3.Cewek Resek!

23 5 0
                                    

Seorang gadis merutuki nasibnya hari ini. Bagaimana bisa-bisanya ia bangun kesiangan. Padahal hari ini adalah hari pertama ia bersekolah disekolah barunya. Ia berharap ia tidak terlambat hari ini,jika sampai terlambat datang itu masalah besar untuk murid beasiswa sepertinya.

Mungkin keberuntungan tidak berpihak kepadanya hari ini. Bagaimana tidak, ia benar-benar terlambat.

'huhh Belfa lihat lah ini dirimu terlambat'  Batin gadis itu. Dia terus memandangi gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat.

Terlihat ada seorang pria paruh baya mendekat kearahnya. Bisa dilihat dari seragam yang dipakainya adalah seorang satpam sekolah.

"Nengnya terlambat 10 menit" ucap satpam itu.
"Pak saya murid baru,kasih saya toleransi dong pak buat masuk,ya!" Ucap gadis itu memelas. Siapa tahu dengan dia memelas hati satpam itu luluh dan membuka kan gerbang untuknya.

"Anak baru Lo?" Gadis yang merasa dibelakang ada suara pun langsung menoleh kebelakang. Melihat ada anak cowok yang memakai seragam yang sama dengannya. Namun gadis itu hanya menanggapi dengan anggukan saja.

"Anak baru kok terlambat" sindir anak cowok itu

"Oh masnya punya kaca?situ gak ngaca ya,Lo juga terlambat" ucap Yura menyahuti cowok itu dengan sindiran juga.

"Sopan dikit napa!? Gue Kaka senior disini,ohh ya gue anak sultan jadi bebas mau terlambat itu bukan urusan Lo" ucap cowok itu membanggakan dirinya sebagai anak sultan disekolah ini.

Gadis itu hanya memutar bola matanya malas.

"Eh sudah-sudah sesama terlambat dilarang ribut" kali ini pak satpam yang berucap melerai perdebatan mereka.

"Pak Aming bukain atuh pintunya,Leon mau masuk,nih Leon sogok ma ini deh" ucap anak cowok itu yang menyebutkan namanya Leon. Leon pun mengeluarkan uang 20 ribu dari saku celananya.

"Aduh nak Leon gak bisa, nanti saya bisa dimarahi pak Matroni. Kemarin saya bukain pintu untuk nak Leon saja saya sudah diancam" jelas pak Aming satpam sekolah itu.

Leon alias Leonardo pun hanya bisa menghela nafas. Mau gimana lagi biasanya ia bisa masuk dengan sogokan uang,tapi kali ini tidak. Sebenarnya Leonardo bisa saja masuk lewat pagar belakang sekolah,tapi tangga buat manjat saja sudah dimusnahkan sama Pak Matroni.

'kelihatanyan nih anak kampungan banget deh,ketara dari penampilannya' batin Leonardo

Sesekali pandangan Leonardo dan gadis itu bertemu, namun Leonardo langsung memutuskannya terlebih dahulu.

' nih cowok ngapain lihatin gue sih, ntar kecantol Lo mas hahahaha' batin gadis itu kepedean.

Tiba-tiba suara derap langkah kaki pun terdengar mengalun. Ternyata dari tadi gerbang sekolah sudah dibuka saat Leonardo dan gadis itu saling tatapan. Namun keduanya masih belum menyadari. Sampai deheman seorang pria paruh baya itu terdengar.

•___•

"Leonardo Anggara Bhaktiar, anak dari salah satu donatur terbesar disekolah ini, sudah berapa kali kamu terlambat" introgasi Pak Matroni.

"Um... Kayaknya banyak deh pak,tak terhingga bahkan" jawab Leonardo sambil memainkan jari-jari tangannya untuk berpura-pura berhitung sambil berfikir.

"Leonardo!!"
"Apa kamu sungguh tak bosan?hampir setiap pagi kamu duduk di kursi ruangan BK ini" gertak Pak Matroni yang merasa sudah bosan dengan tingkah Leonardo.

Ya setelah gerbang sekolah tadi dibuka Leonardo dan gadis itu digiring menuju ke ruangan BK. Di ruangan ini, hanya ada Leonardo dan gadis itu tak lupa Pak Matroni serta Bu Tari guru BK yang piket hari ini.

SEGITIGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang