Part X. (Another) Love Story

72 8 0
                                    

Alternate Universe. Modern Era. All Human. Friend Zone.

Pairing : Kou/Kag

Rate : T

.

.

.

"Hei, Kagome, maukah kau menjadi pacarku?"

Yang pertama, kalimat itu diucapkan di tengah-tengah pelajaran matematika oleh Kouga yang duduk di samping kirinya. Tidak hanya teman sekelas Kagome, remaja laki-laki itu juga tetangga dan teman baiknya.

Persahabatan keduanya mungkin sudah dimulai sejak mereka balita. Atau, bisa jadi jauh sebelum itu.

Reaksi pertama Kagome adalah cengo. Responsnya yang selalu cepat saat dalam keadaan darurat kali itu seakan tak berfungsi. Otaknya terlalu lamban memindai rangkaian kata tersebut. Hingga beberapa puluh detik lamanya ia tak juga sepenuhnya paham dengan kalimat yang meluncur dari mulut Kouga. Yang akhirnya menjadi jawaban cerdas gadis itu hanyalah, "Eh?"

"APA ADA YANG INGIN KALIAN TERANGKAN DI DEPAN KELAS, GORAISHI SERTA HIGURASHI?" suara guru matematika yang terkenal galak menginterupsi kecanggungan di antara dua remaja itu.

Lantas saja, Kagome langsung memusatkan perhatian ke papan tulis. Sedangkan Kouga, ia mengambil salah satu benda di atas meja Kagome, menatap kepada gurunya, mengangkat benda mungil putih itu lalu berseru, "Aku hanya meminjam penghapus, Pak!"

"Bapak ingin kalian semua memperhatikan dengan sungguh-sungguh, mengerti?!"

Seluruh murid menyahut, "Baik, Pak!"

.

.

.

Tidak seperti yang disangka, setelah pernyataaan cinta itu, keduanya tak lantas berpacaran. Keesokan harinya, Kouga justru menyatakan perasaannya pada tiga gadis lain di kelas yang sama, lima perempuan di kelas yang berbeda, dan tujuh adik kelas berwajah cantik. 

Dari keenam belas gadis termasuk Kagome yang di'tembak' Kouga, sebagian besar menolaknya dengan alasan telah memiliki pacar. Setelah mengetahui kabar itu dari para bestie-nya, Kagome memberikan jawabannya pada Kouga. Ia menampik pernyataan rasa itu mentah-mentah.

Meski begitu, persahabatan Higurashi Kagome dan Goraishi Kouga terus berlanjut. Dan Kouga terus memacari delapan gadis di waktu bersamaan di masa SMA. Karena popularitas dan ketampanan yang dimiliki laki-laki itu, tidak ada satu pun pacarnya yang merasa keberatan dengan fakta tersebut.

Masa pendidikan menengah berakhir bagai dalam sekejap mata. Kouga dan Kagome sama-sama meneruskan ke jenjang selanjutnya. Keduanya mengambil program studi dan universitas yang berbeda. Meski rumah mereka bersisian dan jendela kamar tidur mereka berhadap-hadapan, keduanya jarang bertemu muka. Satu-satunya medium untuk mengetahui kabar satu sama lain adalah melalui media sosial.

Akan tetapi, setiap kali ada kesempatan langka kala mereka berpapasan di konbini maupun di jalan, Kagome selalu terganggu oleh pertanyaan menggelikan sahabat laki-lakinya itu. 

Entah di awal, di tengah-tengah, maupun akhir percakapan, kalimat itu selalu meluncur dari mulut Kouga, "Maukah kau jadi pacarku, Kagome?"

Selama itu pula Kagome menanggapinya dengan santai, layaknya menghalau serangga di musim panas maupun rasa dingin saat menyentuh salju. Ia tidak terlalu terganggu.

木漏れ日 (Komorebi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang