Chapter 5

147 81 21
                                    

Hai kak
Maaf ya baru update.
Tolong bantu vote nya kak.
Bantu ramein juga.
tolong kerjasamanya untuk ninggalin banyak jejak
Moga seneng deh pada bab ini.
Happy reading🌻
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🌻

"Pagi pah, mah" sapa Sera ketika berada di ruang makan.

"Pagi juga sayang" jawab sang mama.

Setelah menyapa kedua orang tuanya Sera langsung duduk dan mengambil makanannya. Setelah itu, keadaan ruang makan ini hening untuk beberapa saat.

"Oh ya Ser nanti mama nitip bekal ya buat Aris" ujar sang mama pada Sera.

Sera terkejut dan untungnya dia gak tersedak. "Mah, Sera ini malu kalo harus nganterin makanan ke kelasnya Aris"

"Udah kamu ini selalu aja ngeluh. Mama gamau lagi denger kamu ngeluh, oke?"

Sera pasrah meskipun dalam hatinya ia terus bergumam.

Ada rasa bahagia dalam hati Sera. Namun jika terus-terusan seperti ini Sera sangat malu. Karna ia takut bahwa ini semata hanya alasannya saja untuk bisa bertemu dengan Aris.

Setelah acara Sarapan selesai Sera dan Vero berpamitan kepada Elena untuk segera meninggalkan tempat.

10 menit berlalu. Akhirnya Sera sampai di sekolah. Ia masuk kedalam kelasnya dan segera bertemu dengan kedua sahabatnya.

"Duh gimana nih Ra, masa ya nyokap gue nitip makanan buat Aris" adu Sera pada Zara

"Ya emangnya kenapa?. Lo udah ngga suka lagi sama  Aris?" tanya Zara.

"Ya bukan gitu juga, Ra. Kalo suka itu tetep aja kali"

"Tinggal kasih aja ribet" ujar Zara greget dengan sikap Sera.

"Gue malu tolol"

"Yaudah Gausah dikasih. Ribet amat" jawab Zara ketus.

"Kalo gamau kasih aja tuh sama Rafi. Biar dia yang kasih" sambung Zara sambil menoleh kearah Rafi yang ada di belakangnya dan Sera juga menghadap kearah Rafi.

Rafi yang sedang membaca buku geografi pun langsung terdiam. Ia mendongakkan kepalanya dan menatap kearah Zara dan Sera.

"Apa?" tanya Rafi ketika melihat kedua sahabatnya yang tatapannya mengarah kepada keduanya.

"Rafi gue mintol dong!. ini lo kasih ke Aris. Dari nyokap gue, mau ya?" tawar Sera dengan mengangkat bekal dari mamanya.

"Ogah" tolak Rafi.

Sera mendengus. Ia kesel karna kedua sahabatnya tak mau menolongnya.

"Yaudah gue kasih sendiri aja" kata Sera memutuskan.

"Oke gue tunggu aksi lo, cantik" goda Zara.

Sera membenarkan posisinya Karna ia melihat guru mapelnya masuk kedalam kelas.

4 jam telah berlalu, akhirnya bel istirahat berbunyi. Zara dan Rafi sudah duluan keluar kelas. Sedangkan Sera masih terdiam dalam tempatnya. Ia berfikir bagaimana cara ngomong ke Aris dan bagaimana kalau seandainya di tolak.

Sera terlalu gengsi untuk mendekati Aris. Tapi kalau bukan ia duluan pasti tak akan berhasil misinya untuk mendapatkan hatinya. Karna sikap Aris yang sangat dingin ketika sedang berada di dekat para gadis yang tak ia kenal.

ME OR HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang