Episode 4

84 5 0
                                    

–Dirumah luluk tepatnya di kamar–

"Kayaknya aku harus keluar dari Genk nya Alfi deh aku ga mau dihantui Alda, aku juga harus ke pemakaman Alda" LulukKeesokan harinya"Alda, aku minta maaf ya udah ikut bunuh kamu, aku sadarrrr aku salahh tolong maafin aku, ini ada bunga buat kamu yg...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kayaknya aku harus keluar dari Genk nya Alfi deh aku ga mau dihantui Alda, aku juga harus ke pemakaman Alda" Luluk
Keesokan harinya
"Alda, aku minta maaf ya udah ikut bunuh kamu, aku sadarrrr aku salahh tolong maafin aku, ini ada bunga buat kamu yg tenang ya disana" Luluk (nangis)
Alda melihat Luluk di depan nya
Luluk pun pergi
Malam Hari 🌃
Alda melihat temannya [mbak Kunti sedang nangis)
"Punten assalamualaikum namanya siapa klo boleh tau?" Alda
"Jubaedah" mba Kun
"Haaa ya Allah nama jaman dulu, emang meninggal tahun berapa mbak" Alda
"Tu lihat aja neng" Kunti
"Astaghfirullahaladzim 1989 lama amatt mbak" Alda
"Meninggal karena apa mbak klo boleh tau?" Alda
"Saya saat hamil di racuni oleh mertua saya hingga meninggal" Kunti
"Astaghfirullahaladzim jahatss sekali mertua mbak padahal sama aja membunuh bayi dalam kandungan mbak" Alda
"Kamu kenapa bisa meninggal" Kunti
"Saya korban pembullyan an mbak" Alda
"Di bully karena kenapa" Kunti
"Karena dia menuduh saya merebut orang yang dia suka" Alda
"Emang cakep orangnya?" Kunti
"Biasa sih mbak" Alda
"Kenapa manusia ga mikir perasaan kita?" Kunti
"Ya namanya manusia kan pasti mikirnya kalo kita cuma bisa nakut nakutin mereka bukannya ditanya malah kabur" Alda
"Emang kita se serem itu ya?" Kunti
"Iya karena wajah kita pucat dan pakaian kita serba putih" Alda
Genderuwo pun datang
"Ngapain kalian" pak gendu
"Astaghfirullah pak gendru ngagetin saya aja" Alda
"Lahh Si kunti malah pergi" pak gendru
"Dia sedih pak soalny kehilangan anak di kandungan nya" Alda
"Anaknya mati?" Pak gendru
"Iya jadi mertua nya racunin Sampek meninggal" Alda
"Gue bunuh aja sini mertuanya" pak gendru
"Jangan pak kasian mending bikin mertuanya tobat" Alda
"Anak baik kamu ternyata boleh kalo gitu" pak gendru
"Tapi kita kan gatau mertuanya yg mana pak" Alda
"Iya ya" pak gendru
"Udahlah pak ga usah mending tugas kita bikin manusia tobat" Alda
" Bentar pak itu mbak merah ngapain disitu" Alda
"Ga tau sana kamu tanya" pak gendru
"Huaa pocong" Alda (kaget)
"Heh sama sama hantu kok takut kamu" Poci(pocong)
"Baru tau saya ada hantu berhijab" poci
"Kan saya muslimah mas poci" Alda
"Pas hidup krudungan pasti ya?" Poci
"Ya iyalah wajib itu bagi seorang perempuan" Alda
"Hihhh mas poci malah bahas saya lihat nihh mbak merah sedih" Alda
"Mbak merah ngapain jangan melamun mbak tar kerasukan" Alda
"Kamu tuh mana ada dia kerasukan yang ada dia rasukin manusia" Poci
"Iya yak kan kita bukan manusia lagi huaaa😭😭" Alda
"Mahasiswi ya kamu?" Si merah
"Iya" Alda
"Kenalin saya biasa di sebut kuntilanak merah" Si merah
"Ohh yg katanya meninggal karena bunuh diri?" Alda
"Saya bunuh diri karena saya selalu di sakiti" Si merah
"Astaghfirullah disakiti siapa mbak ?" Alda
" Pacar saya dan keluarga saya" si merah
"Gimana ceritanya tuh mbak" Alda
"Pacar saya selingkuh semua yg terakhir pacar saya menikah dengan wanita lain padahal dia udah janji akan menikahi saya" Si merah
"Astaghfirullah lagian mbak ngapain pacaran" Alda
"Dan saya di keluarga seperti tidak di anggap, bahkan saya selalu salah Dimata mereka untuk itu saya lebih baik mati" Si merah
"Trus gimana mbak" Alda
"Saya bunuh diri pakai pisau" Si merah
"Hehh Allahuakbar ga sakit mbak?" Alda
"Lebih sakit manusia" si merah
"Terus saat mbak meninggal mereka gimana?" Alda
"Keluarga saya nangis dan menyesal" si merah
"Trus pacar mbak?" Alda
"Pacar saya dan mantan saya semua hanya datang ke pemakaman saya lalu pulang" si merah
"Ya Allah mbakk kenapa mbak harus bunuh diri kan mbak bisa Shalat berdoa kepada Allah supaya mbak di beri kekuatan serta kesabaran karena itu adalah cobaan mbak! Inget mbak Allah itu memberi kita cobaan karena Allah tau dan yakin bahwa kita bisa menghadapinya" Alda
"Kamu anak baik, makasii ya tapi apakah saya bisa masuk surga, karena saya kepanasan di neraka?" Si merah
"Kalo itu saya gatau mbak tanya Malaikat aja mbak" Alda
"Atau mbak bantu bantu manusia dalam hal kebaikan" Alda
"Saya usahakan" si merah
"Saya pergi ya" si merah
"Hati hati mbak" Alda
"Umur kamu berapa?" Poci
"17 om poci" Alda
"Oh pantess " poci
"Hmm pantes kenapa om" Alda
"Cantik banget kek gadiss" poci
"Mungkin jodohmu ada disini" Poci
"Saha om?" Alda
"2 tahun lalu ada pemuda yg meninggal kalo ga salah umurnya 19"
"Emang semasa hidupnya giamana om?" Alda
"Pas hidup saya sering lihat dia ke masjid terus dan di masjid dia juga baca Alquran" Poci
"Pokonya cocok deh sama neng" poci
"Tuh dia lagi liatin neng sekarang" poci
"Ya udah saya pergi ya" poci
"Hati hati om poci" Alda
Alda pun pergi
"MasyaAllah udah meninggal aja wajahnya kelihatan cerah mana cantik subhanallah" (ujar cowo sambil senyum yang berusia 19 tahun bernama Muhammad Ali Saputra)
–Bersambungg

Makasiiii udah mampirr mau membacaaa tunggu episode selanjutnya yaaa maaf kalo typo jangan lupa vote ⭐  biar author semangattt❤️❤️❤️❤️❤️







SEKOLAH PENUH DARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang