Hasna

222 28 6
                                    

Cerita baru dari Naufalhaq_926 yang mengisahkan tentang perjalanan cinta seorang Ning Hasna dengan Gus Yawa, yang bertemu melalui jalan tak terduga. Untuk mengetahui kisah lengkapnya, silahkan membaca ceritanya......

Hasna ialah seorang santri putri di pondok pesantren Cahaya, saat ini Hasna berada di kelas 11 madrasah Aliyah, atau setara dengan kelas 11 di SMA. Hasna masuk ke pondok pesantren cahaya 1,5 tahun yang lalu. Sebelum di ponpes cahaya Hasna sudah menempuh pendidikan di ponpes Fathul Mu'in dibawah asuhan kakeknya.

Saat itu Hasna diberikan arahan oleh kakeknya supaya mengais ilmu di negri cahaya, "nduk, kalau mau cari ilmu jangan tanggung-tanggung. Kalau sekiranya ilmu yang ada di sekitarmu sudah kamu peroleh, kamu jangan takut-takut untuk mencari ilmu ke luar"

Hasna masuk ke ponpes cahaya dengan bekal hafalan Alquran 7 juz. 7juz ini ia dapatkan waktu masih berada di ponpes Fathul Mu'in. Hasna termasuk santri yang cepat dalam menghafalkan Al-Qur'an. Karena waktu itu fikiran Hasna masih kosong dari pengaruh dunia luar, seperti percintaan dan lain sebaginya.

Hasna bukanlah k-popers yang hari-harinya dihabiskan untuk hal yang tidak jelas. Menonton lelaki yang tidak selayaknya lelaki.

Hasna menghabiskan waktu-waktunya untuk mengaji, menuroja'ah, menambah hafalan, deresan. Selain mengurusi Alquran Hasna juga mengikuti kegiatan pondok lainya, seperti ngaji kitab kuning, Diniyyah, mujadahan, dan maulidan. Meskipun Hasna santri Alquran namun dalam masalah nahwu shorof ia juga tahu sedikit-sedikit, sehingga kalau disuruh baca Fathul qorib ya Hasna bisa.

Selain rajin dalam belajar Hasna adalah seorang santri putri yang perhatian terhadap gurunya. Waktu itu Hasna dan teman-temanya sedang ngobrol santai-santai di halaman komplek. Mereka bercanda bersama hingga menghasilkan tawa gembira. Tiba-tiba Bu nyai lewat didepannya, dengan rasa ta'dzim kepada gurunya seluruh santri menundukkan kepalanya.

Tiba-tiba Hasna berjalan menuju ke gerbang. Santri yang lainya melihatnya dengan pandangan yang kurang senang, "wong ada ibuk nyai mau lewat kok malah pergi ke depan, apa ya nggak tau kalau itu ibu nyai". Mereka tidak mengira jika yang sebenarnya dilakukan oleh Hasna adalah membukakan gerbang untuk ibu nyai yang hendak keluar dengan sepedanya.

Terkadang dengan sikap-sikap perhatian kepada ibu nyailah  lah yang membuat Hasna dikenal oleh ibu nyai, bahkan melebihi temannya yang mungkin lebih duluan di situ. Hasna sering membawakan belanjaan ibu nyai ke ndalem, terkadang sebagai balas budi Bu nyai memberikan sepotong kue kepadanya. Dan itu yang terkadang membuat teman-temannya iri kepadanya.

1 Oktober

Hari ini  Hasna dan teman-temanya pulang sekolah sedikit lambat dikarenakan adanya rapat angkatan. Oleh karena itu Hasna tidak dapat mengikuti sholat Dzuhur berjamaah dengan ibu nyai. Meski demikian sepulang dari madrasah Hasna segera mempersiapkan diri untuk jamaah dengan teman-temanya.

TBC

Santriwati Pilihan Bu Nyai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang