Jungkook menatap bangunan menjulang di depannya dengan satu tangan yang masih berusaha menghubungkan dirinya dengan seseorang melalui panggilan telepon.
Namun ia kembali menghembus kecewa saat suara yang diinginkannya tidak kunjung terdengar, sama seperti panggilan-panggilan sebelumnya. Ia kemudian beralih berjalan menuju tempat di mana Tzuyu tinggal itu. Berdasarkan informasi yang didapatkannya beberapa hari yang lalu, wanita itu tinggal di lantai lima. Namun saat ia baru akan menaiki lift siluet orang yang begitu familiar menghentikan langkahnya dan membuatnya berbalik arah.
"Nayeon..." Serunya cepat sebelum wanita itu melangkah keluar.
Jungkook mendekat saat wanita itu menghentikan langkah dan menatap padanya.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Nayeon cepat membuat Jungkook yang hendak bertanya menjadi urung.
"Aku mencari Tzuyu, dia tak menjawab teleponku"
Nayeon langsung berbinar mendengar apa yang Jungkook katakan, wanita itu sedikit mendekat pada Jungkook.
"Jadi kau menerima saranku, Tzuyu sudah berkerja denganmu. Terima kasih Jungkook, terima kasih"
Jungkook mengernyit saat wanita itu bertubi-tubi menjabat tangannya dan mengucapkan terima kasih. Memang sebelumnya Nayeon yang menyarankan agar ia membantu Tzuyu, tapi sepertinya gadis itu juga tak tau jika sampai saat ini Tzuyu belum memberinya jawaban atas tawaran itu.
"Dia belum bekerja denganku," Jawab Jungkook santai membuat Nayeon menarik senyumnya.
"Jika tidak mengapa kau mencarinya?"
"Dia masih mempertimbangkan untuk menerima tawaranku, dan saat ini aku ingin menemuinya. Tapi sejak tadi dia tidak mengangkat teleponku"
"Tzuyu tidak bilang padamu jika dia pergi ke Jeju?"
Jungkook membelalak matanya.
"Jeju?"
"Iya kemarin pagi dia berangkat, katanya ingin menenangkan pikiran. Aku pikir karena kau tidak mendengarkanku, tapi aku tidak tau jika ternyata dia sudah mendapat tawaran pekerjaan darimu"
"Tapi tunggu, bukankah seharusnya dia tetap disini dan menerima tawaranmu. Dia sangat membutuhkan pekerjaan, tapi kenapa malah pergi?" Nayeon memegang dagunya seraya berpikir.
Namun tentu saja ia tak akan mendapatkan jawabannya dari pria didepannya. Malah pria itu kini nampak kembali sibuk dengan ponselnya dan menghubungi seseorang.
.
Disisi lain Tzuyu baru terbangun dari tidurnya saat sinar matahari sudah berada di tengah peraduannya. Hampir beberapa hari setelah mendengar tawaran gila dari temannya itu, Tzuyu selalu kesulitan tidur di malam hari. Ia terus meyakinkan diri agar tidak goyah dengan tawaran itu, tapi disisi lain ada bagian lain dari dirinya yang mendesak untuk menerimanya.
Tak dapat dipungkiri ia diliputi kembimbangan beberapa hari ini. Bahkan sejak Jungkook menawarkan pekerjaan padanya, pria itu berkata akan memberinya waktu dua hari. Tapi bahkan hampir satu minggu berlalu pria itu tak lagi menemuinya, hingga ia simpulkan jika memang tawaran yang pria itu berikan hanya sebuah candaan padanya. Dan meskipun ia sudah menebaknya dari awal, sungguh itu adalah lelucon paling buruk baginya.
Seharusnya ia memang harus senang dengan kenyataan bahwa Jungkook tak benar-benar dengan ucapannya, tapi itu juga berarti ia harus berjuang lagi untuk mendapatkan pekerjaan. Dan itu alasan kepulangannya kali ini, ingin mengambil nafas sejenak sebelum kembali berjuang dengan hidupnya. Bagaimanapun hidup akan terus berlanjut, dan dia harus menghadapinya karena ada orang-orang yang memang menumpukan harapan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFORGETTABLE TIME
FanficAku memang pernah menyukainya, tapi itu dulu. Setidaknya sampai beberapa tahun yang lalu. Namun aku mulai mengerti, bahwa dalam hidup ada beberapa hal yang kau inginkan tapi tak harus kau miliki, dan dia adalah salah satunya. Dia memang cukup sulit...