•26 : Fansign Online•

1.6K 127 8
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Berapa lagi?" tanya Haechan pada staff.

Waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Setelah libur dua hari itu, keesokan siangannya Nct Dream melakukan fansign onlinenya.

"Dua lagi." jawab staff.

Haechan memejamkan matanya sebentar sembari menunggu sambungan terkoneksi pada penggemar selanjutnya.

Staff memberi aba-aba pada Haechan agar bersiap kembali. Pemuda itu segera duduk tegak saat koneksi tersambung.

"Annyeong!" sapa Haechan lebih dulu.

"Eoh? Annyeong oppa!"

"Ini fansign aku yang kedua kalinya, masih sedikit gugup.."

Haechan tersenyum tipis. "Jangan gugup, harus percaya diri!"

"Mau ditulis sesuatu?" tanya Haechan.

Penggemar itu mengangguk. "Tolong tulis kata-kata yang bisa buat aku semangat lagi."

"Arraseo!" Haechan menuliskan yang penggemar inginkan.

"Oppa, boleh aku tanya sesuatu?"

Haechan mengangkat kepalanya dan tersenyum kecil. "Tentu saja!"

"Jujur aku senang oppa mengcover salah satu lagu favoritku. Sejak kapan oppa bisa bahasa Indonesia?"

Haechan terlihat berpikir sejenak. "Sebelumnya aku sempat cover lagu cinta luar biasa kan ya? Kemudian aku diajarkan sedikit-sedikit oleh seseorang. Saat itu aku sedang bosan, jadi aku pikir kenapa nggak cover lagu aja?" pemuda itu tertawa kecil setelah berbicara. Berbeda dengan staff dibelakang layar yang wajahnya sudah keruh.

"Mian, mungkin ini sedikit nggak sopan tapi aku ingin bertanya, apa oppa sangat mencintai kekasih oppa?"

Haechan berusaha mempertahankan senyumannya. Sebenarnya tidak sedikit yang menanyakan tentang hubungannya. Tidak masalah, hanya saja masalahnya dari pertanyaan-pertanyaan itu membuatnya teringat dengan Louisa.

Haechan menggaruk belakang lehernya. "Tentu saja, kalo nggak untuk apa kami berkencan."

"Aku senang oppa bisa bahagia, kami sebagai penggemar cuma bisa mendoakan semoga oppa terus bahagia seperti ini. Meskipun banyak yang menentang dan menghujat, tapi ada lebih banyak lagi penggemar yang bahagia mendengar kabar itu."

"Gomawo udah terus mendukung, kalian (para penggemar) sama berharganya dengan dia. Kalian dan dia sama-sama berada di sisiku saat dalam masa aku kesulitan."

"Waktu habis!" intrupsi staff.

"Oppa annyeong! Sampai jumpa!"

"Lee Haechan!"

Haechan menatap managernya santai. "Waeyo?"

"Seharusnya jangan berkata macam-macam Haechan-ah!" manager menyugarkan rambutnya frustasi. Baru aja masalah kemarin redup, anak ini malah tambah membuat masalah.

"Gwenchana, hyung! Mereka yang benar-benar penggemarku pasti akan turut mendukung. Aku nggak peduli sama hujatan mereka!"

Manager mengangkat tangannya pasrah. Biarlah daripada ia pusing sendiri.

"Terakhir! Siap Haechan-ah!" ujar staff.

"Terakhir! Siap Haechan-ah!" ujar staff

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-annyeong?" Haechan melambai gugup. Bingung kenapa penampilan orang itu sedikit aneh? Wajahnya sangat tertutup. Ia jadi parno.

Orang itu hanya diam, tidak menjawab sapaan Haechan sama sekali. Bersuara aja tidak.

"Hello?!"

"Gwenchana?"

"Hei?"

"Wah..." Haechan menggosok lengannya takut. Matanya menatap staff yang ada disana.

Staff itu menggeleng tidak mengerti. Haechan menatap orang itu lagi. "Yaa, gwenchana?"

Haechan mengode untuk tutup panggilan karena orang itu hanya diam saja.

"Kalo nggak bicara juga, kami tutup ya!" itu suara dari staff.

Haechan menunggu tanggapan orang itu. "Kenapa penampilannya aneh? Tertutup banget." gumamnya.

"Jamkkanman!" suara itu menghentikan tangan staff yang ingin mematikan panggilan.

Berbeda dengan Haechan, pemuda itu sekarang sedang terdiam. Memikirkan suaranya yang sangat familiar.

"E-eoh?"

Orang itu membuka penutupnya, mulai dari topi, kaca mata, lalu masker.

Detik itu juga Haechan lagi berdiri dari duduknya. Menatap tidak percaya pada layar iPad.

"Nggak mungkin.. pasti ini mimpi" gumam Haechan linglung. Manager serta staff yang ada disana juga ikut terdiam. Suasana sangat hening, tidak ada yang bersuara kecuali Haechan dan Louisa disana.

"Waee? Apanya yang nggak mungkin?"

"L-louisa?"

"Yes! It's me!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yes! It's me!"

"Yes! It's me!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secret Girl || Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang