2. Yura

25 3 1
                                    

Di pagi yang cerah ini nampak seorang cowok masih enak tidur diranjangnya yang empuk itu. Cowok itu enggan bangun padahal diluar matahari sudah menampakkan diri. Didalam kamar sinar matahari sudah mulai masuk di celah-celah tirai kamarnya. Si cowok siapa lagi kalo bukan Azka.

Pintu kamarnya pun terbuka hingga menimbulkan bunyi.
Krieettt...

Azka yang merasa terganggu,membuka matanya perlahan. Pandangan pertama yang dia tangkap adalah seorang gadis dengan seragam SMA.

"Azka,selamat pagi" sapa Yura. Masih belum ada sahutan dari Azka.
"Tante Rani yang suruh gue kesini buat bangunin elo" jelas Yura

Sebenarnya Azka terkejut kenapa ada Yura dikamarnya. Karena kamarnya itu jarang dimasukin cewek selain mamanya, Adiknya dan ART rumahnya. Tapi jika sudah mamanya yang memberi izin Azka bisa apa.

"Iya, selamat pagi Yura" jawab Yura sendiri. Karena merasa terabaikan oleh Azka. Ya selalu begitu dia mungkin dekat dengan Azka tapi dapat perhatian nya aja gak pernah.

"Azka Lo,gak tanya gitu kenapa tiba-tiba dipagi ini gue ada dirumah Lo gitu,Lo gak kepo?" Tanya Yura.
Azka hanya berdehem saja sambil bangun dan berjalan menuju lemari pakaian untuk menyiapkan seragam sekolah.

"Dasar ya,kulkas pintu tiga dingin banget" kesal Yura.
Azka tidak tuli dia bisa mendengar ucapan Yura. Azka langsung menoleh ke arah Yura dengan sorotan mata yang tajam. Hal itu membuat Yura menutup mulutnya.
"Upss.."

Tak lama saat Azka hendak membuka pintu kamar mandi. Ada seseorang yang masuk ke kamarnya. Siapa lagi kalo bukan mama tercintanya itu.

"Azka selamat pagi sayang,kamu gak usah bingung soal Yura,dia mau nginep dirumah kita dua hari. Jadi hari ini dia berangkat sekolahnya bareng kamu yha. Soalnya mamanya Yura lagi keluar kota sedangkan papanya kamu tau itu kan,mamanya gak tega ninggalin Yura dirumahnya sendiri jadi dititi-"
"Oke mah,Azka ngerti" pontong Azka sebelum mamanya melanjutkan omonganya. Memang Azka kagak ada ahlak dah orang tua ngomong belum selesai sudah diskip.

Rani hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah dingin putra kesayangannya itu.

"Oke kamu mandi, mama sama Yura tunggu dibawah,dimeja makan" ucap sang mama. Dan langsung memberi isyarat pada Yura untuk turun bersamanya.

•___•

"Azka kalo sama kamu suka gitu Yura?maksud Tante cuek gitu?" Tanya Rani mama Azka.

Sambil menuruni tangga Rani mengajak Yura mengobrol tentang Azka sedikit

"Hmm iya Tante parah banget lagi, dia itu kalo sama Yura ya gitu cuek Tante" jawab Yura.

"Hahh...anak itu kapan dia berubah,dulu dia gak gitu Yura,tapi semenjak 2 tahun lalu jadi gitu" jelas Rani.

Rani hanya berharap dengan mendekatkan Azka dengan Yura bisa sedikit merubah sikap putranya itu.

•___•

Di meja makan kediaman keluarga Alghebaran sudah tersedia menu sarapan empat sehat lima sempurna.
Semua keluarga sudah berkumpul kecuali Azka dan adiknya. Suasana juga hening sekali.

"Yura jadi nginap disini ma?" Tanya Zain papanya Azka, yang memecah keheningan dimeja makan.
Sontak yang ditanya pun langsung menoleh ke arah yang bertanya.
"Iya lah,Lia gak tega ninggalin Yura sendiri" jawab Rani.

"Yura,gimana sekolahnya?Azka suka buat masalah tidak?" Tanya Zain
"Emm... Sekolah aku baik om,Azka juga baik kan Azka anak berprestasi,tapi Azka punya julukan om kulkas karena dingin ke kutub Utara om" jelas Yura yang mengatai Azka seperti kulkas.

SEGITIGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang