11. Berharap bertemu Kamu

9 1 0
                                    

Holaa Guyss 🙌🏻
.
.
Happy Reading bestiee ❤️

•___•

~ Sidney, Australia

Semilir angin sore mulai berhembus menyentuh permukaan kulit. Dingin, namun tidak terlalu dingin yang menusuk sampai ke tulang.

Pohon dan dedaunan mulai menari mengikuti alunan angin. Rindang seperti itu sepasang mata memandang. Sejuk seperti itu tubuh merasakan.

Anak kecil dengan pakaian pasien berlari-lari kesana kemari. Ada juga nenek dan kakek yang sedang bercengkrama mesra. Ada juga anak berusia 10 tahun yang duduk di kursi roda sambil menatap kakinya. Ada juga orang yang berjalan-jalan sambil memegang infus.

Begitu pemandangan taman rumah sakit di sore hari ini.

Ada juga seorang gadis yang duduk di kursi rodanya, disampingnya ada cowok yang mengajaknya mengobrol namun gadis itu hanya terdiam.

Dia tidak lumpuh hanya saja dikasih belum kuat jika harus berjalan dengan kakinya.

"Kay, does the doctor allow you to eat ice cream?" Tanya cowok itu

"No"

"can't yes?"

"Yes, Kenzie"

"Kenzie, can you get out of here? Aku ingin sendiri dulu, bisa?" Ucap gadis itu.w

"Kamu ngusir aku? It's okey."

"Sorry" ucap gadis itu sendu, dia sebenarnya tak mau jika harus menyuruh Kenzie pergi, tapi dia butuh waktu untuk sendiri.

"No problem"

"Rest assured you will recover, dear" ucap Kenzie sebelum pergi sambil mengusap kepala gadis yang bernama Kayla. Setelah itu Kenzie pergi dari taman.

•___•

"Kenzie, maafkan Kayla ya?" Ucap seseorang dari belakang Kenzie.

Kenzie yang merasa namanya disebut pun menoleh kebelakang. Disana sudah ada mama Kayla, Kania.

"Hmm, Tante sebenernya sakit hati Ken, tapi it's okey" ucap Kenzie.

Seketika Kania yang mendengarkan itu langsung menunduk dengan tatapan bersalah.

"Tante, don't be sad, kenzie just kidding" sontak Kenzie tertawa tipis-tipis saja.

(Ketawa tipis gimana ye Za? Wkwkwk)

"Kenzie mengerti apa yang sedang dirasakan Kayla Tante, putus asa, tapi jangan khawatir Ken akan selalu ada buat Kayla" jelas Kenzie.

"Thanks, Kenzie"

"Emm Tante, hari sudah semakin sore, Ken pamit dulu besok Ken kesini lagi" pamit Kenzie kepada Kania.

"Iya, hati-hati dijalan" ucap Kania.

Kenzie menyalimi tangan Kania tanda berpamitan.

"Kenzie, it's natural to love someone, but don't love them too much" ucap Kania penuh makna kepada Kenzie.

Kenzie yang masih ngangong-ngangong hanya mengangguk kepala saja. Lalu pergi dengan perkataan Kania masih dipikirkannya.

SEGITIGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang