Tzuyu menggeliat saat sinar matahari mulai menerobos ke dalam penglihatannya. Ia membuka perlahan matanya saat menemukan tirai putih di kamarnya sudah terbuka oleh seorang wanita paruh baya. Ia termangu sesaat sebelum kembali menutup matanya yang masih berat. Namun sesaat ia kembali membuka matanya bahkan membelalak dan langsung bangkit saat menyadari sesuatu.
"Kau siapa?" Tanya Tzuyu setengah berteriak membuat wanita itu menoleh dan menunduk hormat.
"Maaf Nona saya lancang masuk ke dalam kamar anda. Tapi tuan memerintahkan saya untuk membangunkan Nona dan sarapan bersama"
"Tuan?" Tanya Tzuyu terheran.
Wanita itu mengangguk membuat
Tzuyu mengernyit. Namun ia segera menghela napas saat mengingat bahwa semalam ia tidak pulang ke rumahnya melainkan rumah Jungkook. Ia mengurut kening merutuki diri karena semalam malah tertidur begitu pulas hingga melupakan bahwa masalah besar sedang dihadapinya. Dan bodohnya ia yang masih mengharapkan bahwa apa yang telah terjadi belakangan hingga semalam adalah mimpi panjang yang akan hilang saat ia bangun membuka mata. Namun pada kenyataanya takdir menamparnya lebih keras.Tzuyu bangkit dengan kecewa dan memerintahkan wanita itu untuk keluar sebelum dirinya berjalan lesu menuju kamar mandi. Sepertinya hari ini akan menjadi hari melelahkan seperti apa yang Jungkook katakan semalam. Dan sungguh ia sangat malas hari ini, apalagi jika harus mengurus hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan dan hal bodoh lainnya.
.
"Selamat pagi," sapa ramah Jungkook yang sudah terlebih dahulu duduk manis di meja makan. Namun Tzuyu enggan membalasnya dan memilih langsung duduk dengan raut malas di tempatnya.
"Apakah tidurmu nyenyak?" Tanya pria itu lagi membuat Tzuyu hanya menarik sudut bibirnya remeh.
"Jangan berlagak baik Jungkook, sandiwaranya belum dimulai"
Jungkook hanya terkekeh sebelum menuang air dalam gelasnya.
"Bukankah aku selalu bersikap baik padamu, seperti dulu"
"Aku tak ingat jika kita mengenal dengan baik" Jawab Tzuyu sekenanya seraya kembali menyendok makanan ke dalam mulutnya.
"Kau marah rupanya. Tapi tak masalah, biasanya kau juga akan langsung memaafkanku"
Tzuyu menatap pria itu sengit, ingin rasanya ia menusukkan pisau di tangannya pada pria itu. Entah mengapa semua kata yang terlontar dari mulut Jungkook bisa membuat suasana hatinya memburuk. Walau bahkan itu berhubungan dengan masa lalunya yang dahulu sangat ingin diulangnya.
Sosok Jungkook juga begitu berbeda dengan saat pertama kali dirinya bertemu dengan pria itu. Beberapa hari ini pria itu kembali menunjukan diri pada sikap Jungkook yang pernah ia kenal. Pria yang menyebalkan dan selalu memancing perdebatan dengannya.
"Hari ini kita akan fitting baju dan mencari cincin untuk pernikahan nanti" Lanjut Jungkook membuat wanita yang tengah bersamanya itu hanya acuh.
"Lalu ada beberapa hal yang harus aku kenalkan dan tunjukan padamu, supaya kelak kita tidak begitu mencolok dan canggung di depan orang lain"
Jungkook terus berbicara tentang satu dua hal terkait persiapan pernikahannya, namun sejak awal Tzuyu hanya mendengarkan dan tak berniat menyaut sekalipun. Wanita itu sudah kehilangan minat pada segala bentuk pembicaraan dengan pria itu.
"Tzuyu kau mendengarkanku?" Tanya Jungkook yang baru menyadari tentang sikap Tzuyu.
Namun wanita itu hanya menjawabnya dengan dehaman yang membuat pria itu meletakkan alat makannya dan menatap Tzuyu intens. Sedang Tzuyu kini ikut menatap Jungkook dan sedikit menaikkan kedua alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFORGETTABLE TIME
FanfictionAku memang pernah menyukainya, tapi itu dulu. Setidaknya sampai beberapa tahun yang lalu. Namun aku mulai mengerti, bahwa dalam hidup ada beberapa hal yang kau inginkan tapi tak harus kau miliki, dan dia adalah salah satunya. Dia memang cukup sulit...