Prolog.

6 0 0
                                    

"Mang, bakso nya 2 mangkuk, yang satu pake bihun bakso kecil aja, satu lagi mie kuning bakso urat ya" Ucap Zinala kepada mamang bakso.

Zinala Fauziyah, kerap dipanggil Nala kini tengah berada di kedai bakso dekat komplek rumahnya bersama sang adik.

"Nala?" Panggil seorang lelaki bertubuh lebih besar darinya. Nala yang tengah menyantap bakso pun segera berhenti, kepalanya menoleh kearah lelaki tersebut.

"Aldi?" Tanya Nala mencoba meyakinkan, lelaki itu mengangguk.

"Apa kabar, Di?" Nala mencoba bertanya pada Aldi, lelaki itu sedikit mendekatkan tubuhnya pada Nala.

"Baik, lo sendiri gimana Nal?" Tanya Aldi balik.

Nala mengangguk kecil "Baik, eh sama temen lo kesini?" Nala melirik matanya ke tiap sudut kedai bakso.

Aldi menggeleng "Gue sendiri, baru banget balik futsal" jawabnya santai. Aldi menunjuk Nala seperti tengah bertanya 'kalo lo sendiri?'

"Oh gue sama adik gue, nih adik gue" Nala langsung paham dengan kode tunjukan dari Aldi.

"Siapa namanya?" Tanya Aldi pada adiknya Nala.

"Tasya, panggil Taca juga gak papa" Ucap Tasya, adik Nala memperkenalkan dirinya.


o0o


Pertemuan itu membuat kisah 5tahun lama nya, layaknya sepasang kekasih yang saling berjanji untuk tidak saling meninggalkan.

Aldi justru yang mengingkari janji nya, Aldi yang memulai kisahnya, Aldi juga yang mengakhiri nya.

Lantas bagaimana dengan Nala?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Goodbye, AldiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang