"Renjun, ada apa dengannya?"tanya Haechan,Renjun yang masih enggan menoleh dan tetap menengelamkan wajahnya dibahu Jaemin dengan isakan membuat Haechan semakin merasa penasaran
"Dia baik baik saja, hanya ketakutan"ucap Jaemin angkat bicara
"maafkan aku ya Renjun, aku hanya mengodamu saja tadi, sungguh aku tidak tau akan menjadi seperti ini"bisik Jaemin pelan disamping telinga si huang
"Dimana Yangyang?"tanya Jeno yang tak menyadari kehadiran sosok tersebut sejak tadi
"Dia bukan yangyang"sarkas Jaemin dengan mimik wajah yang mulai mengeras
"Lalu siapa?"bingung Haechan,Shotaro menunjukan layar ponsel yang menampilkan percakapannya dengan Yangyang di whatsapp
"Aku tidak mengerti..."Shotaro menjeda ucapan"Kita berenam terlihat nyata disini tapi Yangyang yang dirumah baru saja mengatakan dia tertinggal"
Jaemin mengernyit"siapa yang terakhir keluar rumah bersama Yangyang?"
"Aku"Haechan mengaku"lalu yang paling terakhir renjun"
"Na..."panggil Renjun pelan mulai menampakan wajahnya
Jaemin menoleh"Hm?"
"K-Kita harus...se-secepatnya...pulang"ujar si huang sedikit terbata bata
Jeno yang memperhatikan Renjun sejak tadi pun berucap"Renjun benar, kita harus pulang, keadaan ini semakin menjadi jika kita hanya diam saja"
"Baiklah, ayo kembali ke jalan awal!"Shotaro memimpin lebih dulu didepan dengan senter ditangannya,mereka mengangguk paham dan segera mengikuti langkah pemuda tersebut
.
.
.
.
.
"Tunggu!dimana pintu pintu itu?"
Shotaro terbingung begitupun yang lain kala yang mereka temukan bukanlah sebuah pintu kayu di setiap ruang untuk mencari jalan keluar melainkan lorong lorong bawah tanah(?)
"sekarang jalan mana yang harus kita pilih?!"tanya Haechan frustasi sambil mengacak acak rambutnya,ia bingung karena jalan kanan, kiri maupun depan terlihat sama, gelap
Jaemin berucap"kita mungkin dijebak,Aku tidak yakin kalau setiap lorong memiliki tujuan akhir karena sebelumnya aku yang menemukan satu jalan hanya dibuat berputar putar ditempat yang sama"
"lalu apa sekarang?!kita mati pasrah!?"Jeno yang mulai merasa panik pun tanpa sadar menaikan nadanya
Jam yang terus berjalan dan waktu yang semakin larut malam bukannya membuat udara semakin dingin namun semakin terasa sesak
"aku mengirim pesan pada yangyang untuk membawa mobil dan mengklakson didepan rumah ini, tapi aku tidak tahu pesannya sudah terkirim atau belum, sinyalnya menghilang!"jelas Shotaro sambil melirik kearah ponselnya
Tanpa mereka sadari, sebuah tangan berwarna hitam pekat berusaha meraih salah satu kaki sosok yang berdiri paling belakang diantara mereka....
Brukhh!!!
"ARGHHHHH!!!"
mereka menoleh serempak kearah sosok yang baru saja memekik keras menahan sakit tersebut usai terjatuh
"RENJUN!!"Jeno segera meraih tangan Renjun kala tubuh mungil tersebut ditarik secara tiba tiba menjauh dari mereka
"Arghhh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead Soul || NCT 23
FanfictionKehidupan di rumah NCT berubah ketika mereka semua lengkap 23 Bromance!! HANYA SEBATAS KISAH FIKSI(IMAJINASI) SEMATA:)