Affair With You!

2.1K 83 7
                                    

Hei-hei... Aku mau mengucapkan selamat hari raya idul fitri untuk semuanya  yang baca cerita aku ini. Alhamdulillah kembali lancar  menulis setelah libur lebaran bareng keluarga.

Aku ingatkan kembali ya cerita ini adalah cerita pendek dengan cast alki versi lengkap hanya ada di pdf ya gengs. Yang mau pdf cerita alki silahkan order ya...

Untuk cerita ini belum aku PO karena aku memutuskan untuk menyelesaikan PDF nya sampai selesai dulu baru aku adain PO lagi ya mungkin aku akan adakan promo bagi yang beli PDF aku.

Untuk yang sudah order terima kasih ya. Dan semoga suka serta puas baca cerita aku.

****

"Sekarang kamu tinggal di sini ya!" ucap seseorang wanita yang berusia 35 tahun itu dengan tersenyum ramah.

"Makasih Tante!" jawab gadis cantik berambut pirang dengan senyuman manis tetapi sirat akan kesedihan.

Yuki Alesha Kato harus mengalami masa sulit di dalam hidupnya karena kedua orang tuanya yang sudah meninggal akibat kecelakaan dan kini gadis itu harus hidup dengan adik dari mamanya. Sang tante yang tidak tega memutuskan membawa Yuki ke rumahnya karena ia juga tidak  mempunyai anak selama 11 tahun pernikahannya dengan sang suami. Dan dengan adanya Yuki di rumah ini mungkin tidak membuat Marsha merasa kesepian karena sang suami yang tidak ada waktu di rumah karena terus sibuk bekerja.

"Kamar kamu di atas di samping jamar Tante dan om Al," ujar Marsha dengan lembut.

"Kamu istirahat ya, Sayang! Tante mau menunggu om kamu mungkin sebentar lagi pulang," ucap Marsha yang melihat Yuki yang masih terdiam. Marsha tahu keponakannya ini masih di landa kesedihan yang amat mendalam, Yuki juga tidak mempunyai keluarga lain selain dirinya maka dari itu Marsha sangat menyayangi Yuki sebagai anak kandungnya sendiri.

"Iya, Tante!" jawab Yuki dengan singkat.

Yuki memutuskan naik ke atas menuju kamar barunya. Hatinya benar-benar lelah untuk saat ini dan ia membutuhkan ketenangan dengan menenangkan diri di kamar. Terkadang Yuki merasa dunia ini tidak adil untuknya karena orang-orang yang ia sayang perlahan meninggalkan dirinya begitu saja.

Marsha menatap punggung Yuki dengan sorot mata iba. Ia merasa kasihan dengan Yuki yang jadi pendiam seperti ini, keceriaan gadis itu hilang dalam sekejap mata karena sebuah rasa kehilangan yang amat mendalam.

"Kamu kenapa?" tanya seseorang yang mengagetkan Marsha.

"Astaga, Mas! Ngagetin banget sih! Kapan kamu pulang Mas? Aku sama sekali tidak mendengar suara mobil," ujar Marsha dengan mengelus dadanya.

"10 menit yang lalu di saat kamu masih melamun. Kamu melamun apa hmm?" tanya Al dengan lembut memeluk istri yang sangat amat ia rindukan selama dua minggu ini karena Al sama sekali tidak pulang ke rumah karena bekerja bolak-baik ke luar negeri.

"Yuki, Mas! Aku kasihan sekali sama Yuki. Semenjak kak Serli dan mas Agam meninggal dia jadi pendiam seperti ini. Kamu gak marah kan kalau aku membawa Yuki tinggal bersama kita?" tanya Marsha dengan pelan karena ia takut suaminya marah.

"Aku gak marah sama kamu, Sayang. Malah aku senang karena kamu ada temannya kalau aku sedang sibuk bekerja. Dimana Yuki? Biar Mas yang bicara sama dia karena semua sudah takdir dari Yang Maha Kuasa," ucap Al dengan tersenyum.

"Makasih ya Mas kamu mengerti keadaan Yuki karena dia tidak punya siapa-siapa lagi selain kita," gumam Marsha dengan terharu. "Yuki ada di kamarnya, Mas! Tapi sebaiknya Mas jangan ganggu Yuki dulu," ucap Marsha.

"Mas cuma ngobrol sebentar. Siapa tahu setelah ini Yuki gak sedih lagi. Kamu ke kamar duluan ya. Sekalian bawa tas Mas ke atas," ujar Al lembut.

"Kamar Yuki ada di sebelah kamar kita, Mas! Ya udah aku ke kamar duluan tapi Mas jangan lama-lama ngobrol sama Yuki kasihan dia," ujar Marsha dengan tersenyum.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang