Sepuluh menit kemudian
Terdengar suara helikopter di luar rumah tua tersebut.
"Paman sepertinya itu ayah"
"Cepat suruh mereka masuk"
Chen langsung buru-buru keluar rumah dan hampir menumbur sofa.saat sampai di luar ia melambai ke orang yang baru saja keluar dari helikopter tersebut.
"Ayah disini"Pria yang merasa di panggil tersebut pun menoleh ke arah suara manis gadis itu. Langsung bergegas menuju anak gadis itu bersama anak buahnya.
"Ah... Putri ayah apakah kau baik-baik saja, apakah ada luka, lecet dan sebagainya? " Pria itu langsung menembak pertanyaan berturut-turut saat sampai pada gadis itu.
Sambil menutup mulut ayahnya gadis itu mengerutkan alis merasa pusing mendengar pertanyaan ayahnya. "Ayah diam dulu. Ayo kita cepat masuk orang di dalam sedang sekarat."
"Tapi kamu baik-baik saja kan sayang"
"Ya aku baik-baik saja ayah"
Setelah derama singkat itu mereka pun akhirnya masuk dan membawa orang sekarat itu untuk memasuki helikopter.
....
Didalam helikopter.
Chen terus memandangi orang yang sedang terbaring di Stretcher dengan sosok yang kotor tertutup debu. "Ayah apakah orang ini masih hidup"
JOn memperhatikan putrinya selalu memandangi orang yang terbaring di stretcher itu sambil melamun "ya dia masih hidup, sebaiknya kau tidur ini sudah malam nanti kalau sudah sampai rumah sakit akan ayah bangunkan."
"Tapi ayah... Dia tidak ada pergerakan dri tadi."
"Sudah lah sayang cepat tidur... Sini." Sambil menepuk pahanya untuk dijadikan anaknya sebagai bantal.
Chen akhirnya tertidur di pangkuan ayahnya dengan segera karena lelah.
Setibanya di rumah sakit jon tidak membangunkan Chen, ia menggendongnya dan menaruhnya di ruangan VVIP yang memiliki keluarga mereka.
Sedangkan di tempat lain Deon membawa orang sekarat tadi menuju UGD. Dan para dokter dan perawat sudah menunggu di depan UGD tersebut.
"Tuan harap anda tunggu di luar" Kata salah satu suster yang ada di sana memberi tahu Deon yang akan memasuki UGD bersama mereka.
Mendengar itu Deon langsung berhenti dan tidak jadi memasuki UGD bersama mereka dan dia berkata sebelum ruang itu ditutup "saya harap kalian bisa menyelamatkan anak itu"
Tak lama pintu UGD itu di tutup lampu merah yang menandakan sedang berlangsung nya oprasi hidup.
Deon duduk di kursi yang ada di sana untuk menunggu sambil termenung hingga tidak mendengar Jonathan sedang memanggilnya dari tadi.
Melihat tidak ada tanggapan dari kakaknya dari tadi Jonathan menepuk bahu Deon. "Kak"
Barulah saat ituBarulah saat itu Deon tersadar dari lamunannya. "ada apa ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
the disappearance of the second young master (ferno)
Short StoryMengisahkan cerita tentang kehidupan Ferno Alendra Zeuska. Yang mendapatkan perlakuan jauh berbeda dari kakaknya yaitu Ziko Alendra Dwi Sangga. Orang tuanya yang selalu membandingkannya dengan kakaknya membuat dia sangat membenci kakaknya. Bagaim...