•27 : Still Loving You•

1.5K 126 3
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Haechan menangis detik itu juga, masa bodo dengan keberadaan para staff yang ada disana. Manager langsung menyuruh mereka keluar untuk memberi Haechan waktu, berhubung Fansign nya selesai.

"Yaa! Uljima! Aku disini.." Louisa tersenyum lembut.

"Kamu dimana? Aku kesana ya?"

Louisa menggeleng. "Aku belum bisa ketemu kamu, mainhae."

"Chagiya!" Haechan seketika langsung menangis histeris.

Diujung sana Louisa tidak bisa menahan tawanya. Lucu sekali melihat Haechan menangis seperti bayi.

"Tunggu ya? Nggak lama kok, aku janji."

"Kamu dimana? Indonesia? LA? NY? Chagiya kasih tau aku!" cerca Haechan kesal.

"Kamu mau tunggu aku kan?" mata Louisa mulai berkaca-kaca, suaranya pun sedikit serak. Hampir setahun lamanya ia menahan rindu pada kekasihnya, tidak ada komunikasi sama sekali.

Kondisinya saat ini sudah sembuh, namun belum seratus persen. Kakinya terkadang masih suka ngilu ketika dibawa jalan lama-lama.

"Aku bakal hubungin kamu mulai saat ini."

Haechan terus merengek pada Louisa agar memberitahu dimana keberadaannya. Mata Haechan mulai merah dan bengkak.

"Bogosip-eo chagiya!"

"Nado!" Louisa tertawa kecil.

"Aku matiin ya? Besok kamu ada jadwal pagi kan?"

"Shiro!" Haechan memberikan tatapan melas pada kekasihnya.

"Ada beberapa urusan yang masih harus aku selesaikan." ujar Louisa lembut.

Haechan menggeleng ribut. Ia memejamkan matanya serta menutup telinga dengan tangannya. "Aku nggak dengar!"

"Haechan-ah!"

"Aku janji bakal hubungin kamu terus oke?"

Bibir Haechan turun kebawah, matanya mulai meneteskan air mata. "Kamu jahat!"

"I'm still loving you, baby."

Haechan menangis kejer saat palingan terputus. Manager yang mendengar itu segera masuk dan menenangkan Haechan.

"Uljima Haechan-ah!"

"Hyung, dia jahat!" kata Haechan masih menangis.

"Is there something? why is haechan crying?" tanya Johnny kebetulan lewat dan mendengar suara berisik.

Haechan memakai maskernya dan berlalu pergi. Yang lain langsung panik, berusaha mengejar Haechan namun pemuda itu sudah pergi jauh membawa mobil.

"Hyung? Waeyo with Haechanie?" tanya Johnny.

Manager mengusap wajahnya frustasi. Helaan nafas kasar terdengar. "Louisa, dia udah kembali."

"What?! Jinjjayo?" ucap Johnny sedikit terkejut.

"Benar, tetapi dia nggak memberitahu keberadaannya, maka dari itu Haechan manangis." jelas manager.

"Lalu bagaimana dengan Haechan hyung? Dia nggak akan macam-macam?"

Manager mengangguk lelah. "Biarkan aja dulu, nanti kamu check di dorm siapa tau dia disana."

"Baik hyung. Kalo begitu aku pamit pulang."

"Silahkan, hati-hati."

Sesampainya di dorm, Johnny menghampiri Doyoung yang sedang makan di ruang tv.

"Haechan ada disini?"

Doyoung menoleh pada Johnny yang baru saja tiba. "Lo udah selesai urusannya?"

"Jawab pertanyaan gue." ketus Johnny.

Doyoung memutar bola matanya malas. "Ada apa dengan anak itu? Nggak sopan banget!"

"Biasa, yeojachinggu." Doyoung menegakkan tubuhnya mendengar penuturan Johnny.

"Udah ketemu?"

Johnny mengangguk singkat. "Kalo kata manager hyung, dia nggak kasih tau keberadaannya."

"Jujur aja, gue pusing liat dia galau gelisah merana setahunan ini." aku Doyoung. Ia benar-benar jujur dengan perkataannya. Disatu sisi ia kasian, tetapi disatu sisi lagi ia kesal. Karena disaat kerja, terkadang Haechan melamun. Contohnya waktu sedang syuting konten, hampir lima kali take ulang. Namun, Doyoung tetap memahami kondisinya. Hanya saja saat itu ia sudah benar-benar lelah, ingin tidur.

"Sekarang dia lagi ngurung dikamar. Gue udah coba panggilin dia beberapa kali tapi nggak ada tanggapan." celetuk Taeil tiba-tiba dari arah kamarnya.

Johnny menggaruk tengkuknya. "Yaudah diemin, tapi salah satu dari kita haru tetap awasin dia. Takutnya ngelakuin yang nggak-nggak." sarannya.

" sarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secret Girl || Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang