Lembar Empat

22.1K 3.9K 937
                                    

Helow ngap, kita bertemu lagi bersama Mak Lala tercantekk menawan nan baik ranjin menabung 🤗

Jangan lupa boom komen sama vote ygy. Biar Mak Lala menjadi strong untuk update buat kalian 💪🔥🔥

Yang gak vote sama komen hamil!

.

HAPPY READING ANAK MAK LALA!

『••✎••』


"Kenapa Mark?" perasaan Renjun mulai tidak enak.

"Kak Mark meninggal" sambung Jisung.

Deg!

Seketika tubuh Renjun melemas dan bergetar hebat kala mendengar berita Mark telah meninggal, tubuhnya langsung meluruh kebawah. Cowok itu menggelengkan kepalanya, ini hanya mimpikan? Jika iya, tolong bangunan Renjun.

"Gak mungkin, lo pasti bohong kan" Isakan mulai keluar dari mulutnya.

"Njun," panggil Jeno pelan.

"Gak! Mark masih hidup, Mark gak mati!" tekan Renjun. Cowok itu mengambil ponselnya tergesa-gesa, ia mencoba menghubungi Mark.

"Ayo Mark angkat..." ia menggigit kuku jaringannya gelisah, dan mencoba membuang fikiran buruknya.

Tit!

Ponsel Mark tidak aktif. Jaemin merampas ponsel Renjun paksa.

"Gak berguna Njun, Mark udah meninggal"

"MARK MASIH HIDUP!"

"RENJUN!" sentak Jaemin membuat Renjun tersenyap.

"Lo liat ini"

Terpampang jelas tentang artikel kecelakaan pesawat dari ponsel Jaemin, dan pesawat itu adalah pesawat yang ditumpangi oleh Mark.

"Enggak mungkin, Mark gak mungkin mati" tubuh Renjun bergetar hebat, ia tak kuasa menahan tangisannya.

Tok, tok, tok

Ketukan pintu mengalihkan pandangan Haechan. Siapa malam-malam gini mau bertamu?

Haechan bergerak membukakan pintu itu. Ia terkejut setengah mati saat melihat sosok cowok itu berdiri tepat dihadapannya.

"SETAN!" pekik Haechan langsung bersembunyi di bawah kolong meja.

"JANGAN MAKAN GUE TAN, DAGING GUE GAK ENAK, HARAM TAN MAKAN DAGING MANUSIA! HARAM!" tak hentinya Haechan berteriak.

"Haechan..." panggil sosok cowok itu.

"LO TAU NAMA GUE DARI MANA? GAK USAH SOKAP DEH LO KITA GAK KENAL!"

Tangan Haechan mulai menadah, ia mulai membacakan doa.

"Bismillahirrahmanirrahim, Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin, Amiin"

"Pergi lo setan jelek!" usir Haechan masih bersembunyi di kolong meja.

Ternyata sosok itu sudah pergi dari hadapannya. Haechan menghela nafasnya lega.

"Untung gue pernah ngaji" ujarnya.

Renjun masih terisak. Jisung mengelus-ngelus pelan punggung Renjun untuk menangkannya.

"Kak Njun jangan nangis terus, Jisung jadi ikut nangis" ucap Jisung mengusap kasar ingusnya.

"Bukan lo doang yang kehilangan Njun, kita semua juga kehilangan Mark" kata Jeno.

"Kalian..." mereka serempak menoleh kearah sumber suara itu.

"SETAN!" teriak mereka serempak, menimbulkan suara riuh se kosan.

Jaemin meloncat naik kepunggung Jeno. Jaemin memejamkan matanya sangat rapat.

"BUNDA! SETANNYA JELEK KAYAK KECOA!" seru Jaemin.

"Jaem, turun anying. Lo kira gak berat apa" Jeno telihat keberatan menggendong Jaemin.

"Kalian kenapa sih? Sotan Setan. Gue Mark"

Renjun mengucek-ngucek matanya. "Beneran Mark?" tanya Renjun.

"Iyalah, emang siapa lagi. Kalian kenapa sih? Aneh. Haechan juga teriak-teriak kayak orang kesurupan"

"Lo beneran bang Mark kan?" tanya Chenle memastikan.

"Iya, gue Mark. Mark Lee, cowok paling tampan daripada kalian" ucapanya percaya diri.

"Kak Mark" Jisung berlari kecil kearah Mark, lalu memeluk tubuh Mark.

"Sumpah Sung, gue merinding" Jisung semakin mengeratkan pelukannya.

"Lo gak jadi berangkat"

"Gue ketinggalan pesawat, Jaem"

Jisung melepaskan pelukannya, dan menghela nafas. "Syukur deh kak Mark gak jadi naik pesawat itu"

"Lah, kenapa emang?"

"Pesawat yang lo mau naikin tadi jatuh ke laut" jawab Jeno.

"Seriusan?"

"Bersyukur aja, Tuhan masih sayang lo"

Mark mengangguk faham.

"Lah, si Haechan kenapa tuh mojok?" Chenle menunjuk kearah Haechan yang berdiri di pojok dengan tubuh bergetar ketakutan.

"Dia Mark, Chan. Bukan Setan" kata Renjun.

Haechan mendekat kan dirinya ke arah Mark.

"Ngaku, lo bukan Mark kan"

"Hah?"

"Gak usah ngangong deh lo. Ngaku, lo bukan Mark kan"

"Gue Mark"

"Mark yang gue kenal jelek ya njir, gak kayak lo cakep" sela Haechan.

Jaemin menepok jidatnya sendiri. "Haduh, Shinchan-Shinchan" ujarnya frustasi.

Segitu dulu aja ygy.
Maaf karena ceritanya penuh ke prikan mereka.

Jadi silahkan tinggalkan jejak.

Lanjut gak nieh?

7 ANAK KOSAN [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang