22. Queen Aurora Alexxa

412 7 0
                                    

Kini sore harinya baby kecil tengah di gendong oleh sang ibu jelas terlihat bahwa Emi sangat bahagia bisa melahirkan buah hatinya

" Nak kau mau beri nama apa pada anakmu ini " tanya Ny.Alesa

" Queen Aurora Alexxa " ucap Emi

" Nama yang bagus cocok untuk anakmu yang sangat cantik mirip dengan ibunya " ucap Ny.Alesa Tuan Raga hanya diam saja

" Dokter apa anak saya sudah boleh pulang? "  tanya tuan Raga

" Sudah boleh , tapi tolong jangan terlalu banyak bergerak nanti jahitan nya akan membesar dan bahaya " Tuan Raga dan Ny.Alesa mengangguk mengerti mereka pun pulang dengan membawa si mungil

Sesaat di mobil tuan Raga mengatakan sesuatu

" Emi besok kau harus memberikan bayi mu pada papa " ucap Tuan Raga namun Emi menggelengkan kepalanya

" Aku tidak mau hikss.. papa pasti akan membawa anakku ke panti asuhan kan aku tidak mau " ucapnya sambil mempererat pelukannya kepada sang anak

" Emi kau jangan membantah ini keputusan papa apa kau mau mempunyai anak di luar nikah papa dan mama bisa malu apa kata tetangga nanti kalau papa dan mama pulang membawa anak kecil bersamamu reputasi papa bisa hancur " ucapnya kesal

" Tidak! Pokoknya aku tidak mau ini anakku dia akan selalu bersama ku sampai kapan pun aku tidak akan memberikan nya kepada siapa-siapa! " Bantah sekali lagi Emi

" Kalau kau tidak mau mendengarkan papa tidak apa apa tapi jangan pernah menginjakkan kaki di rumah ku lagi kau tidak akan tinggal bersama kami kau tidak akan mendapatkan fasilitas yang bagus hidup mu akan susah karena sudah membantah papa jadi kau tinggal pilih  , pilih orang tuamu atau anak mu " Emi hanya bisa mengeluarkan air mata ia begitu sayang kepada keduanya ia tidak bisa memilih tapi jika membantah kedua orang tua adalah hal yang durhaka ia tidak ingin durhaka kepada orang tuanya tapi Emi juga tidak mau berpisah dengan sang anak

" Papa beri kamu waktu sampai seminggu setelah kau memutuskan kita akan pulang "

Sesampainya di rumah kini Emi tengah menyusui anaknya dengan air mata yang terus mengalir ia bimbang dengan perkataan papa nya ia Bingung harus apa

Ny.Alesa mengintip dari pintu luar kamar ia pun ikut menangis melihat sang anak yang sedih lalu ia pun pergi menemui suaminya yang di balkon

" Papa ... " panggil sang istri

" Ada apa ma "

" Pa Aurora adalah cucu kita pa apa papa tega memisahkan ibu dan anak apa papa tidak berfikir sebelum berbicara hati mama juga sakit pa saat mengetahui anak kita melakukan hal itu tapi mau bagaimana lagi sudah terjadi nasi sudah menjadi bubur kita tidak bisa memisahkan Emi dan Aurora mereka ibu dan anak , kalau aku di posisi anakku sungguh aku sangat bingung dan bimbang harus memilih siapa antara orang tua atau anak sendiri " ucap ny.alesa penuh kesedihan

Tuan Raga hanya diam saja tidak menjawab perkataan istri nya

" Aku tau kau memang lebih mementingkan reputasi mu dari pada keluarga mu sendiri aku tau reputasi dan harga diri juga penting tapi mau bagaimana lagi , setelah papa mendengarkan ucapan ku papa bisa berfikir lagi dan memberikan kesempatan pada anakmu " setelah mengatakan hal itu Ny.Alesa pergi meninggalkan suaminya

Setelah istrinya pergi tuan Raga tidak sanggup menahan air matanya ia pun menangis

" Bagaimana ini bisa terjadi pada keluarga ku apa kesalahan ku sehingga kau menghukum ku seperti ini!! " Teriak tuan Raga dengan tangisan

Tengah malam kini Emi tengah berada di depan rumah Alex dengan berderai air mata ia terus-menerus menciumi wajah anaknya Aurora pun terus menerus menangis seakan tau kalau dirinya akan berjauhan dari sang ibu lalu Emi pun dengan tak tega menaruh Aurora di bawah ia pun mengetuk pintu lalu pergi menjauh

Di dalam rumah Alex yang dari dapur mendengar ketukan pun berjalan mendekati pintu dan Betapa terkejutnya ia melihat bayi yang menangis lalu Alex pun menggendong nya Emi pun terharu dan menutup mulutnya supaya tidak bersuara

" ( Semoga kau bisa menjaga anak kita suatu hari aku akan datang dan melihat nya bagaimana ia tumbuh ) " Melihat Alex masuk ke rumah Emi pun berjalan kaki menjauh dari kediaman tersebut dengan air mata yang tak ada hentinya mengalir

Di ruang tamu Alex mencoba menenangkan bayi tersebut ia masih bingung siapa yang menaruh bayi di depan pintu rumah nya lalu ia melihat ada kertas yang terselip di kain bayi tersebut

Alex pun mengambil nya dengan susah payah karena masih menggendong bayi tersebut

Setelah beberapa menit menggendong dan menenangkan bayi tersebut ia perlahan-lahan menaruh nya di sofa dan ia pun ikut duduk lalu membuka surat tersebut

*Isi surat

Halo Alex bagaimana kabarmu aku baik-baik saja maaf aku tidak bisa menemui mu aku hanya bisa memberikan putri kita padamu kita berdua tidak bisa menjaganya dan sesuai permintaan mu nama Putri kita adalah Queen Aurora Alexxa nama itu cocok untuk anak kita ku harap kau bisa menjaga nya dengan baik suatu saat aku akan kembali melihat putri kita.

Emily Queen


*Selesai


Alex pun menangis membaca surat tersebut ia melihat putri yang tengah tertidur lelap setelah ia gendong tadi lalu Alex pun bergegas membuka pintu dan berlari mencari Emi ia yakin Emi masih ada disekitar sini

" EMI!!! " Teriak Alex sambil mencari cari di sudut rumah nya ia pun keluar gerbang rumah dan berlari kesana kemari namun tidak menemukan Emi ia pun menangis dengan surat yang masih ada di tangan nya

Kini di sisi lain di dalam taksi Emi hanya bisa diam dengan raut wajah begitu sedih ia masih belum bisa berpisah dengan anaknya

Cinta Terlarang Kakak Pada Adiknya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang