Tzuyu meregangkan tubuhnya, dengan wajah penuh senyuman wanita itu bangkit dari ranjangnya dan membuka tirai-tirai di kamarnya. Tangannya beralih membuka pintu kaca yang menghubungkan kamarnya dengan balkon dan berdiri disana. Wanita itu merentangkan tangannya dan merasakan hembusan angin pagi yang sangat menyejukkan menyapa kulitnya.
Dalam ingatannya ia sudah cukup lama tidak terbangun dengan hati yang bahagia seperti ini. Tapi setelah seminggu mulai bekerja kembali ia merasa akhir pekan adalah waktu terbaik baginya.
Beberapa hari ini ia masih mencoba menyesuaikan diri dengan pola hidupnya yang dulu, sepertinya setelah lama berdiam diri di rumah beberapa otot-otot dalam tubuhnya membutuhkan waktu untuk kembali beradaptasi. Tapi Tzuyu senang akhirnya ia benar-benar kembali bekerja, tanpa tekanan seperti sebelumnya.
Tzuyu kembali tersenyum dan berjalan menuju kamar mandi, wanita itu terus bersenandung dan menghabiskan waktu cukup lama di kamar mandi. Hari ini dia lebih santai karena akhir pekan. Tapi tiba-tiba otaknya mengingat sesuatu yang membuat raut wajahnya seketika berubah. Tzuyu lekas mengganti pakaian dan keluar dari kamar menuju lantai satu, dan benar, suasana rumah megah yang hampir dihuninya satu bulan terakhir ini nampak sepi tanpa satupun orang yang berkeliaran seperti sebelumnya.
Dan ia melupakan satu fakta, bahwa setiap beberapa bulan di minggu terakhir Jungkook akan meliburkan semua pelayannya. Meski pria itu sudah mengatakan beberapa peraturan di rumah ini, tapi nyatanya Tzuyu masih melewatkan satu dua hal.
Wanita itu mendengus kecil dan melangkahkan kakinya menuju ke dapur, ia berhenti sejenak saat melihat kondisi dapur yang masih rapi. Ia merutuki diri karena sepertinya ia mulai terbiasa dengan beberapa orang yang menyiapkan makanan dan mengurus rumah besar ini. Ia tau sejak awal Jungkook tak memintanya melakukan tugas-tugas rumah tangga layaknya seorang istri pada umumnya, tapi sebenarnya ia tak keberatan jika hanya membersihkan rumah dan pekerjaan lainnya, ia biasa melakukannya karena tinggal seorang diri.
Tapi ada satu hal krusial yang tidak bisa dilakukannya.Memasak.
Dulu Ibunya sering mengajari cara memasak karena wanita baya itu selalu menuturkan bahwa kelak seorang wanita harus bisa memasak untuk suami dan anak-anaknya. Tapi Tzuyu tak pernah mendengarkan, dan ditambah sejak Sekolah Menengah ia sudah harus jauh dari orang tuanya, sekolah dengan bekerja paruh waktu membuatnya lebih memilih membeli makanan dari luar agar lebih menghemat waktu. Meski terbilang boros, dia terselamatkan karena bertemu dengan Nayeon, sahabatnya yang handal dalam meracik makanan. Dan mungkin sejak saat itu, ia sudah jarang lagi mengunjungi dapur di apartemennya.
Tapi kini ia menyesali semua itu, meski Nayeon juga sempat mengajarinya tapi Tzuyu memilih mangkir dan selalu mengatakan bahwa ia memiliki Nayeon. Dan sepertinya itu keputusan yang salah untuknya. Karena kini hidupnya sudah berubah, ia sudah memiliki suami, meski hubungan ini hanya hitam di atas putih tapi tetap saja menjalani tugas-tugas sebagai seorang istri adalah kewajibannya. Kini ia merasa memiliki tanggung jawab terhadap itu.
Tzuyu kembali mendesah dan mengarahkan kakinya pada lemari pendingin. Ia menemukan banyak bahan makanan disana jika dirinya dapat mengeksekusinya. Ia mengambil beberapa sayuran dan menimang sesaat. Sebenarnya ia bukan tak bisa sama sekali, ia bisa membuat beberapa hidangan sederhana, tapi masalahnya Tzuyu tak yakin dengan kualitas dan rasanya. Jadi jika ia saja tak yakin dengan dirinya sendiri bagaimana ia bisa memberikan itu pada orang lain.
Belum sempat ia menemukan jalan atas permasalahannya, suara langkah kaki mendekat membuat Tzuyu sedikit tersentak. Gadis itu kembali meletakkan sayurannya dan menutup pintu lemari pendingin dengan cepat.
Dapat ia tangkap Jungkook yang terlihat segar dengan rambut basah dan kaos hitam tipis dilengkapi dengan celana training berjalan mendekat ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFORGETTABLE TIME
FanfictionAku memang pernah menyukainya, tapi itu dulu. Setidaknya sampai beberapa tahun yang lalu. Namun aku mulai mengerti, bahwa dalam hidup ada beberapa hal yang kau inginkan tapi tak harus kau miliki, dan dia adalah salah satunya. Dia memang cukup sulit...