Jangan lupa vote ⭐ dulu ya guys sebelum lanjut baca.Soalnya kalian bisa lupa vote klo sdh selesai baca
🤣🤣🤣****
Di tempat pembelajaran ferno masuk dan duduk di kursinya.
"Tuan muda anda telat pembelajaran selama 20 menit jadi anda harus di hukum seperti hukum yang berlaku." Kata Alex kepada Ferno.
Alex adalah tutor atau guru yang mengajar Ferno sejak kecil.
Alex di pilih sendiri oleh Andi untuk mengajar dan mendidik Ferno tentang pelajaran etika, bermain alat musik, keterampilan olahraga dan pelajaran lainnya.
Ziko dan Ferno memiliki masing-masing satu tutor.
Alex adalah tutor Ferno dan Bara adalah tutornya Ziko.
Keluarga Alendra memilih mereka berdua karena keluarga mereka juga sudah lama menjadi tutor pilihan terpercaya keluarga Alendra turun menurun.
"Ya saya tau" Kata Ferno jalan menuju Alex untuk menerima hukuman.
Alex mengambil rotan untuk memukulkannya kepada Ferno.
Ferno pun menerima lima pukulan di punggungnya.
Setelah memukulnya "baiklah mari kita lanjutkan pembelajaran kita hari ini." Ucapnya sambil menuju tempat duduknya.
Pelajaran berlangsung sampai jam 11 malam.
"Sampai sini dulu pelajaran kita hari ini." Sambil membereskan bukunya.
"Lain kali jangan sampai telat lagi tuan muda, saya pamit dulu." Ucap Alex dengan meninggalkan ruangan.
"Hemm, yaa." Saut ferno sambil memperhatikan Alex keluar ruangan.
"Aaaaaa lelah nya, Gilak tuh tutor ngajar selama itu apa gak bosen." Rutuk ferno sambil menyembunyikan kepala di
Lipatan tangannya.Meregangkan tubuhnya karena lelah "emmmhh dah lah mau istirahat besok masih harus sekolah lagi."
Berjalan keluar dari ruangan menuju lantai bawah untuk mengambil minum karena air minum nya yang ada di kamar sudah habis.
Saat di tangga ia berpapasan dengan Ziko.
"Ferno kau belum tidur."
"Hemm"
"Kenapa kau belum tidur, inikan sudah malam nati kau telat pergi sekolah lagi." Kaya Ziko dengan penuh perhatian.
'Gimana mau tidur orang saja pelajarannya baru selesai.' katanya dalam hati sambil memutar mata malas.
"Gimana dengan anda, anda juga kenapa belum tidur dan masi berkeliaran." Tanyanya balik tanpa menjawab pertanyaan dari Ziko.
"Oh tadi tenggorokan ku kering eh pas ingin minum tapi air minum nya abis jadi aku turun deh untuk ambil air minum." Kata Ziko sambil menunjukkan botol minuman yang di bawanya.
"Iya sama saya juga turun untuk mengambil air minum" Balas ferno dengan nada formal.
"Emm bisakah kau bicara biasa saja jangan terlalu formal kita itu saudara."
"Itu akan terlihat seperti kita adalah orang asing jika kau berbicara dengan bahasa yang formal." Kata ziko dengan wajah yang tampak sedih.
"Saya akan berusaha untuk tidak terlalu formal saat berbicara dengan anda, saya permisi dulu." Kata Ferno dengan senyum yang di paksakan lalu turun ke bawah untuk mengambil minum.
Menghela nafas Ziko sangat sedih karena sejak pertengkaran nya dan Ferno 7 tahun yang lalu dia merasa Ferno selalu menjaga jarak darinya.
Bahkan saat berbicara pun dia selalu menggunakan bahasa yang formal, seperti berbicara dengan orang asing.
Dia berharap hubungan nya dengan Ferno bisa seperti dulu lagi sebelum terjadinya pertengkaran itu.
Saat masih kecil Ferno sangat dekat dengannya. Sangking dekatnya Ferno selalu mengikuti Ziko kemanapun dia pergi.
"Kapan kau bisa seperti dulu lagi." Kata Ziko dengan melihat punggung lebarnya Ferno lalu berjalan kembali ke kamar.
"Apes banget gua hari ini, sudah kena hukum karena telat datang pembelajaran eh ini berpapasan sama tuh orang lagi." Dengan menggelengkan kepalanya.
"Dah lah mending gua cepat cepat masuk kamar dari pada ketemu masalah lgi." Setelah mengambil air minum ferno langsung buru-buru menuju kamarnya, karena dia tidak ingin bertemu masalah lain lagi.
Masalah apa?
Ya bagi Ferno Ziko itu adalah pembuat masalah dalam hidupnya.
Di kamarnya Ferno.
"Aaa leganya. ternyata kasur gua empuk juga, emmh kasur kok selama ini gua gak sadar ya lo seempuk ini." Kata Ferno saat dia merebahkan tubuh nya dengan posisi telungkup di kasur meregangkan tubuhnya.
"Apa karena terlalu capek ya makanya ni kasur baru terasa empuk hari ini."
"Isss" Desis nya saat dia membalikkan tubuhnya dari posisi telungkup menjadi telentang.
Saat merasakan sakit pada punggungnya iapun duduk.
Berdiri berjalan menuju kamar mandi.
Saat di depan cermin dia membuka pakaiannya mengungkapkan tubuhnya yang atletis dengan kulit Sao matang.
"Memar toh, pantes sakit." Katanya saat melihat punggungnya melalui cermin.
"Gila tuh tua Bangka (Alex) mukul gak tanggung tanggung."katanya memarahi Alex.
Setelah itu di pun mandi lalu pergi tidur. Mungkin karena dia kelelahan makanya dia cepat tertidur, baru saja menaruh kepalanya sebentar di bantal dia pun langsung tertidur.
****
Sampai sini aja ygy soal nya otak nya udah buntu gak tau mau lanjut apa lagi hahaha 🤣🤣🤣
Oh iya jangan lupa vote ⭐ ygy & komen 💬
Bay bay guys👋👋👋👋👋
Muahh😚
KAMU SEDANG MEMBACA
the disappearance of the second young master (ferno)
Short StoryMengisahkan cerita tentang kehidupan Ferno Alendra Zeuska. Yang mendapatkan perlakuan jauh berbeda dari kakaknya yaitu Ziko Alendra Dwi Sangga. Orang tuanya yang selalu membandingkannya dengan kakaknya membuat dia sangat membenci kakaknya. Bagaim...