📌 Bab selanjutnya hanya ada di pdf ya!Happy reading
****
Yuki gadis muda yang sudah menikah karena dijodohkan kedua orang tuanya, awal pernikahan mereka Yuki dan Kenan merasa bahagia. Namun, menginjak pernikahan mereka yang ke 5 tahun Yuki sudah merasa hambar dengan pernikahannya dengan Kenan. Kenan yang selalu sibuk dengan pekerjaannya, Kenan yang tidak bisa memuaskan dirinya di atas ranjang karena setiap kali pulang bekerja Kenan pasti kelelahan. Dan ketika mereka bercinta pun selalu saja Kenan yang terlebih dahulu mendapatkan pelepasannya sedangkan Yuki tersiksa dengan dirinya yang belum mendapatkan pelepasan sama sekali hanya bisa mendengkus kesal menatap punggung suaminya yang sudah tertidur pulas di sampingnya.
Seperti malam ini Yuki menatap punggung polos suaminya dengan kesal karena Yuki sama sekali belum mendapatkan pelepasannya, seharusnya mereka memadu kasih dengan menggebu karena rindu yang menggunung karena sudah tidak bertemu selama seminggu. Kenan yang selalu bepergian ke luar kota bahkan keluar negeri karena pekerjaan seperti merasa tak bersalah kepada istrinya yang merindukan dirinya seperti dulu.
Yuki berjalan ke kamar mandi dengan sangat kesal, ia duduk di bathtup kamar mandi yang sudah berisi air hangat, tangannya mulai mengarah ke miliknya sendiri.
"Aahhhh...." Yuki mendesah saat tangannya keluar masuk ke lubangnya, ia semakin mempercepat kocokannya hingga tubuhnya bergetar dan akhirnya Yuki mendapatkan pelepasannya.
Napas Yuki memburu, ia belum puas karena hasratnya masih tinggi. Sudah lama tidak disentuh suaminya dengan sangat mesra terakhir kalinya mereka melakukan percintaan dengan sangat panas satu tahun silam sebelum ia ditanyakan keguguran, setelahnya Kenan tidak pernah melakukan percintaan panas bersama dengan dirinya yang membuat Yuki sangat kecewa.
Yuki meremas gunung kembarnya dengan gemas, ia kembali melakukannya sendiri untuk mendapatkan kepuasaannya, desahannya memenuhi kamar mandi dan untung saja Kenan yang tertidur pulas tidak mendengar suara desahannya. Sungguh Yuki sangat merasa hambar dengan pernikahan mereka, tetapi Yuki tidak berani mengatakannya terhadap Kenan karena ia tahu Kenan pasti tidak akan pernah mendengarkan keluh kesahnya.
*****
"Nanti daddy akan tinggal bersama dengan kita, Sayang!" ujar Kenan mendadak yang membuat Yuki tersedak.
"Daddy akan tinggal di rumah ini?" tanya Yuki tidak percaya karena Daddy dari Kenan tersebut adalah orang yang sangat dingin bahkan sudah 5 tahun menjadi menantu Yuki jarang sekali bertegur sapa dengan daddy Al.
Yuki membayangkan rumah ini pasti akan terasa sangat canggung jika Al-Ghazali, daddy dari Kenan tersebut tinggal di rumahnya.
"Iya. Kenapa hmm? Kamu tidak suka jika daddy tinggal di rumah kita?" tanya Kenan dengan nada penuh penekanan.
"B-bukan begitu, Mas. Bukannya selama ini daddy tinggal di Jepang. Lalu kenapa memilih untuk pulang?" tanya Yuki dengan canggung.
Kenan tersenyum. "Sudah waktunya daddy pulang karena merindukan aku, Sayang. Mas berangkat dulu ya, kalau daddy datang kamu langsung sambut saja mungkin Mas akan pulang malam," ujar Kenan yang diangguki dengan malas oleh Yuki.
"Baiklah hati-hati!" ujar Yuki dengan pelan.
Yuki menatap punggung suaminya dengan perasaan yang begitu hampa, lagi dan lagi oa harus menghabiskan makanannya seorang diri tanpa ada satu orang pun yang menemaninya karena walaupun ada satu pembantu di rumah ini, tetapi pembantu tersebut selalu pulang ketika pekerjaannya sudah selesai.
Yuki membereskan piringnya yang ada si meja makan setelah selesai Yuki langsung mengarah ke ruang TV, ia menyalakan TV dan mulai fokus menonton dengan tangan yang terus bermain di klitorisnya dengan pelan yang menimbulkan sensasi geli dan nikmat.
"Aaaahh... Ouhhh..."
Ting...tong...
"Ihhh siapa sih yang mengganggu?!" ujar Yuki dengan kesal karena ia belum mendapatkan pelepasannya.
Yuki beranjak dengan cepat menuju pintu utama karena suara bel terus saja berbunyi. "Siapa? Daddy..." ujar Yuki dengan terkejut saat melihat mertuanya sudah berada di depan pintu.
Daddy Al menatap Yuki dengan wajah datarnya. "Dimana Kenan?" tanya Daddy Al.
"Sudah bekerja, Dad! S-silahkan masuk, Daddy!" ujar Yuki dengan canggung.
Daddy Al masuk ke dalam rumah Yuki dengan Kenan, ia menatap punggung Yuki dengan menelan ludahnya dengan kasar.
"Daddy, ini kamar Daddy ya! Silahkan istirahat, Daddy!" ujar Yuki dengan tersenyum. "Atau Daddy mau sarapan dulu biar aku siapkan makanannya," ujar Yuki dengan canggung.
"Tidak usah saya langsung istirahat saja!" ujar Daddy Al dengan tegas dan langsung masuk ke kamar meninggalkan Yuki begitu saja.
Yuki mengelus dadanya dengan lega. Ia kembali ke ruang TV untuk melanjutkan kegiatannya yang tertunda, ia yakin daddy Al tidak akan bangun dan memergoki kegiatannya jika Yuki sangat ingin melakukannya tetapi Kenan tidak bisa memuaskan dirinya.
Yuki membaringkan tubuhnya di sofa dan mulai melakukan kegiatan dirinya yang tertunda, Yuki menggigit bibir bawahnya saat jarinya terus bergerak maju mundur di bawah sana, saat Yuki ingin mendapatkan pelepasannya suara berat Al membuat Yuki menegang.
"Yuki apa yang kamu lakukan?" tanya Daddy Al dengan datar yang membuat Yuki langsung memucat.
"D-daddy..." gumam Yuki dengan terbata pucat.
Daddy Al mendekati Yuki dengan perlahan. "Daddy bantu Baby..." ucap Daddy Al dengan suara seraknya karena ia menyaksikan apa yang Yuki lakukan hingga membuat dirinya terangsang.
"D-daddy jangan!" ujar Yuki dengan takut.
"Tidak apa Baby. Daddy tahu kamu sangat ingin melakukannya, kan? Kamu tinggal menikmati saja apa yang Daddy lakukan!" ujar Daddy Al dengan smirknya.
"J-jangan Daddy... Ahhhh..." Yuki berusaha menyingkirkan tangan daddy Al yang berada di miliknya. Namun, tubuhnya sangat menikmati tangan besar itu menyentuh miliknya.
Daddy Al memasukkan jarinya pada milik Yuki, ia menyeringai melihat wajah Yuki yang sangat menikmati.
"Ouhhhh Daddy!!"
"Iya Baby. Bagaimana hmmm? Enak, kan?" tanya Daddy Al saat tangannya bergerak aktif di sana.
"Iya, Ouhhh... enak Daddy lebih cepat please!"
Daddy Al mempercepat kocokan tangannya hingga Yuki menjerit keenakan.
"Daddy aku mau sampai! Ouhhhh argghhh!" Tubuh Yuki bergetar dengan hebat.
Yuki menatap malu ke arah mertuanya, bukannya menolak Yuki malah menikmati permainan jari mertuanya.
"Daddy suka suara desahanmu baby!"
"Daddy, a-aku..."
"Mau kemana hmm? Ini belum selesai Baby!" ujar Daddy Al dengan menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
RomanceIni adalah kumpulan cerita pendek dengan cast Yuki Akan di publis 2-3 part dan setelah itu akan dibuat PDF. Bagi yang berkenan silahkan order melalu whatsApp (082199816038) Terima kasih.