boyongan

52 5 0
                                    

Gus Thoriq

Alhamdulillah acara akad nikah sudah selesai, tinggal acara boyongan aja yang belum. "Pokonya pas acara boyongan nanti aku harus tampil cool, nggak boleh gimana atau gimana , karena disaksikan seluruh santri-santriku sendiri. Aku harus bisa tampil keren seperti Gus Gus lainya" begitulah gumam Toriq di dalam kamarnya.

Untuk acara boyongan Thoriq telah menyiapkan jas hitam sarung BHS yang dia beli dengan harga 5 JT , dan peci hitam bermerek awing. Dan sandal yang berbahan kulit. Mungkin itu sudah cukup baginya untuk tampil sederhana.

"Sederhanamu larang Gus, mosok Iyo 5jt"
Author.

Acara indah.

Tibalah hari H acara boyongan Gus Thoriq di ndalem Yogyakarta. Dengan segala persiapan yang matang. Begitu juga kerjasama santri yang didawuhi menjadi panitia pernikahan dapat kompak hingga mensukseskan acara istimewa bagi keluarga ndalem. Ning Hasna adalah salah satu panitia acara boyongan yang tidak mengenal lelah.

"Jane kesel ora e Ning?"
(Sebenarnya capek nggak e Ning?)
Tanya Ning Sofia yaitu ponakan Abah kyai Mohammad yang seumuran dengan Hasna.

"Kesel o Yo gak kiro ketok kesel to Ning, wong Kabeh wis lillah kerono nuprih ridhone pengeran kan barokah guru"
"Capek pun tidak akan terasa capek Ning, karena semua sudah karena Allah dan mencari barokah guru"

"Owalah, Alhamdulillah nek ngono"

"Enggih"

"Yowis nek arep istirahat-istirahat Sik Ning, Ndak kekeselen"

"Enggih ning, Monggo"

Begitu terlihat keikhlasan Ning Hasna terhadap acara yang diadakan oleh Bu nyai nya. Kalau dipikir-pikir, ia mengerjakan semua itu tanpa ada bayaran. Bahkan kadang jatah makanan aja harus nunggu sisa, itu pun belum tentu kebagian. Jika hanya kata lelah, sudah sepantasnya dia lelah, H-1 masih sima'an, hari H akad dia ikut jadi panitia. Nha hari H boyongan dia masih ke sana kesini ngurusin acara.

"Eh Hasna, kamu nggak lelah po? Tapi kalau dilihat-lihat lelahku cantik lho, apalagi masih senyum-senyum gitu" goda teman Hasna saat melihat Hasna yang masih tersenyum di pojokan.

"Lelah tapi puas, bekerja keras membuahkan hasil yang pantas"

"Lega kok nggih Ning acaranya berjalan lancar"

"Iya alhamdulillah"

H+2

"Eh Ning, sampeyan ditimbali Bu nyai" atur Sofia kepada hasna

"Sinten? Kula?" Jawab Hasna

"Enggih"

"Kira-kira ada apa ya"

"Kurang tau sih nek kui"

"Nggih pun, nuwun Ning sof"

Dag...Dig......Dig

Ning hasna deg+degan kenap ya kira-kira kok dipanggil Bu nyai. Tapi biasanya sih kalo Hasna dipanggil karena prestasi, atau kalau enggak ya karena beliau inggih Hasna membatu apa gitu. Karena Hasna adalah seorang santri yang entengan, gampangan, tapi bukan murahan. Suka memberi manfaat, tapi bukan untuk dimanfaatkan.

Santriwati Pilihan Bu Nyai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang