Minyak Wangi

80 19 2
                                    

6:5

Selesai ngaji Hasna segera mandi sebelum datang waktunya sholat Maghrib.

Saat dikamar mandi Hasna teringat dengan ucapan temanya bahwasanya, "Seorang Yawa yang begitu tampan, udah gitu alim lagi, hafal Qur'an, udah gitu juga hafal Aliyah bolak-balik, hafal shohih Bukhori lagi. Hmmm" ucap dia dalam hati. "Lah tapi aku siapa?? Ngapalin Al-Qur'an aja susah" tolak Hasna.

Hasna melamun di kamar mandi. sampai-sampai sabunya jatuh ke bak mandi, sehingga mengharuskan ya untuk nyemplung (masuk? ke bak mandi. Karena terlalu banyak melamun membuatnya lama berada di kamar mandi.

"Heeey Hasna, cepetan dong"

Hasna tidak menjawab nya, karena tidak fokus.

"Heh has, gantian lah..... Ini udah banyak lho yang ngantri" ucap salah satu teman Hasna.

"Eh jangan-jangan Hasna mati di kamar mandi" ucap temanya yang sudah merasa kesal karena Hasna tidak keluar-keluar.

"Heh istighfar mbak, kita nggak boleh kaya gitu sama temanya, baik-baik kan bisa" ucap salah satu pengurus pondok yang membalas ucapan teman Hasna itu.

Tanpa merasa bersalah Hasna keluar dari kamar mandi.

"Untung kamu keluar, kalau enggak udah aku siapin takziran buat kamu" ucap pengurus yang berusaha membuat guyonan disaat mereka tegang. Namun tidak ada satupun yang tertawa, kesanya malah garing.

"Hehe" Rizka tertawa dengan mukanya yang datar ::ngelegani pengurus wae lah, sapa reti aman teka takziran::

"Heh Rizka, kamu malah ngeledek ya!!, Nanti takziran"

"Loh loh loh, mana ada ngeledek dapat takziran"

"Hehe, bener juga sih"

"Kamu ngapain aja sih di kamar mandi, pasti ngehalu Gus ya??" Tanya Rizka peda Hasna.

"Hmm kok tau sih?? Tapi ya kalau ngomong jangan di tempat rame gini dong. Aku malu" jawab Hasna dengan nada berbisik.

"Okede"

Selesai mandi seluruh santri pesantren Nurul Haq melaksanakan sholat Maghrib berjamaah dengan di imami oleh Bu nyai. Sebelum ibu nyai rawuh Hasna menyiapkan semuanya, mulai dari tempat sholat, ia mengoleskan minyak wangi ke sajadah yang akan dipakai oleh Bu nyai, Hasna juga telah membukakan pintu, menyapu dan membersihkan mushola. Niat Hasna benar-benar hikmat pada gurunya, bukan mencari perhatian ataupun yang lainya. Meskipun Hasna tertarik dengan Gus Yawa namun yang dilakukan oleh Hasna bukanlah dengan tujuan tersebut.

Saat Bu nyai rawuh Hasna sedang mengoleskan minyak wangi ke sajadah beliau.

"Eh nduk, minyak wangi e ganti sing Iki wae, ambune luih enak iki....mau aku ditukokne ro Yawa" (eh nduk,, minyak wanginya diganti yang ini aja, aromanya lebih enak yang ini,, tadi aku dibeliin sama Yawa) kata bunyai sambil menunjuk sajadah.

Dengan suara yang lirih disertai dengan memangutkan kepala Hasna menjawab, "njih"

"Sing lawas di nggo wae nek gelem nduk, wong wis ora dinggo. Wong winggi Yawa tukune ra pener kok, wonge senenge koyo ngono ambune" (yang bekas kalau mau dipake aja, soalnya udah nggak kelakai. Orang kemarin Yawa belinya nggak cocok, orangnya sukanya aroma kaya gitu )

Setelah itu mereka menjalankan sholat Maghrib berjamaah, lalu dilanjut dengan membaca wirid.

TBC


Santriwati Pilihan Bu Nyai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang