"Aku tidak mau tau,orang itu harus bertekuk lutut ditanganku!"
Ceklek!!
"Taeyong!"mereka melirik serempak kearah oknum yang baru saja membuka pintu sedikit brutal itu, menampilkan Taeil dan Yangyang
"Kau...baik baik saja?"tanya Taeil dengan langkah menghampiri Taeyong yang duduk diatas ranjang rumah sakit
"tidak, lihatlah, dia hampir kehabisan napas dan mati jika tidak segera dibawa kemari"sarkas Jaehyun membuat Taeyong segera menepuk bahu yang lebih muda
"jangan berlebihan Jaehyun, ini hanya luka dilengan saja"
"Tunggu...kau tidak ditusuk diarea yang terlalu menyebabkan hal fatal?"bingung Taeil yang dibalas anggukan polos oleh Taeyong, yang lebih tua memandang Yangyang yang berdiri disampingnya sejak tadi kini menyengir ria
Doyoung menghela napas lalu bangkit dari duduk disofa untuk menghampiri ranjang pasien"bagaimana bisa orang asing menyerangmu begitu saja?"
"apa dia sudah ditangkap oleh polisi?"tanya Johnny
Jaehyun menjawab ketus"entahlah,dia menghilang tiba tiba,benar benar licik"
Taeyong yang sempat diam sekejap kini menjawab"aku juga tidak tau, sepertinya...dia ingin menusuk area jantungku,karena pisau itu terlihat tepat berada diposisi kiri punggungku, namun entah mengapa tindakannya itu mengarah kearah lain dan justru melukai lenganku"
Ceklek...
"Jeno, kenapa Renjun kau gendong dibelakang punggung?"bingung Kun menatap kehadiran Jeno diruang itu tengah mengendong Renjun dibelakang punggungnya"kakinya sakit, dan sulit untuk berjalan"
"Maaf,merepotkan mu Jeno,aku pasti sangat berat"sesal Renjun usai turun dan dibantu duduk disofa oleh Jeno
"Tentu tidak, kau sangat ringan hingga kurasa ransel kuliahku jauh lebih berat darimu"jawab Jeno santai,Jaemin berlutut dihadapan simungil untuk memeriksa kedua kaki tersebut"apa masih sakit?"
"Renjun, kau kenapa?"tanya Taeyong sedikit cemas, Renjun menatapnya lembut"kakiku tiba tiba terkilir saat ingin menuruni tangga secara terburu buru setelah mendengar kabarmu masuk rumah sakit dan terjatuh"
"terjatuh ditangga kampus?"
"tidak, kami ditelepon untuk menjemputnya di kantor tempat Hyung Taeil kerja"jawab Jeno membuat Taeil menunjuk dirinya sendiri tak percaya"aku?"
"Renjun pergi kekantormu dijam istirahat siang untuk mengantar kotak makanmu yang tertinggal dirumah,Hyung"jelas Jaemin,membuat Doyoung mendelik tajam seketika kearah si pria bermarga Moon yang kini tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Kenapa tidak menaiki lift saja?lagipula bukanya tangga hanya dipakai oleh para OB,bahkan jarang dipakai menurutku"tanya Jaehyun pada Renjun, yang mendapat pertanyaan menjawab"seseorang memberitahuku kalau liftnya rusak, jadi aku naik keatas menggunakan tangga"
"tapi kakimu belum sepenuhnya pulih mungkin Renjun, kau tidak perlu memaksakan diri untuk mengantar sesuatu yang sudah menjadi kecerobohan Hyung Moon Taeil"Taeil meringis pelan kala namanya yang dipanggil diakhir diucap penuh penekanan dan lirikan sinis dari Doyoung,tamatlah riwayatnya
"Kalau begitu aku akan kembali lagi kekantor"pamit Doyoung mengingat tugasnya yang belum selesai dan ditinggal begitu saja karena cukup panik mendengar kabar tentang Taeyong tadi"hubungi aku jika ada sesuatu"
"Maafkan aku hyung, aku tidak bisa mengantarmu kembali kesana"Doyoung menepuk bahu lebar Jaehyun yang baru saja berujar "tidak apa apa, kau urus saja Taeyong,aku akan meminta izin pada sang atasan, lagipula aku sudah tidak tertarik dibonceng oleh pengendara ugal ugalan sepertimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead Soul || NCT 23
FanfictionKehidupan di rumah NCT berubah ketika mereka semua lengkap 23 Bromance!! HANYA SEBATAS KISAH FIKSI(IMAJINASI) SEMATA:)