
"Ingat kau terlahir dari keluarga Alendra. Keluarga kaya dengan prestasi besar dan kedisiplinan yang ketat, apakah kau mengerti." Kata Andi panjang lebar.
"Ya aku mengerti."
"Maaf."
Ucap Ferno sambil terus berdiri di tempat, tidak bergerak untuk duduk sebelum sang ibu menyuruhnya untuk duduk.
"Ferno ayo duduk dan sarapan nanti kau telat untuk pergi sekolah."
Diapun duduk untuk sarapan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
the disappearance of the second young master (ferno)
Short StoryMengisahkan cerita tentang kehidupan Ferno Alendra Zeuska. Yang mendapatkan perlakuan jauh berbeda dari kakaknya yaitu Ziko Alendra Dwi Sangga. Orang tuanya yang selalu membandingkannya dengan kakaknya membuat dia sangat membenci kakaknya. Bagaim...