Setelah mobil berhenti Chen langsung berlari memasuki rumah saat dia membuka pintu dia merasakan ada sesuatu melesat ke arahnya ia langsung menutup kembali menutup pintu dan benda itu langsung menghantam pintu dengan keras. Membuka pintunya kembali pintunya Chen langsung berteriak. “RASYAAAA Apakah kau sudah gila.”
Johnathan yang ada di belakangna kaget dengan teriakan Chen bertanya. “sayang kenapa teriak teriak?”
“ayah coba kau lihat anakmu itu”
Orang orang yang ada dalam rumah langsung keluaran karena mendengar keributan, kakeknya bertanya. “ribut ribut apa ini?”
Melihat kakeknya Chen langsung memeluknya. “kakek aku pulang”
“hoho cucuku sayang akhirnya kamu pulang.”
Merengek Chen mengadu ke kakek neneknya. “kakek nenek lihat kakak dia menggangguku saat aku baru pulang.”
Pria yang tadi melemparkan bola kasti kepada Chen menuruni tangga saat dia sampai di bawah telinganya langsung ditarik oleh neneknya. “agrhh. Sakit nek”
Nenekny menarik telinga bocah itu lebih kuat. “Rasya apakah kau mau nenek hukum. Mengapa kau menjahili Chen.”
“tidak nek aku hanya mau melihat hasil tes bertahan hidupnya apakah sudah bagus.kalau memang instingnya tidak tajam berarti percuma dong paman melatihnya.”
“tapi kau tidak seharusnya melemparnya dengan sangat keras bukan. Bagaimana jika Chen tidak dapat menghindarinya.”
“ ya itu resikonya sendirilah nek, jadinek lepaskan telingaku itu sudah hampir putus.”
Karena lengah Rasya tidak tau kalu Chen sudah di belakangnya dan langsung menendang keras betis kakaknya itu.
“shitt” desis Rasya kesakitan.
“huh rasakan.”
“nek sekarang kau lihat siapa yang menggretak siapa. kau tidak adil kau memarahi ku tapi kau tiak memrahinya saat dia menggangguku apakah aku benar benar cucu kandung mu.” pura pura terlihat kesal.
Nenek pun melepaskan telinganya. “hey bocah kalau kau bukan cucu kandung ku sudah lama ku buang kau karna tak berguna dan selalu mengganggu cucu perempuan kesayangan ku.” Ucap neneknya setengah bercanda.
“nenek kau jahat sekali dengan ku huh.” Menghadap ke arah Chen Rasya merentangkan kedua tangannya sambilberkata kepada Chen. “kau tidak merindukan ku.” Menaikan satu alisnya.
Melihat itu Chen langsung melemparkan dirinya kepelukan sang kakak. “Rindu tapi kau sangat nakal aku tidak suka.”
Karna perbedaan tinggi Chen hanya setinggi dada Rasya. Rasya memeluk Chen dengan sayang dan membenamkan kepala Chen lebih dalam ke dada kekarnya itu. Membelai kepalanya dan mencium keningnya. Rasya sangat menyayangi adiknya hanya saja dia sering menjahili adiknya, sekarang dia sedang bercanda tawa berdua dan melupakan keberadaan keluarganya yang lain , dunia serasa milik berdua.
“ehemm. Sudah kalian berdua bercandanya sekarang Chen sayang kamu masuk dan istirahatlah pastikamu lelah kan. Dan kamu Rasya bukankah kakek ada memberimu tugas pagi tadi apakah sudah kau kerjakan.” ujar kakeknya kepada mereka berdua namun terdapat perbedaan prilaku saat berbicara padamereka, saat kakeknya berbicara dengan Chen dia menggunakan nada yang lembut sedangkan denga Rasya dengan nada tidak senang.
"aku sudah melakukannya kakek jdi kau tenang saja, apa cobak yang tidak pernah selesai kalau tugas itu diberikan pada Ku."ucap Rasya sombong.
Tapi apa yang dia katakan benar, karna semua tugas yang diberikan kepadanya pasti akan selesal tanpa kecuali
KAMU SEDANG MEMBACA
the disappearance of the second young master (ferno)
Short StoryMengisahkan cerita tentang kehidupan Ferno Alendra Zeuska. Yang mendapatkan perlakuan jauh berbeda dari kakaknya yaitu Ziko Alendra Dwi Sangga. Orang tuanya yang selalu membandingkannya dengan kakaknya membuat dia sangat membenci kakaknya. Bagaim...