Tzuyu urung untuk meminum kopi di depannya, meski hari ini jadwalnya tidak terlalu padat tapi ia merasa frustasi karena tak memiliki banyak hal yang harus dilakukan dan hanya terus mendengarkan kebisingan di pikirannya yang membuatnya jengah. Ia sudah duduk di sini hampir satu jam, tapi ia masih enggan untuk beranjak.
Meski tubuhnya diam dan matanya hanya menelusuri jalanan di luar tapi pikirannya melayang jauh tak terkendali. Ucapan Jungkook beberapa hari yang lalu masih begitu berpengaruh untuknya. Ditambah sejak kejadian teror yang lalu juga muncul banyak pesan ancaman di ponselnya. Membuatnya memutuskan untuk mengganti nomor karena terus merasa resah. Meski ia terlihat biasa tak bisa dipungkiri ia juga ketakutan, ia selalu waspada bahkan di setiap tempat. Bahkan seperti saat ini, ia berulang kali memastikan orang-orang di sekitarnya. Berusaha menilai dengan jeli dan segera menghindar jika menemui orang yang terlihat mencurigakan. Terlihat berlebihan tapi itu caranya untuk menjaga diri.
Meski begitu ia juga tak bisa mengatakan semua kekhawatirannya pada Jungkook, terkecuali saat pria itu melihat sendiri kondisi kamarnya tempo hari. Dan sejak saat itu juga ia tidur di kamar Jungkook, beruntung karena beberapa hari ini pria itu ada kepentingan di luar kota jadi belum mempermasalahkan tentang adanya Tzuyu. Juga jangan lupakan untuk pertama kalinya mereka pernah tidur dalam satu ranjang meski dalam situasi yang terbilang di luar kendali. Itu hal baru yang bahkan tak pernah terlintas akan terjadi dalam hidupnya.
Kring Kring
Lamunan Tzuyu terbuyarkan dengan suara ponsel yang menyala di depannya.
"Hallo..."
Tzuyu melihat jam tangan seraya mendengarkan apa yang lawan bicaranya katakan.
"Aku akan kesana dalam lima belas menit, pastikan dokumennya sudah ada di mejaku. Aku yang akan meninjaunya sendiri sebelum diberikan pada presdir"
Tzuyu bangkit dan mematikan sambungan telepon sebelum berjalan keluar cafe menuju sedan hitam miliknya. Tapatnya mobil yang diberikan Jungkook lengkap dengan supir pribadi juga body guard untuk mengawasi dan menjaganya. Sepertinya pria itu juga memiliki kekhawatiran sejak insiden beberapa waktu lalu, sehingga bersikap sangat siaga pada Tzuyu.
Tangannya hampir menyentuh pintu sebelum tepukan halus mendarat di bahunya dan membuatnya berjingkit terkejut.
Tzuyu hampir memukul seseorang dengan tas tangannya sebelum terhenti ketika mendengar suara yang cukup familiar di telinganya.
"Tzuyu...ini aku..." Wanita itu berbalik dan mematung di tempat
"Kau? Kenapa kau disini?" Lanjutnya dengan wajah yang tidak bisa menyembunyikan keterkejutan.
Jungkook tersenyum dan menyimpan ponsel di tangannya.
"Aku menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat,"
Tzuyu menautkan alisnya dan menatap Jungkook.
"Kupikir itu terlalu cepat, bahkan belum genap satu minggu"
Tzuyu menjeda ucapannya, dan seketika wajahnya berubah.
"Apa terjadi sesuatu?"
Jungkook mengerti arah pembicaraan Tzuyu langsung menggeleng pelan.
"Sebenarnya masih ada beberapa hal yang harus aku lakukan, tapi masih bisa dikerjakan dari sini"
"Sebenarnya jika kau mengkhawatirkan terjadi masalah di perusahaan, tenang saja aku akan mengurusnya. Kau tidak perlu tergesa dan menganggu pekerjaanmu yang lain"
Jungkook kembali menggeleng. Kenapa sulit sekali mengatakan apa yang ada di hatinya.
"Bukan tentang Perusahaan. Masalah itu aku percaya dan sangat yakin kau bisa mengurus semua,"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFORGETTABLE TIME
FanfictionAku memang pernah menyukainya, tapi itu dulu. Setidaknya sampai beberapa tahun yang lalu. Namun aku mulai mengerti, bahwa dalam hidup ada beberapa hal yang kau inginkan tapi tak harus kau miliki, dan dia adalah salah satunya. Dia memang cukup sulit...