10.다시 시작하겠습니다 ( The Begun 2)

10 2 2
                                    

Dengarkan, ku mohon dengarkan aku, dan janganlah berpaling,

Ku mohon...
-

Terlalu kecewa,
Adalah satu rasa yang dimiliki Chaeun saat ini,

Walau rasanya memang sedikit aneh, tapi rasanya seperti tamparan bagi dirinya sendiri,

Rasa yang dimiliki Chaeun pada Jungkook bukanlah perasaan yang sementara, perasaan yang dimiliki Chaeun bahkan tidak dapat dianggap sebagai perasaan yang halu belaka.

Rasa berhutang Budi sangat kuat ia rasakan, tapi kini, kekhawatiran lebih kuat untuk mengalahkan rasa hutang budinya itu,

~ini bukan kenyataan, aku yakin... Tapi kalau benar, mengapa harus seperti ini caranya?...

Chaeun masih diam memikirkan hal yang mengganggu pikirannya, ingin ia lupakan, tapi hal ini menyangkut orang yang ia sayangi.

Chaeun sengaja menyendiri di taman rumahnya, supaya ketiga chingu nya tidak merusak ketenangannya,

"Kau masih memikirkannya?",

"Ka... Aku sedang tak membutuhkan nasehatmu....", Jawab Chaeun

"Nega ndo oppa, masih tidak mau menceritakannya padaku? Setidaknya aku pernah merasakan bahwa aku adalah oppa yang menjadi sandaran dongsaeng ku..", keluh Chanyeol mendengar Chaeun yang tidak mau membagi cerita kepadanya

Air mata Chaeun tak dapat dibendung lagi, entah mengapa ia merasakan kekecewaan yang mendalam kepada chingunya itu

"Wae? Nugu? Jungkookie? Apa kau menangis karena Jungkook?", Chanyeol mencoba menebaknya

Chaeun hanya diam mengisyaratkan jawaban yang disebut oleh oppa nya itu

"Untuk dia... Kita tidak tahu apa yang sedang ia rencanakan, bukan?! Dia mengaku dirinya sebagai raja ramalan sekarang bukan karena tanpa alasan, aku yakin pada dirinya, dia pasti sedang membuat rencana yang bagus...", Chanyeol berusaha untuk membuat dongsaeng nya tenang

Chaeun tertunduk, kalau memang apa yang dijelaskan oppa nya benar, lalu mengapa Jungkook hampir mati dalam pertempuran melawan pasukan bayangan beberapa waktu yang lalu?...

Chaeun menatap Chanyeol dengan mata merahnya, "lalu apakah yang Jungkook lakukan benar di tempo hari? Ia hampir membuatku kehilangan kesadaran karena nyawanya hampir melayang... Apakah seorang raja dapat melakukan hal nekat seperti itu, hah?! Kau bisa menjawabnya?!", Chaeun tak dapat menahan emosinya,

Wajahnya memerah, terlihat juga ada genangan air mata di pelupuk mata,

"Kenapa kau tidak meluapkan emosimu kepadanya saja?! Apakah karena takut?! Kenapa kau malah tertunduk menangis disini?! Apakah kau memendam rasa?!", Emosi Chanyeol tak terkendalikan,

Ia bangkit dari tempat duduknya dan mulai mengeluarkan api dari tangannya,

Chaeun hanya menatapnya dengan tatapan penuh tangis,

Chanyeol meredupkan amarahnya, dan sadar marah bukanlah solusi baginya maupun bagi Chaeun,

"Bukan maksudku untuk memarahimu seperti ini, Chaeun... Namun bagiku walau kau yeoja, kau harus kuat menghadapi tantangan yang ada di depanmu... Apalagi hal seperti ini... Kau harus dapat menguatkan chingu mu, walau dia telah mengecewakanmu... Mian...", Chanyeol menyesal, seharusnya ia tidak semarah itu pada Chaeun,

Ia meninggalkan Chaeun, karena takut tak dapat berfikir jernih,

~mian Chaeun-a, aku belum bisa menjadi oppa yang selalu dapat mendengar ceritamu dengan tenang, aku berharap kau dapat menemukan solusi dari masalahmu, walau harus aku bentak~

The Lost King : The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang