Penjelasan (3)

466 29 4
                                    


"TSUKISHIMA- TUNGGU KAU JANGAN GILA-"
"KAU-"









"Tsukishima Kei."
"Kau.. seorang pembunuh."



"Kurasa tidak, karena kau tidak mati kan? Hahahahha."

"Tidak. Kau belum menjadi pembunuh. Hanya menunggu waktu sampai aku tiada dan kau benar-benar akan menjadi pembunuh!"

Tsukishima memaksa hinata meminum racun yang ia bawa. Hinata kini akan merasa kesakitan dan tidak nyaman di sekujur tubuhnya. Dan racun itu akan membuat hinata terkena berbagai penyakit, menderita dan meninggal.

Tsukishima mengancam hinata untuk tutup mulut, jika tidak dia akan membuat hinata tambah menderita. Hinata tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa menuruti tsukishima dan menunggu ajal nya. Hinata menyerah menanggapi tsukishima. Kini hinata berada di tangan tsukishima.
Hinata shoyo tidak ingin menjadi seperti ini, tapi dia baru menyadari sekarang ternyata dia memiliki perasaan pada kageyama dan sekarang nyawa nya terancam karena itu.

Beberapa minggu kemudian

"Syukurlah kau akhirnya sadar dan menjaga jarak dengan kageyama. Sebagai balasannya aku akan memberikan penawar racun yang kau minum waktu itu. Minum ini dan kau akan baik kembali. Namun ingatlah setelah itu jangan menggangguku dan kageyama lagi."

Tsukishima telah memberikan penawar racun itu. Hinata tidak akan mengganggu tsukishima dan kageyama. Dia telah melupakan dan meninggalkan perasaannya terhadap kageyama. Dia tidak akan melakukan hal bodoh karena masih sayang nyawa tetapi...

"Hah.. apa gunanya aku meminum penawar ini? Penawar ini hanya akan mengembalikan sisa nyawaku yang tidak ada gunanya. Aku tidak bisa lagi memiliki perasaan terhadap kageyama. Tsukishima akan membunuhku. Dia memang gila tetapi aku mengerti sifat tsukishima. Aku tidak mempermasalahkan nya juga sih, hahaha.. Ah sudahlah. Aku tidak butuh penawar ini."

Hinata membuang penawar itu.

Dia membiarkan racun itu menghabiskan sisa hidupnya.

"...yahh jadi seperti itu heheh. Ini memang salahku karena tidak meminum penawarnya. Aku pikir tidak ada gunanya juga hidup. Aku memang ingin menjadi pemain voli terkenal dan hebat. Tetapi aku hanya akan hidup dengan penderitaan karena perasaan kecil  ku padamu. Hah.. bodoh sekali ya aku? Heheh.. aku harap kau mengerti dan jangan menyalahkan tsukishima. Aku hanya tidak ingin membuatnya marah lagi. Maafkan aku kageyama. Aku menyukai mu."

"....ahh."
"Sialan kau hinata, bisa bisanya... Kau.. agh.."
Kageyama menangis dan hati merasa seperti tertusuk tusuk.

"Seharusnya aku menyadari hal ini lebih awal.. aku memang tidak peka."

-END-

Thanks for readingg

Sisa Kenangan Saja [Haikyuu Angst]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang