Mahen yang tulus

163 45 5
                                    

"Huft... tau gituu gue makan bareng Dimas tadi" gerutu Bina seraya mengaduk mie instan yang telah Mahen seduhkan untuknya.

"Halah... enakan juga masakan gue" balas Mahen sembari menyeruput mienya

"Masak pala lo!" Mahen tersenyum kecil menanggapi omelan Bina yang merasa tertipu malam itu. Mahen berkata akan memasakkannya, namun rupanya ia hanya menyeduhkan mie instan untuk istrinya yang sedang marah tersebut. Perlahan, ia meletakkan mangkoknya dan menatap Bina lekat – lekat

"Ngapain lo liat – liat?" tanya Bina sambil meniupi mienya yang masih panas. Sementara Mahen hanya tersenyum simpul menanggapi pertanyaan yang Bina lontarkan. Ia memilih tidak menjawab, dengan terus memperhatikan Bina menyantap mie instan yang telah ia seduhkan itu.

"Bina..."

"Gue minta maaf ya..." permintaan maaf yang sudah Mahen tahan dari kemarin akhirnya terlontar dari mulutnya menjadikan suasana semakin canggung.

"Gue ngerti... seharusnya gue ngga ngebentak lo kaya kemarin"

"Gue ngaku salah... dan gue ngga mau nyari pembelaan apapun"

"Gue minta maaf sama lo ya Bin" lanjut Mahen, diakhiri dengan menatap mata Bina dalam – dalam. Sementara itu, Bina masih terdiam. Ia amat tersentuh dengan permintaan maaf Mahen yang terdengar begitu tulus, namun di satu sisi ia juga tidak ingin terlihat goyah agar laki – laki di depannya tersebut tidak mempermainkannya lagi.

"Bin..." panggil Mahen lirih

"Hah??" jawab Bina dengan gelagapan

"Lo ngga mau maafin gue?"

"Hmm... iya iya gue maafin"

"Yesss.... thank youuu Binaaa" sahut Mahen dengan girang

"Tapi gue pengen bikin kesepakatan sama lo" ucap Bina kemudian

"Kesepakatan?" Mahen menaikkan alisnya sebelah seolah ia bingung dengan kesepakatan yang Bina maksud

"Pertama, lo ngga boleh pulang larut. Kaya yang gue bilang kemarin, jam 8 harus udah di rumah"

"Okeee, ngga masalah buat gue!!" potong Mahen

"Kedua, kita urus urusan kita masing – masing. Gue ngga ikut campur sama urusan lo, begitupun sebaliknya. Masalah lo ya masalah lo! Jangan libatin gue dalam masalah lo!"

"Ketiga, lo ngga usah jemput – jemput gue kaya tadi kalau bukan gue yang minta. Gue ngga mau utang budi sama lo, dan gue bisa urus hidup gue sendiri." tutur Bina yang dihujani anggukan kepala oleh Mahen

"Oke gue setuju, tapi gue juga pengen ngajuin kesepakatan sama lo" balas Mahen

"Pertama, lo ga boleh blokir gue kaya tadi"

"Oke terus??"

"Kedua, lo ngga boleh pergi sama cowo lain tanpa seizin gue!"

"Wahhhh apa – apaan tuh???"

"Gue ngga setuju sama syarat yang kedua" protes Bina

"Kenapa? Kan itu buat kebaikan lo juga" Mahen membela diri

"Ya masa apa – apa harus izin lo sih?"

"Kan gue udah bilang, kita urus urusan kita masing – masing. Terus kenapa sekarang gue harus laporan sama lo? Ya sama juga boong lah!" sambung Bina

"Bin, lo udah nikah.. dan udah seharusnya lo nurut apa kata suami"

"Kita nikah boongan ya nyet! Ga usah ngarep lebih deh lo!" tegas Bina

Tiba - Tiba Nikah || Jung Jaehyun x Wendy Red VelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang