Part XI. Brain Fart

60 6 4
                                    


Alternate Universe. Modern Era. All Human.

Pairing : Inu/Kag

Rate : K+

.

~Komorebi~

.

"Mama, aku pergi dulu!" ucap si sulung Higurashi.

Tanpa berpaling dari lobak yang tengah ia iris, sang ibu menyahut lantang dari dapur, "Hati-hati di jalan, Kagome!" Putrinya menyahut dari kejauhan. Sepuluh detik berikutnya, makhluk berbulu menyenggol betis si ibu. Salakan kecil menyusul kemudian. Tak pelak, wanita paruh baya itu dirundung kekhawatiran.

.

.

.

Setelah lima belas menit berjalan kaki, Higurashi Kagome tiba di tempat yang dituju. Sang resepsionis menyambutnya dengan keramahan dan mempersilakannya untuk duduk di ruang tunggu. Baru saja menempelkan bokong, ia sudah dipanggil ke ruang periksa.

Lima menit sebelum jadwal ia sudah dipersilahkan masuk. Seraya berjalan, gadis berparas manis itu memindai sekitar. Benaknya mencatat, sore itu klinik sepi. Simpulan didapat, mungkin karena ia membuat janji di jam terakhir praktiklah alasannya.

Ketika memasuki ruang periksa, seorang dokter tengah duduk di depan komputer. Dari punggungnya, ia yakin bahwa ia tidak mengenali dokter tersebut.

"Permisi," ujar Kagome lembut.

"Silakan." Dokter muda itu memutar kursi dan bangkit berdiri. Rambut sebahunya dikuncir di tengkuk.

"Um, maaf sebelumnya, apakah Totosai-sensei sudah pensiun atau ... " dengan sedikit ragu, gadis itu melengkapi pertanyaannya, "apakah ia baik-baik saja?"

"Syukurnya, ia baik-baik saja. Ia hanya berlibur sebentar dan memintaku untuk menggantikannya di sini sementara."

"Oh, syukurlah."

"Apa kau ingin menunggunya selesai berlibur?"

Gadis yang kala itu mengenakan rok A-line sebetis warna cokelat dan kaos lengan panjang hitam itu cepat-cepat menyahut, "Tidak, tidak perlu. Aku hanya sudah beberapa tahun tidak ke sini. Aku memercayakan Momo padamu, um ... "

"Taisho. Namaku Taisho Inuyasha."

"Ah, iya, maaf," Kagome menunduk demi menutupi malu. Rasanya, ingin sekali menendang dirinya sendiri karena tidak menyadari nama yang tertera di pintu tadi. Ia mengangkat pet cargo ke meja periksa, lalu mundur selangkah. "Aku mohon bantuannya, Taisho-sensei," ucapnya sembari sedikit menunduk.

"Baik, Higurashi-san."

"Apa keluhannya?"

Yang ditanya menjelaskan perubahan sikap peliharaannya sambil mengingat-ingat agar tak ada yang terlewat. "Beberapa hari ini Momo terlihat lesu, makannya sedikit. Dan yang paling mencemaskan adalah ia sering menghindar dari kami."

"Menurut mama-ibuku maksudku, mungkin Momo hamil, jadi ia memintaku membawanya ke sini."

"Sepertinya itu tidak mungkin, karena ia jantan."

"Eh? Momo jantan?"

Si sulung Higurashi mulai mempertanyakan kemampuan dokter muda yang mungkin seumuran dengannya. Mungkinkah ada seorang veterinarian yang bisa salah mengenali jenis kelamin hewan yang sudah lumrah menjadi peliharaan manusia?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

木漏れ日 (Komorebi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang