part 17

436 99 40
                                    

Assalamu'alaikum
Bismillahirrahmanirrahim
Part 17

Al dan Aiden yang keluar dari kantor guru dan semua siswa memperhatikan Al dan Aiden.

"Woh, cuma mereka doang yang bisa berbuat seperti itu, kerenn." Ucap salah satu siswa.

"Iya keren banget, makin suka gue sama mereka." Ucap temanya.

Al dan Aiden yang kembali ke kelasnya, dan duduk di bangku masing masing.

"Hampir saja lu mau bunuh dia Al." Ucap Aiden pada Al.

"Ya untung saja gue bisa nahan." Ucap Al

Al dan Aiden yang di hampiri oleh livy dan Emily.

"Hei kalian berdua." Ucap Emily

"Kalian manggil kita." Ucap Aiden.

"Iya, siapa lagi kalau bukan kalian." Ucap livy.

"Ada apa." Tanya Aiden.

"Kalian berdua di panggil oleh pak kepala sekolah." Ucap Emily.

"Oh, yaudah nanti kita kesana." Ucap Al.

Al yang melihat kaki dan tangan Emily dan livy yang penuh dengan balutan perban.

"Tangan sama kaki kalian kenapa." Tanya Al.

"Oh bukan apa apa, hanya bekas jatuh." Ucap livy.

"Jatuhnya bisa kompakan gitu ya." Ucap Al sambil pergi ke luar kelas untuk menuju ke rumah kepala sekolah.

Aiden dan Al yang pergi menuju ke ruang kepala sekolah.

"Al pasti gara gara tembakan lu kan." Ucap aiden perlahan pada Al.

"Iya, emang kenapa." Ucap Al.

"Tidak, gue fikir lu nggak bakal berani nembak mereka." Ucap Aiden.

"Ngapain nggak berani, bokap lu aja pernah kena tebakan gue." Ucap Al pada Aiden.

"Bokap gue, kena dimana." Ucap Aiden.

"Iya bokap lu, kena di bagian betis." Ucap Al.

"Bagaimana caranya bisa mengenai nya, padahalkan dia jago dalam menghindar." Ucap Aiden.

"Kalau bokap lu jago menghindar, berarti gue terlalu jago untuk menembak tepat sasaran." Ucap Al pada Aiden.

"Mungkin saja." Ucap Aiden.

Skip sampai di rumah kepala sekolah, Al dan aiden yang di suruh masuk oleh kepala sekolah.

"Al, Aiden apa kalian yang melaporkan siswa yang suka merundung orang ke guru guru." Tanya pak kepala sekolah

"Iya pak, memang kita salah perasaan nggak." Ucap Al pada kepala sekolah.

"Tidak, perbuatan kalian harus di acungkan jempol karana kalian sudah berani untuk melaporkan siswa yang suka merundung siswa lain." Ucap kepala sekolah.

"Jadi bapak, manggil kita buat apa." Ucap Aiden.

"Cuma mau berterima kasih saja pada kalian, kalau tanpa kalian mereka bertiga pasti masih merundung siswa di sekolah ini." Ucap kepala sekolah.

"Ya sama sama, sudah kewajiban saya sebagai siswa untuk saling membantu siswa lainya." Ucap Al.

"Yasudah kalian boleh kembali keruang kelas." Ucap kepala sekolah.

"Terimakasih, kalau begitu kamu berdua permisi." Ucap Al sambil keluar ruangan pak kepala sekolah bersama Aiden.

Mereka berdua menuju ke kelas.

Al-Faizan  [END ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang