Tzuyu hampir menutup matanya yang mulai lelah dengan rentetan huruf yang ada di depannya. Sejak siang tadi Jungkook mulai memberikan beberapa data-data dan dokumen tentang perusahaan yang harus dipelajarinya sebagai bentuk awal pengenalan sebelum ia benar-benar menjadi bagian disana. Sebenarnya ini bukan hal baru dan ia sudah terbiasa karena pekerjaan sebelumnya adalah peran yang sama, hanya saja saat ini ia tak mau membuat kesalahan sedikipun. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri akan memberikan yang terbaik di manapun dia bekerja nantinya. Dan saat kesempatan itu datang, inilah saatnya membuktikan diri.
Tzuyu benar-benar sudah di gerbang alam mimpinya saat kesadarannya dituntut kembali mendengar ketukan pintu kamarnya. Wanita itu mengerjab dan berusaha memastikan pendengarannya sebelum ketukan itu kembali terdengar. Tzuyu akhirnya bangkit menuju arah pintu dan membukanya.
"Kau sudah mau tidur?" Tanya pria yang mengenakan kaos pendek dengan celana training di depan pintu kamarnya.
Tzuyu sekilas mengusap wajahnya saat menyadari bahwa kini penampilannya jauh dari kata baik. Wanita itu hanya menatap Jungkook dan menampakan rentetan giginya.
"Maaf mengganggumu, tapi sepertinya kau tidak bisa tidur awal malam ini"
Tzuyu mengernyit dan mengedipkan mata bulatnya beberapa kali.
"Ada tamu istimewa yang harus kita temui," Lanjut Jungkook yang menjawab pertanyaan tanpa kata dari Tzuyu.
"Tamu istimewa?" Ulang gadis itu dengan penuh pertanyaan.
Jungkook mengangguk "Dia sudah disini, dan kita harus menemuinya"
"Kenapa aku juga?" Tanya Tzuyu lagi membuat Jungkook tersnyum singkat.
"Ini adalah waktu yang tepat untuk memainkan peranmu sebagai Nyonya Jeon"
Tzuyu masih kebingungan dengan seseorang yang dimaksud Jungkook, namun wanita itu tak menolak saat Jungkook mengajaknya untuk menemui orang yang dimaksudkan.
Jungkook menghentikan langkah sebelum menuruni tangga. Ia berbalik dan menoleh pada Tzuyu yang terlihat bertanya 'kenapa?' di belakangnya.
"Bukankah sudah ku bilang, kita akan menuju panggung pertunjukan. Jadi tunjukan permainan yang sempurna"
Tzuyu kembali tak mengerti dengan ungkapan ambigu yang Jungkook katakan. Namun wanita itu tersentak saat Jungkook tiba-tiba meraih tangan kanannya dan menggenggamnya erat.
"Kau tak perlu banyak bicara, ikuti saja dan baca situasinya"
Tzuyu tak mengangguk maupun menyangkal, ia lebih memilih mengikuti langkah Jungkook yang kini beriringan dengannya menuruni tangga. Sekilas dapat ia lihat punggung seseorang yang tengah duduk manis di sofa ruang tamu. Ia begitu penasaran dengan sosok yang Jungkook maksudkan itu.
Tzuyu hanya terus berjalan saat orang itu berdiri dan berbalik menyadari kehadirannya dan Jungkook. Dapat ia lihat dengan jelas sosok wanita yang terlihat sebaya dengan Ibunya namun dengan penampilan yang begitu elit dan tatapan yang sangat tajam. Rahangnya yang terlihat tegas semakin memberikan gambaran bahwa sosok itu adalah orang yang terlihat tidak ramah baginya.
"Selamat malam Bibi," Sapa Jungkook pada akhirnya yang menjawab semua pertanyaan yang bergerumul dalam hati Tzuyu sejak tadi.
Wanita itu tak membalas maupun sekedar tersenyum pada keduanya, sebaliknya ia memberikan tatapan yang semakin menajam bahkan dapat Tzuyu rasakan kini pandangan wanita itu menatap lurus padanya.
Namun seperti yang Jungkook katakan bahwa ini adalah panggung pertunjukan untuknya, dan sedikit gambaran wanita itu dari Jungkook siang tadi memberikan pengertian padanya bahwa ini adalah salah satu penonton VIP yang harus dipuaskan dalam pertunjukan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFORGETTABLE TIME
FanfictionAku memang pernah menyukainya, tapi itu dulu. Setidaknya sampai beberapa tahun yang lalu. Namun aku mulai mengerti, bahwa dalam hidup ada beberapa hal yang kau inginkan tapi tak harus kau miliki, dan dia adalah salah satunya. Dia memang cukup sulit...