Part 9 (Famous)

3 1 0
                                    

Heyoyy....
Sori amat yah baru dateng lagi



Tapi jangan khawatir

Masih tetap bersama Umbrella


Jangan lupa di follow dulu ya!
Ga follow ga a6:)



Love You All♡

Sori amat yah baru dateng lagi••• Tapi jangan khawatir •Masih tetap bersama Umbrella•• Jangan lupa di follow dulu ya!Ga follow ga a6:)•••Love You All♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Let's go..☂️

°

Suara ketukan keras di pintu seseorang membuat siapapun yang mendengarnya akan merasa terusik. Namun berbeda dengan seorang gadis yang masih terlelap dibalik selimut coklat tebal miliknya.

"Sapi!" teriak seseorang dari balik pintu kamar tersebut
"Astagfirullah kebo amat" gumamnya

"Lama - lama abang panggil kamu kebo gaakan sapi lagi" putus Naufal setelah lama mengetuk oh lebih tepatnya memukul keras pintu berwarna krem itu

Tak henti - hentinya Naufal mengetuk pintu tersebut semakin lama semakin keras suara ketukan yang Naufal ciptakan, membuat gadis yang berada didalam kamar melenguh membuka kedua matanya yang masih terasa berat.

"Hemm.... Sutttt" ucap seorang gadis yang baru saja keluar kamar sambil menyimpan jari telunjuknya didepan bibirnya, mengisyaratkan lawan bicara untuk diam

"Gila si ini, abang udah ganteng keche badhai gini" ucap Naufal saat melihat Nesya yang masih memakai pakaian tidur berwarna coklat.
"Lah ini sabo alias sapi kebo mirip gembel gini, beda jauh ga level kita pi" lanjutnya sambil mengejek kearah Nesya yang masih mempertahankan kedua matanya untuk tidak tertutup kembali.

"Hemm kenapa si ah" sahut Nesya
"Abang mau bilang, kalo kamu berangkat sendiri soalnya abang ada tanding basket, paham?" tanya Naufal dan diangguki oleh sang adik.

"Ganggu aja lagi enak juga" Nesya kembali ke kasur nya setelah menutup pintu kamarnya

"Jangan lama Ra, abang tunggu kamu dilapangan!" teriak Naufal dari luar kamar Nesya.

"Gitu aja ribet, ya kalo sendiri yaudah sendiri aja" gumam Nesya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya
"Tunggu - tunggu, tadi abang bilang apaan? Berangkat sendiri? Hemmm?" tanyanya pada diri sendiri yang masih dalam tahap pengumpulan nyawa.

"Sendiri ya" ucapnya lagi yang masih mematung diatas kasur nya.
"Trus ga bareng abang?"
"Sendiri!" pekiknya setelah tahap pengumpulan nyawa mulai terisi penuh

"Ooooh tidak bisa!" ujarnya, lalu Nesya berlari kencang kearah kamar mandi diruangan tersebut.

°

"Bunda!" teriak Nesya sambil menuruni tangga
"Bun, bun, bun" panggilnya lagi saat sudah mendekati Amira

"Eh kamu udah bangun, nih minum dulu" ucap Amira seraya menyerahkan satu gelas susu coklat hangat

"Banyak banget bun gelas sama piring kotornya, ada apa?" tanya Nesya yang melihat banyak gelas bekas susu dan piring bekas sarapan dimeja makan tersebut

"Tadi kan ada temen - temen abangmu sarapan disini" jawab Amira membuat Nesya teringat sesuatu

"Oh iya abangnya mana bun?" tanya Nesya
"Ish bunda aku harus segera berangkat nih, Vira gamau berangkat sendiri" lanjutnya
"Babay bun" ucapnya lagi seraya melangkahkan kakinya menjauhi meja makan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UmbrellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang