Tarim

72 18 0
                                    

11:5

"Eh kok ini jawaban kalian bisa sama, gimana ceritanya?" Bu guru menyindir di depan mereka karena mengetahui jawaban mereka sama. Mereka berdua hanya terdiam dan sedikit tersenyum.

"Ya udah nggak papa kok, Bu guru maklumi. Ibu yakin di pondok kalian banyak kegiatan jadi nggak sempat ngerjain sendiri"

Mereka hanya tersenyum mendengar kata-kata mutiara dari gurunya, dan didalam hatinya, "guru gue nih boss, senggol dong"

Jarang-jarang seorang guru memaklumi hal sedemikian dengan alasan seperti itu, kebanyakan guru tidak memperhatikan bagaimana kegiatan muridnya saat tidak berada di sekolah, didik-dikit ngasih pr, dikit-dikit ngasih tugas, dikit-dikit ngehukum muridnya padahal hanya karena hal sepele. Ya nggak salah sih selama ngehukumnya masih masuk akal dan tujuannya memberi pelajaran bukan menyakiti apalagi menyiksa muridnya sendiri.

"Hehe, makasih Bu guruku cantik"

Saat hendak pulang sekolah Hasna mendengar pembicaraan teman-temanya katanya Gus Yawa mau pergi ke Tarim.

"Hah beneran?" Sontak Hasna di dalam hati.

Latar belakan pendidikan Gus Yawa sebelumnya adalah:
PP Al Iman Bulus
PP Assuniyah Jember
PP Al Anwar Sarang
PP Al Mahrusiyah Lirboyo

Dan satu lagi dia belajar Al Qur'an di
PP Annur Bantul

Orang se alim beliau masih perlu kah ilmu? Kanapa harus pergi ke Tarim sih, baru aja Hasna bisa melihat ketampanan dan kewibawaan seorang lelaki bernama Yawa itu.

Malam ini Abah yai mengelar acara Walimatus Safar yang diikuti oleh seluruh santri.

"Wah makan-makan nih" seperti itulah yang ada di dalam fikiran para santri.

Berbeda dengan Hasna, "waduh Gus Yawa tindak Yaman"

"Hmm, kamu kenapa sih na, kok dari tadi keliatan bengong?"

"Nggak papa sih"

"Nggak mungkin lah kalau nggak papa, keliatan kok kalau kamu baru mikirin sesuatu"

"Iya sih, emang kenapa sih Gus Yawa harus kuliah ke Yaman?"

"Oalah itu to, lah emang apa hubungannya sama kamu, yang ke Yaman lho Gus Yawa, kok kamu yang sedih"

"Ya nggak tau, tiba-tiba kepikiran aja"

"Kamu tahu nggak has, Gus Yawa punya impian ke Hadramaut itu udah sejak kecil dulu. Emm katanya sih dulu Abuya sempat mau ke Tarim juga tapi ada kendala"

"Oh gitu ya"

"Iya, lagian kan malah bagus kalau Gus Yawa kuliah lagi ke darul Mustofa, semakin luber ilmunya"

"Emm iya sih"

"Nah gitu dong yang ikhlas"



Malam harinya..........

Gus Yawa Said:
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, Alhamdulillahi'ala kulli hall. Washolatuwasalamu 'ala nabiyyi Muhammad shollohu'alaihi wasalam.

Untuk temen temen santri yang saya banggakan, saya ucapkan see you. Pun niku mawon kang kadose. Nek Kula wonten lepat Kula nyuwun agungging pangapunten.

Tarim,
Kota yang aku impi impikan
Telah lama ku jadikan impian
Namun belum terwujudkan
Semua karena keadaan
Kesempatan
Dan tentunya izin dari Tuhan

Kota Tarim
Kota seribu wali
Untuk teman teman santri
Doakan Al faqir
Yang hendak menimba ilmu
Kepada guru mulia
al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz
Di yayasan darul Mustofa Tarim

Terimakasih teman teman santri
Semoga kalian semua dan juga diri saya sendiri, dapan menjadi seorang yang alim, dan mendapatkan keberkahan ilmu sehingga dapat manfaat.

"Ammiin" sahut para santri.

Santriwati Pilihan Bu Nyai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang