Dan disinilah kami. Di mobil travel milik Uchiha dengan banyak orang. Kami akan menuju villa Uchiha. Di dalam mobil ada aku, Itachi, Ino, Sasuke, Sai(Sasuke yang mengajaknya), Naruto (teman Sasuke), Hinata(temanku dan pacar Naruto), Sasori (teman Itachi), dan Hidan (teman Itachi).
Itachi masih fokus dengan jalanan karena dia yang menyetir. Sasori tertidur di depan. Sedangkan kami di belakang sedang asyik bernyanyi.
“Right here! Right now! Buppanase like a dangan liner!” Naruto sedang asyik nge-rap lagu Go! dari Flow.
Kami tertawa saat Naruto dengan pedenya menyanyi walau salah lirik dan hanya bernyanyi ‘nananana’ mengikuti irama lagu.
“Apakah menyenangkan di belakang?” tanya Itachi sambil tetap fokus pada jalanan.
“Iya! Sebaiknya kau lepaskan setir mobil itu dan bergabung dengan kami dibelakang!” kata Naruto.
“Yang benar saja. Kita bisa mati” Itachi tertawa.
“Tidak apa. Yang penting kita mati bersama” Pekik Naruto. Kami tertawa kembali.
***
“Yak, kita sudah sampai” Itachi memarkirkan mobil di depan villa.
“Wow. Sugoi. Depan villa pekarangan dengan rumput-rumput, di samping ada kolam hias, pohon yang dibentuk seperti lambang Uchiha, dan dibelakang, seperti bukit dengan rumput-rumput dan langsung menghadap laut! Aku ingin menjadi keluarga Uchiha!” pekik Naruto.
“Kalau begitu kau harus menikah dengan Sasuke dulu. Tidak boleh dengan Sakura-chan karena dia sudah bertunangan dengan Sai” pekik Hidan sambil nyengir.
Aku bersemu. Sai biasa saja.
“Yang benar saja aku harus menikah dengan Teme! Aku kan sudah memiliki Hinata!” Naruto memeluk Hinata. Wajah hinata bersemu. Wajah Sasuke cemberut.
“Hm, sepertinya ada yang cemburu~” goda Itachi.
“Urgh! Sudahlah, ayo kita masuk!” Sasuke mengalihkan pembicaraan kami. Kami langsung tertawa melihat kelakuan Sasuke.
Aku menuntun Ino dan Hinata menuju kamar yang akan kami tempati selama 5 hari 4 malam.
Setelah itu, kami meletakkan segala barang-barang yang kami bawa di kamar.
“Uah! Tempat yang nyaman sekali~” Ino merebahkan dirinya di kasur.
“I-iya” Hinata duduk di pinggir kasur.
“Apa kalian tidak lapar?” tanyaku.
“Ah, iya! Aku belum makan. Disini apa ada restoran?” Ino langsung bangkit dari kubur(nggak deng).
“Enggak ada, sih. Tapi kita bisa membuatnya sendiri. Kau kan jago masak, Hinata. Kita beli bahannya di super market saja. Nggak seberapa jauh dari sini, kok. Kita bisa minta antar Itachi” aku mengeluarkan dompetku.
“I-ide yang bagus” Hinata beranjak.
“Jangan lupa pakai jaket. Diluar sangat dingin meskipun tidak turun salju” aku segera meminjamkan jaketku pada Ino dan Hinata. Aku sengaja membawa 3 untuk jaga-jaga kalau kita keluar. “Aku akan mengajak Itachi”
Aku segera menuju kamar yang ditempati Itachi. Ino dan Hinata sudah menunggu di ruang tamu.
“Kaaak~ tolong antar aku ke super market. Aku, Ino, dan Hinata akan membuat makan siang” aku membuka pintu kamar Itachi.
“Oh, makan siang? Baiklah. Aku juga sudah lapar.” “Hidan, tolong kunci mobilku”
Hidan langsung melemparkan kunci mobil pada Itachi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Never Let You Go (sakusai fanfict)
FanfictionSakura tiba-tiba dijodohkan oleh keluarganya dengan Sai! Padahal Sakura sudah berpacaran dengan Kabuto. Posisi Sasuke sebagai pelindung Sakura pun direbut oleh Sai. Setelah mereka sudah nyaman satu sama lain, pertunangan pun dibatalkan. Berbagai emo...