Kabuto The Disaster

1.5K 105 2
                                    

Tanda maaf buat readers soalnya updatenya lama, aku bakal langsung update 2 chapter. Arigato ^_^
Aku merapikan mejaku dan memasukkan semua buku ke dalam tasku.

“Forehead, jangan lupa. Hari ini aku akan kerumahmu untuk mengerjakan PR matematika dari guru sialan itu. Jadi aku bareng kamu saja, ya, pulang kerumahmu. Nanti aku akan meminta jemput di rumahmu” Ino menepuk pundakku.

“Iya, iya, Pig. Sepertinya hari ini yang menjemput Sasuke, deh. dia sedang libur. Sedangkan Itachi sedang retreat kampusnya. Dan tidak mungkin Sai, karena mobilnya rusak” aku menutup tasku.

Drrrtt… drrrt… aku mengambil ponselku.

“Sakura. Aku sudah di depan gerbang sekolahmu. Cepatlah keluar” itu Sasuke.

“Iya, SASQUE-chan. Hihi” aku terkikik.

“Awas kau! Cepatlah keluar, atau kau kutinggal. Aku benci menunggu!” di seberang Sasuke memarahiku.

“Tuh, kan. Yang menjemput Sasuke” aku mengunci layar ponselku.

“Wah, Sasuke! Kakakmu itu ganteng sekali, Forehead! Aku jadi ingin menjadi dirimu. Dikelilingin oleh orang ganteng. Sasuke, Sai, dan Itachi. Begitu beruntungnya dirimu” cerocos Ino saat kami berjalan menuju mobil.

Aku membuka pintu mobil. Lalu…

“Hai” suara yang benar-benar kukenal. Sai.

Aku langsung menghentikan kegiatanku.

“Kau lagi. Apa yang kau lakukan di mobil Sasuke?” tanyaku judes.

“Entahlah. Orang ini tiba-tiba saja datang ke rumah. Dan saat aku menyalakan mesin mobil, dia sudah duduk disini” jawab Sasuke. “Cepatlah masuk. Aku tak punya banyak waktu. Masih banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan” onyxnya menatapku dingin dan tajam. Mengerikan.

Aku dan Ino akhirnya masuk ke dalam mobil. Aku tahu, sangat mengerikan melihat Sasuke marah. Ia sedikit mirip dengan ayah. Dengan tatapannya saja bisa membuat orang takut.

***

“Sai dan Sasuke itu benar-benar keren, yaaa” Ino menghentikan kegiatan menulisnya. Ia menerawang.

“Hei, dari pada kau pikirkan kakakku dan orang aneh itu, lebih baik kau kerjakan soal matematika terkutuk itu,” aku menyadarkan Ino.

Ia menyandarkan punggungnya pada sofa yang ada di dalam kamarku. “Soal ini benar-benar sulit,”

Aku melihat soal yang ditunjuk Ino. “Hm, aku juga tidak terlalu memahaminya. Sepertinya Sasuke bisa mengerjakan ini,” aku berdiri dan membawa buku soal itu kedalam kamar Sasuke yang berada di samping kamarku.

Ino mengikutiku dengan genitnya.

Aku mengetuk kamar Sasuke. “Sasuke. Apa aku boleh masuk?” tanyaku.

“Masuklah” jawab Sasuke. “Ada apa?” tanya Sasuke sambil tetap fokus pada layar laptopnya.

“Ini-“

“Soal ini sangat susah, Sasuke-nii. Tolong ajari kami,” Ino memotong kalimatku dengan genitnya.

Sasuke meraih buku yang ada di tangan Ino. “Oh, soal ini. Ya, dulu aku juga pernah bingung. Tapi yang ahli dalam bidang ini adalah Sai”

“Tapi, Sasuke bisa, kan?” tanyaku memastikan.

“Hm, hm. Tapi jika aku yang menjelaskan, kalian tidak akan mengerti” Sasuke mengangguk-angguk. “Sudahlah. Cepatlah keluar dan jangan ganggu aku. Aku masih sibuk dengan tugas yang menumpuk. Tanyakan soal itu pada Sai” Sasuke mengusir kami keluar dari kamarnya.

I'll Never Let You Go (sakusai fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang