Halow kawan-kawan pecinta cowok fiksi? Gimana kabar kalian?🤔
𝐌ak Lala bikin cerita nichhh, semoga klean suka.
Disclaimer!
• fanfiksi original karya author
• harap tidak membawa tokoh dalam cerita ke kehidupan personal idolnya
• Mengandung kata-kata kasar⚠CERITA INI MURNI HASIL KARANGAN AUTHOR, TIDAK ADA UNSUR PLAGIAT!!⚠
Eits... Yang gak VOTE sama KOMEN hamil!
『••✎••』
"Besok balik ke kosan!" ujar Jaemin tidak percaya, kalau besok ia harus kembali ke kos-kosannya. Cowok itu mengacak-ngacak rambutnya frustasi.
"Ya Allah, hamba belum siap ketemu dengan anak-anak reog itu" kata Jaemin semakin ngenes.
"JAEMIN! BERES-BERES BAJU KAMU BUAT BESOK! HABIS ITU BANTUIN BUNDA BUAT KUE!" teriak sang ibunda ratu dari bawah sana. Yoona- ibu Jaemin.
"Nih orang satu ngerepotin anak mulu perasaan" cibir cowok itu lalu melaksanakan perintah dari Yuna.
Setelah selesai dengan perkerjaan yang begitu melelahkan. Jaemin mengistirahatkan sebentar tubuhnya di atas kasur.
"Ini beneran besok gue bakal balik ke kosan? Padahal liburannya hampir sebulan, tapi kok kayak sehari,"
"Demi dewa ubur-ubur, gue belom siap balik kosan!"
Tiba-tiba tangan Jaemin menadah dan terangkat keatas. "Ya Allah, semoga ban mobil papa besok kempes, atau mesin mobil papa mati. Supaya gak jadi pergi ke kosan Ya Allah, AMIN!!"
Jaemin berharap doanya dikabulkan oleh Tuhan yang Maha Esa.
"Malamnya bisa di lamain dikit kek Ya Allah, kalau bisa besok gak usah ada pagi"
"Oke Jaemin, siapkan mental sebelum mental lo yang di obrak abrik sama mereka besok"
Jaemin mematikan lampu kamarnya menyisakan lampu tidurnya saja.
『••✎••』
"Pa, sumpah Jaemin belum siap balik kosan! Jaemin pengen pulang" Jaemin menarik narik ujung kaos putih polos milik ayahnya. Siwon- ayah Jaemin.
"Anak siapa sih lo, astaga. Kamu disini buat belajar mandiri dan gak jadi beban keluarga terus"
Jaemin terdiam beberapa detik,
"Aku, beban keluarga, HAHAHAHA ANDA BENAR"
Stres ni anak batin Siwon mengelus dada.
"Jaemin mau pulang, gak mau disini. Disini Jaemin kena mental breakdown. Sumpah" cowok itu semakin bruntal menarik Kaos Siwon.
"HEH, ANAK DURHAKA! LO MAU TELANJANGIN BAPAK LO!"
"Jaemin pengen pulang, papa" cowok itu terus merengek seperti anak kecil yang meminta mainan.
Karena Siwon tidak tahan dengan rengekan anak nya. Pria itu menggendong Jaemin layaknya menggendong karung beras.
"BAPAK SIAPA SIH LO! TURUNIN JAEMIN" pekik Jaemin.
"Diem kek, udah tau berat" sela Siwon.
"Iwaw, Imezing. Bapaknya Jaemin tukang angkat galon ya, jago banget gendong Jaemin kayak gitu" ujar seorang cowok beriklit kuning sawo matang. Siapa lagi kalau bukan Haechan.
"Kayaknya gitu. Om, nanti gantian Renjun yak" sahut Renjun yang berdiri disamping Haechan.
Siwon menurunkan Jaemin tepat di kamar cowok itu. Siwon merasakan tubuhnya sakit semua habis menggendong Jaemin. Faktor umur.
"Udah ya, papa balik" pamit Siwon lalu pergi meninggalkan Jaemin.
"Awas ye lo Siwon, gue aduin lo ke bunda. Main gendong-gendong anak orang" gerutu Jaemin lalu masuk kedalam kamar kosannya.
Kamar kos Jaemin masih tetap sama, dan tidak banyak yang berubah. Dan masih dengan poster Naruto yang terpajang di dinding samping lemari.
"Nar, lo kangen gak sama gue? Kalau gue sih enggak" seperti orang tidak waras, Jaemin bertanya kepada poster Naruto itu.
Cowok itu melempar tas ranselnya kesembarang arah, dan menjatuhkan tubuhnya keatas kasur yang cukup keras.
"Si Jenong kemana? Masa belum dateng?"
"HELOW JAEMAN" baru juga di omongin udah dateng aja anak mata sipit itu. sapa lagi kalau bukan Jeno, teman sekamar Jaemin.
"Jaeman, Jaeman. Gue gampar juga lo" kata Jaemin mencoba bersabar. Jeno hanya terkekeh.
"Lo gak kangen gitu sama gue?" tanya Jeno memperlihatkan puppy eyesnya.
"Najis gue kangen sama lo" julid Jaemin.
『••✎••』
Personil kosan mereka sudah lengkap. Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle, dan Jisung. Iyaps, kosan mereka hanya terdiri tujuh orang saja.
Kali ini mereka berkumpul di warkop depan kosan. Yang punya warkop namanya, mang Kun.
"Liburan lo pada kemana aja?" tanya Renjun kepada ke enam sahabatnya.
"Kalau gue sih liburan ke prancis" jawab Chenle.
"Gue kerumah nenek" sahut Haechan.
"Gue bantu bunda jualan kue" balas Jaemin.
"Gue pulang kampung" giliran Mark menjawab.
"Gue rebahan aja sih" lanjut Jeno.
"Gue sama kayak bang Jeno" sambung Jisung.
"Kalau lo sendiri Njun?" giliran Jaemin bertanya kepada Renjun.
"Gue aja gak pulang apalagi liburan. Lagian gue mau pulang kemana? Gue aja gak tau orang tua gue dimana sekarang"
Mereka berenam saling diam, melihat kearah Renjun yang masih bisa tersenyum.
"Sabar ya njun, mereka bakal balik kok buat lo" ucap Mark menepuk-nepuk pelan pundak Renjun.
"Iya, gue akan selalu sabar buat nunggu mereka"
Segitu dulu aja ygy.
Maaf karena ceritanya penuh ke prikan mereka.Jadi silahkan tinggalkan jejak.
Lanjut gak nieh?
KAMU SEDANG MEMBACA
7 ANAK KOSAN [SEGERA TERBIT]
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] "Gue gak takut dengan namanya mati, karena setiap manusia akan mati saat tugas didunia udah selesai."-Renjun. ‼️CERITA INI MURNI HASIL KARANGAN AUTHOR SENDIRI. TIDAK ADA UNSUR PLAGIAT. JIKA ADA KESAMAAN DI CERITA LAIN IT...