"Eonni...?"
"Nuna...?"
Tzuyu hanya memandang keduanya bergantian, hingga tatapannya berhenti pada gadis cantik yang masih mematung menatap kearahnya dan Jungkook.
Wanita itu terdiam bahkan saat beberapa waitress berjalan mendekat dan menayakan keadaannya sebelum membersihkan kekacauan yang terjadi.
Wanita itu tersadar ketika Nancy menghampirinya dan menyentuh kedua tangannya.
"Kau baik-baik saja?" Tanya gadis itu membuat wanita lainnya mengangguk walau raut wajahnya menunjukkan yang sebaliknya. Tatapannya berubah sayu dan tubuhnya hampir bergetar saat Tzuyu dan Jungkook ikut mendekat.
"Kau baik-baik saja, Nuna?" Tanya Jungkook memastikan, membuat gadis itu terdiam sesaat sebelum tersenyum kecut dan mengangguk pelan.
"Aku baik-baik saja," Lirihnya kemudian. Tatapan sendunya beralih pada tangan Jungkook yang masih menggenggam tangan Tzuyu erat. Dan Tzuyu menyadarinya, ia mencoba memahami arti tatapan itu sebelum pandangan sayu itu kini beralih padanya. Menatapnya cukup lama dan membuatnya sedikit salah tingkah.
Wanita itu begitu cantik dan elegan, walau hanya dengan riasan tipis dia tetap menawan, bahkan bisa Tzuyu katakan, dia adalah wanita tercantik yang pernah ia temui. Berlebihan mungkin, tapi itu kenyataannya. Bahkan mungkin jika dirinya laki-laki ia akan langsung jatuh cinta pada wanita itu. Pembawaannya terlihat tenang tapi tetap menunjukan kharisma yang mempesona.
Nancy memandang kakaknya yang tiba-tiba berubah sedih membuat ia menggenggam tangannya erat. Tatapan nyalangnya kembali terarah pada Tzuyu dan Jungkook yang berdiri tak jauh darinya.
"Oppa, kau tak menyapa Irene Eonni?" Gadis itu kembali bersuara memecah keheningan yang menyelimuti beberapa saat.
Jungkook menoleh dan tersenyum sebelum melepaskan tangannya dari Tzuyu dan mendekat pada Irene. Pria itu memeluknya singkat membuat Tzuyu kembali membatu di tempatnya. Rasa tak nyaman yang sebelumnya dirasakan kembali dengan volume yang bahkan lebih besar. Entah mengapa ia merasa terangsikan saat ini, dan ia tak mempunyai kuasa apapun untuk sekedar mendekat pada mereka. Jungkook memang suaminya, tapi melihat pria itu bersama Irene membuat sudut hatinya berkedut. Mereka bahkan terlihat serasi ketika berdiri bersama, dan jangan lupakan bisikan beberapa orang di sana yang mengatakan hal sama. Ini membuat benteng diantara dirinya sehingga satu langkahpun ia tak berani mendekat.
Sementara Nancy menggulung senyum saat melihat Tzuyu terdiam menatap interaksi Kakaknya dan Jungkook. Wanita itu mendekat beberapa langkah dan berdiri di samping Tzuyu.
"Kenapa? Sakit hati?" Ucapnya dengan penuh ejekan lengkap dengan kedua tangannya yang menekuk di depan dadanya.
Tzuyu menoleh dan mendapati gadis menyebalkan itu bahkan tak mengarahkan wajah padanya. Tzuyu menyeringai dan ikut melakukan hal yang sama.
"Tentu saja tidak, karena aku yakin dengan suamiku. Lihat saja sebentar lagi ia akan kembali padaku" Ucapnya tak kalah sarkastik dengan nada percaya diri yang membuat Nancy menatapnya nyalang.
Baru saja wanita itu ingin mencakar wajah Tzuyu, Jungkook terlebih dahulu mengisyaratkan istrinya untuk mendekat. Tzuyu yang hendak melangkah sejenak menoleh pada wanita yang lebih pendek darinya itu dan tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFORGETTABLE TIME
Fiksi PenggemarAku memang pernah menyukainya, tapi itu dulu. Setidaknya sampai beberapa tahun yang lalu. Namun aku mulai mengerti, bahwa dalam hidup ada beberapa hal yang kau inginkan tapi tak harus kau miliki, dan dia adalah salah satunya. Dia memang cukup sulit...