kejutan 2

7.9K 75 1
                                    

setelah sampai nya di tempat yg cukup sepi untuk mereka mengobrol dengan empat mata mereka duduk di kursi yg ada di taman.

"ren gw emang sayang sama lu,tapi gw gak bisa nolak ini gw gak bisa ren ,gw bisa apa coba, rencana papa sudah bulat"zena memulai percakap nya

"tapi kan lo belum tau gimana cwo itu apa dia ganteng ?apa dia lebih ganteng dari gw? apa dia baik buat lo?apa dia sayang sama loe?,seharus nya low gak segampang itu menerima ini Zen dengerin gw ,gw akan berjuang agar gw bisa dapetin Lo!"kini  mereka berdua hanya terdiam senyap.

seketika langit mulai mendung mereka berdua bergegas untuk segera pulang karena takut ke ujanan dan ren juga tidak memakai mobil ia memakai motor.

saat di jalan mulai lah hujan makin sini ujan nya makin besar ren berfikir untuk menenduh tetapi saat ia menawar kan untuk meneduh kepada zena,zena menolak matang matang,karena ia ingin ujan ujanan
sudah lama ia tidak seperti ini.

"ren nanti di lapangan itu kita berhenti ya"ucap zena di sela sela perjalanan

"katanya gamau neduh"ledek ren

"CEPET!"Bentak zena

sesampai nya mereka di lapangan entah lapangan apa itu yg penting itu seperti lapang,zena turun dari motor da ia berputar putar ia bermain air hujan meloncat loncat,ren yg masi di mtr ia tertawa ia memahami magsud zena,ren cepat cepat ikut zena, meloncat loncat,berlalari dan pada akhir nya zena duduk di tengan lapangan itu,ia berkata"hidup itu rumit sekali ya,baru saja gw dapet kesenangan eh bener menit kemudian kesedihan tiba"

zena menetes kan air matanya,ia menangis sekenceng kenceng nya.

"zen,yakin lah tuhan tidak pernah salah,apa yg terjadi pasti yg terbaik,sekarang kita hanya bisa mengitu rencana nya"ren yg memeluk zena dengan erat

"tapi ren tuhan itu tidak adil,mengapa Tuhan berikan cobaan begitu berat kepada gw kenapa renn kenapaa"zena melepaskan pelukan nya da ia terus menangis hingga air hujan pun tercampur dengan tangisan zenaa

"Tuhan gak akan menguji hambanya di luar batasan nya Zen"ren memegang tantang zena ia membangkit kan zena dari duduk nya.

mereka berdiri tegak ren memengang pundak zena agar bisa tegak"dengerin gw zen,Lo gak perlu takut Lo gak perlu kesusahan ada gw di sini"ucap ren menyemangati zena

zena memeluk erat ren,zena menangis dengan penuh ke kecewaan,mereka berdua menikmati deras nya hujan dengan petir yg sedikit menyeramkan.

......

Maaf dikit dikit supaya kalian gak bosen aja
Makasi yg udh vote 💘

Love you deh

stepbrother  1821Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang